Makanya jangan dibiarkan untuk dujadikan isu agama, jangan pula kita membawanya ke masalah agama. Mereka sangat menginginkan di Indonesia terjadi konflik agama agar NKRI lebih cepat bubar sehingga lebih mudah untuk dikuasai. Teropong segala masalah dengan kaca mata nilai-nilai budaya Nusantara, selesaikan dengan hukum yang mengacu pada UUD45, bukan undang-undang syariat, syariat agama manapun! Berdemokrasilah dengan demokrasi berdasarkan nilai-nilai budaya kita, bukan nilai2 budaya impor. Pemainnya tetap itu-itu saja yaitu fundamentalis agama dan fundamentalis ekonomi. Merekat seolah-olah berseberangan tapi dibelakang layar mereka bergandengan tangan dengan sangat mesra. Perselingkuhan kedua fundamentalis itulah yang menghancurkan dunia, yang menghancurkan kita, yang sedang menyerang kita. Bagi fundamentalis agama, demokrasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Jika tujuan sudah tercapai maka demokrasi sudah tidak diperlukan lagi. Yang berlaku adalah hukum Tuhan(menurut mereka) dimana penguasa adalah wakil sah Tuhan dimana kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak boleh dibantah oleh siapapun. Bagi fundamentalis ekonopmi, demokrasi adalah alat untuk mencapai tujuan dengan landasan saura terbanyak. Tidak perduli suara terbanyak itu sontoloyo atau tidak yang penting suara terbanyak. Maka dengan kuasa yang ada di tangan para fundamentalis ekonomi ini(baca uang), preman, penjahat, penjagal bisa menjadi pemimpin selama bersedia bekerja sama dengan kaum fundametalis ekonomi untuk menghisap bangsanya sendiri bahkan siap untuk membunuh rakyatnya sendiri. Konyolnya kita gak pernah mampu belajar dari sejarah. Sampai saat ini kita hanya mementingkan kenikmatan sesaat dengan mengorbankan masa depan anak dan cucu kita. Dan yang paling parah adalah membiarkan tanah air, Ibu Pertiwi kita "diperkosa habis-habisan". Semoga Ibu Pertiwi masih menyisakan maaf bagi kita sehingga kasihnya dapat memberi kekuatan untuk melawan para 'pemerkosa' ibu kita meski dengan mengorbankan nyawa sekalipun. P.Kesuma --- On Mon, 22/12/08, putu satria kusuma <psatriakusuma@yahoo.com> wrote: From: putu satria kusuma <psatriakusuma@yahoo.com> |
Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does! __._,_.___
Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar