Maaf saya baru baca tulisan anda karena hampir 1 bulan sya ikut menjalankan Ibadah Haji ke Negri Makah Al Mukaramah...Tiyang sangat terkejut membaca tulisan Bapak yang maaf seribu kata kalau apa yang Bapak tulis kurang tepat dan tidak mendasar, pemahaman Bapak itu ibarat menilai Gajah hanya baru dari telapak kaki Gajah "sangat dangkal sekali dan kurang mencerminkan seorang intelek"
Peristiwa atau tulisan dari1,2 orang tdk bisa dijadikan acuan untuk menilai ajaran agama lain yg sesungguhnya.....contoh yg Bapak berikan mengenai Imam Samudra yg menjarah toko sebagai pembenaran dari ajarana Islam itu sangat bertentangan dgn ajaran Islam/Kristen atau ajaran lainya yg sesungguhnya....oleh karena itu sebaiknya Bapak banyak belajar lagi sebelum memberikan komentar yg ngawur....
Ada pepatah Sawang Sing Nawang " orang lain hanya tahu ttg sesuatu mengenai sesuatu hanya dari kulit luar nya saja atau baru katanya atau kata si A kata si B..kalau mau tahu persis maka kita harus masuk ke dalamnya atau belajar sampai ke akar akarnya spaya tidak menyesatkan orang....
Saran saya kalau Bapak lebih pingin tahu ajaran Islam yang sebenarnya lalu apa itu Ka'bah, siapa itu Nabi Muhammad dsb...silahkan temuin Bapak Din Samsudin atau Bapak Hasim Mujadi secara langsung atau Bapak bisa email Guru yang membimbing Ibadah Haji/Umrah saya Beliau Bapak Ustad Edi Marwah di edivisioner@yahoo.co.id..semoga Bapak bisa melanjutkan diskusi atau keingin tahuan Bapak ttg Islam dengan merka..
Terima kasih atas perhatian dan mohon maaf kalau ada salah kata..
Salam damai
Deden
From: Lili Gundi <lili_gundi@yahoo.com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Friday, December 5, 2008 6:31:18 AM
Subject: [bali-bali] Asal usul Allah
Tulisan singkat berikut mengenai asal usul Allah. Pada mulanya ia adalah al-Lah, salah satu tuhan (ilah) dari 360 ilah yang patungnya dipuja di Kabah. Ia adalah tuhan dengan fungsi terbatas, tetapi sangat penting bagi orang Arab, khususnya Mekkah, yaitu tuhan pemberi hujan dan penunjuk jalan di malam hari (dari sini lambang islam: bulan sabit dan bintang). Hujan sangat penting bagi daerah gurun, dan karena siang hari sangat panas, orang Arab melakukan perjalanan pada malam hari (bulan dan bintang sebagai penunjuk jalan).
Oleh Muhammad al-Lah dijadikan satu-satunya Tuhan, - pada gilirannya Allah mengangkat Muhammad sebagai nabinya – dan tuhan-tuhan yang lain digabungkan jadi satu dengan al-Lah yang kemudian jadi Allah dengan 99 nama yang indah (asmual husna). Ini disebut Tauhid (menyatukan) . (Baca Huston Smith: Agama Manusia, dan Karen Amstrong: Histori of a God dan Nurchlis Madjid: Islam, Doktrin dan Peradaban). Dari sini lahir kalimat syahadat Islam: "La illaha ila Allah", tiada tuhan selain Tuhan, there is no god but God. Di Indonesia diterjemahkan "Tiada Tuhan selain Allah" ini berarti lain sama sekali: tidak ada Yesus, Sang Hyang Widdhi, yang ada hanya Allah.
Ketika almarhum Dr Nurcholis Madjid mempublikasikan tentang sejarah Allah ini, yang dia kutip dari pendapat penulis Islam, Ismail al Faruqi dan Louis Lamya, pada awal tahun 90an, maka ulama Islam di Indonesia gempar. Bahkan ada yang menghalalkan darahnya (boleh dibunuh, ini bahasa khas Islam).. (Saya juga sudah mendapat ancaman dan dicaci maki, disebut dajjal, shiet, oleh seorang anggota milis (pengintip, karena tidak pernah muncul di forum) dalam diskusi di japri, terkait posting saya "Surga sebagai sumber terorisme").
Saya tanya seorang teman, "mengapa ini menyebabkan kemarahan orang Muslim?" Dia jawab: "masak hal-hal semacam itu diungkapkan?" Mereka tidak ingin kebenaran sejarah diungkapkan.
Al-Lah yang semula tuhan pemberi air dan penunjuk jalan, al-Lah yang baik dan toleran selama berabad-abad sebelumnya dan juga ketika ia dijadikan satu-satunya Tuhan oleh Muhammad, dalam periode Mekkah, selama 13 tahun, masih tetap lembut, paling-paling hanya mengutuk dan menakut-nakuti. Tapi Allah ini gagal memperoleh pengikut. Hanya berhasil mengumpulkan tidak lebih dari 100 orang. Dan semakin berkurang dengan skandal ayat-ayat setan, tawar menawar dengan orang Kuraish, dan perjalanan malam hari Muhammad ke Surga (israk mikraj). Muhammad lalu menyingkir ke Madinah. Ketika Muhammad mulai mendapat banyak pengikut, Allah yang lembut sekarang berobah 100 persen. Maxim Lord Acton, "power tend to corrupt, absolut power corrupt absolutely" juga menimpa Allah. Kode moral Arab dijungkir balikkan.
Ia membenarkan perkawinan Muhammad dengan anak di bawah umur (dengan Aisah, sekarang disebut pedofil); ia mmbenarkan Muhammad mengawani menantunya, Zainab bint Jahsy istri anak angkatnya, Zaid, dengan mengorbankan lembaga anak angkat dimuliakan oleh orang Arab dan juga manusia yang hidup di dunia beradab sekarang ini. Ketika perkawinan ini diributkan, karena sama artinya dengan incest, oleh orang Arab yang sudah menjadi Muslim, "turun ayat" yang menyatakan bahwa anak angkat itu haram. Dan Muhammad mengawini istri anak angkatnya karena Allah ingin membatalkan tradisi mengangkat anak ini. (Ada komiknya, bersama komik yang diributkan kemarin di web islam watch),
Saya melihat sendiri tiga orang Ibu muslimah yang tidak mempunyai anak sendiri, menangis tersedu-sedu ketika pengangkatan anaknya yang sudah berjalan beberapa tahun, dibatalkan dengan alasan haram menurut syariat.
Dia membenarkan pemerkosaan terhadap tawanan perempuan ("perempuan yang menjadi milik tangan kananmu boleh kamu tiduri"); ia mebenarkan pengikutnya memakan hasil jarahan/rampasan. (kepada orang Islam awal yang ragu-ragu, Allah/Muhammad berkata: "makanlah, ini sah bagimu!'
Allah yang semual toleran, sekarang membagi manusia menjadi dua: beriman (Islam) dan kafir (non-Islam). Dan memerintah orang beriman membunuh orang kafir kapan dan di manapun ditemukan, karena mereka adalah musuh Allah dan nabinya. Ini menjadi sumber seluruh terorisme Islam modern, yang terbaru di Mumbai.
Harta orang kafir itu syah untuk dijarah, perempuan dan anak-anak laki-laki yang belum tumbuh bulu kemaluannya dijadikan budak, termasuk ganimah.. Muhammad mendapat 20% dari ganimah. Bila musuh pergi tanpa melawan, seluruh harta jarahan jadi milik Muhammad (disebut fai. Istilah ini pernah digunakan oleh Imam Samudera ketika kelompoknya menjarah toko-toko emas di Banten).
Ada yang mengatakan Allah telah menjadi pelayan domestik Muhammad. Pada kenyataan antara keduanya tidak dipisahkan. "Yang taat pada allah, taat pada Muhammad. Yang tidak taat pada Muhammad tidak taat pada Allah." Keduanya sama, yang kedua adalah alter ego yang pertama. Keduanya tidak mengajarkan cinta kasih dan welas asih. Diajarkan adalah tunduk, taat, takut. Dan pay (zakat) or die. Aturan ini terus dilanjutkan oleh khalufa ar rasidun, dan para kalifah selanjutnya. Jadi yang disebut jaman jahiliyah itu, jaman sebelum atau sesudah Islam?
Sekarang soal larangan penggunaan kata Allah bagi orang Kristen. Allah itu bukan kata untuk Tuhan, tetapi nama seorang Tuhan. Seperti Yesus dalam Kristen, Sang Hyang Widdhi dalam agama Hindu di Indonesia. Kata Tuhan atau God dalam bahasa Arab adalah Rabb. Dari sudut ini Allah itu memang "milik" orang Islam.
Saya juga heran mengapa orang Kristen memakai kata Allah untuk Tuhannya? Apakah mereka tidak tahu siapa dan bagaimana Allah itu? Mereka, para teolog mereka, pasti tahu. Lalu buat apa mereka memakai kata Allah, si Indonesia dan Malaysia, tapi tidak di Eropa atau Filipina? Kristen sama seperti Islam adalah agama missi yang agresif. Mereka menggunakan perang, bujukan, pengelabuan untuk menyebarkan agamanya. Pada milleniun I Eropa dikristenkan dengan pedang, pacul dan tombak. Pada milenium II Amerika dan Afrika dapat giliran. Islam juga sama. Dalam 100 tahun mereka sudah menguasai dunia yang luas, dari Maroko di ujung barat sampai India di ujung timur. Mereka merusak budaya asli dan membuat banjir darah orang tak berdosa.
Orang Muslim mempunyai dasar untuk curiga, bahwa pemakaian nama itu oleh orang Kristen adalah dalam rangka missi dan konversi. Namun ini bisa berjalan sebaliknya, karena di Indonesia dan Malaysia sekarang Islam semakin berkuasa di bidang politik dan birokarasi. Di kedua negara ini banyak orang masuk Islam agar memperoleh kemudahan dalam bidang-bidang tersesut.
Orang Bali Hindu kan juga pernah ribut soal nama Sang Hyang Yesus. Tapi bila orang Buddha menyebut Sang Buddha dengan Sang Hyang Adi Buddha orang Hindu tidak apa-apa, karena Buddha bukan agama missi yang agresif.
Perang-perang agama, karena itu semua agama mendapat nama buruk, hanyalah karena kedua agama missi yang agresif ini, Kristen dan Islam, yang berlomba-lomba mencari pengikut, persis seperti partai politik menjelang pemilu.
LGS
Apakah istilah "Allah" hanya milik umat Islam saja?
SEORANG perempuan beragama Kristen saat ini sedang menggugat pemerintah Malaysia dengan alasan telah melanggar haknya atas kebebasan beragama (baca International Herald Tribune, 29/11/2008 - http://www.iht. com/articles/ ap/2008/11/ 28/asia/AS- Malaysia- Religious- Rights.php). Mei lalu, saat balik dari kunjungan ke Jakarta, Jill Ireland, nama perempuan itu, membawa sejumlah keping DVD yang berisi bahan pengajaran Kristen dari Jakarta. Keping-keping itu disita oleh pihak imigrasi, dengan alasan yang agak janggal: sebab dalam sampulnya terdapat kata "Allah".
Sejak tahun lalu, pemerintah Malaysia melarang penerbitan Kristen untuk memakai kata "Allah", sebab kata itu adalah khusus milik umat Islam. Umat lain di luar Islam dilarang untuk menggunakan kata "Allah" sebagai sebutan untuk Tuhan mereka. Pemakaian kata itu oleh pihak non-Muslim dikhawatirkan bisa membingungkan dan "menipu" umat Islam (Catatan: Sedih sekali ya, umat Islam kok mudah sekali tertipu dengan hal-hal sepele seperti itu?)
Pertanyaan yang layak diajukan adalah: apakah kata "Allah" hanyalah milik umat Islam saja? Apakah umat lain tidak boleh menyebut Tuhan yang mereka sembah dengan kata "Allah"? Apakah pandangan semacam ini ada presedennya dalam sejarah Islam? Kenapa pendapat seperti itu muncul?
Dst
__._,_.___
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar