Soal BLT, Pemerintahan SBY Jangan Lanjutkan Kebohongan
Rabu, 17 Juni 2009, 21:20:57 WIB
Laporan: Aldi Gultom
|
Jakarta, RMOL. Pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang mengatakan bahwa dana bantuan langsung tunai tidak diambil dari utang tapi dari kompensasi bahan bakar minyak, dianggap hanya menambah kebohongan pemerintah SBY.
"Pemerintah jangan tambah lagi bohongnya. Saya lebih percaya Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengatakan itu dari utang, daripada Menkeu. Selama Ketua BPK tak menarik penryataan maka Menkeu itu bohong. Menkeu itu diperiksa oleh BPK. Saya percaya Ketua BPK," kata Sekjen Barisan Indonesia Raya, Jackson Kumaat, pada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Rabu, 17/6)
Ia berharap, pemerintah segera mengatakan yang sebenarnya tentang asal dana BLT. Bantahan Menteri Keuangan itu, yang diucapkan saat konferensi pers di Kantor Ditjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (14/6), hanya membuat pemerintah kehilangan kepercayaan rakyat.
"Dari mulut buaya pindah ke mulut harimau. Jangan lanjutkan kebohongan," ujar Jackson tegas.
"Pemerintah jangan tambah lagi bohongnya. Saya lebih percaya Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengatakan itu dari utang, daripada Menkeu. Selama Ketua BPK tak menarik penryataan maka Menkeu itu bohong. Menkeu itu diperiksa oleh BPK. Saya percaya Ketua BPK," kata Sekjen Barisan Indonesia Raya, Jackson Kumaat, pada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Rabu, 17/6)
Ia berharap, pemerintah segera mengatakan yang sebenarnya tentang asal dana BLT. Bantahan Menteri Keuangan itu, yang diucapkan saat konferensi pers di Kantor Ditjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (14/6), hanya membuat pemerintah kehilangan kepercayaan rakyat.
"Dari mulut buaya pindah ke mulut harimau. Jangan lanjutkan kebohongan," ujar Jackson tegas.
Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar