Penipuan Berkedok Kursus Bahasa Inggris Saya adalah seorang korban penipuan sebuah lembaga kursus bahas inggris yang bernama easy speak. Beberapa bulan yang lalu saya tertarik dengan sebuah iklan di sebuah harian ternama di kota Medan. Iklan tsb menyebutkan tentang kursus bahasa inggis yang sangat menjanjikan. Dengan tampilan iklan yang lumayan meyakinkan dan tidak main-main ukurannya, iklan itu membuat hati saya tertarik untuk ikut daftar di kursus yang menjanjikan siswanya dapat garansi belajar sampai bisa. Di situ dicantumkan nomor telepon lembaga kursus tsb. Saya pun lalu menelpon dan disuruh datang langsung ke tempatnya. Esoknya saya mendatangi lembaga kursus tsb karena rasa penasaran yang mendalam. Sesampai di sana saya langsung merasa kagum dengan lembaga kursus Easy speak ini. Karena ruangannya begitu tertata rapih, resepsionisnya begitu sopan. Sambil duduk menunggu saya melihat foto-foto yang dibingkai figura indah bergambar logo-logo kota besar di Indonesia. Saya hitung ada sekitar 12 pigura. di bagian atas logo-logo itu tertulis dengan indahnya nama lembaga kursus ini, Easy Speak Medan, Easy speak Pekanbaru, Easy speak Surabaya, Easy Speak Lampung, Easy speak Semarang, Batam, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin dll. Wah, hati saya tambah terpesona melihat betapa majunya lembaga kursus ini. Tak lama saya dipanggil oleh bagian marketingya yang di Easy Speak disebut "consultan". Tak kalah menariknya bagian marketing ini. Dia menerangkan dengan panjang lebar sejarah berdirinya Easy speak dan perkembanganya yang begitu pesat. "Ibu belajar di sini berarti ibu sudah menanam investasi yang sangat berharga bagi ibu sendiri", begitu salah satu ucapan si consultan yang saya ingat. "Ibu bisa balajar kapan saja, di mana saja, tanpa harus menghafal gramer atau vocabuleri. Ibu dijamin bisa berbicara bahasa inggris dan tambah percaya diri." Saya pun jadi penasaran, bagaimana mungkin saya yang hanya lulusan SMA dari daerah terpencil dan sangat sulit mengeja kata-kata asing bisa berbicara bahasa inggris kalau ikut kursus di Easy Speak ini. Lalu dengan gaya meyakinkan si konsultan mencoba menghilangkan keraguan saya. "Ibu, di sini kami sangat-sangat membatasi jumlah peserta kursus. Kami hanya membatasi studen sampai 50 orang saja. Karena kalau melebihi 50 orang, pasti akan mengganggu konsentrasi belajar. Lagipula metode belajarnya di sini adalah one-one alias satu tutor satu murid, bukan metode kelas, di mana satu guru mengajar rame-rame." "Jadi peserta kursus di Easy Speak lebih intens diajar bahasa inggris dan lebih fokus," begitu kata si consultan yang mengaku bernama Dewa tsb dengan bibir manyun, pas bilang "fokus". Walaupun hati saya ragu, tapi entah kenapa saya begitu terpesona dengan gayanya yang kebarat-baratan menyampaikan presentasinya. Kalimat-kalimat bahasa Inggris dengan fasih memang sering meluncur di sela-sela presentasinya di sertai gaya bibirnya yang manyun-manyun itu. Lalu saya dibawa ke sebuah ruangan yang desebutnya ruangan belajar. Di ruangan itu tertata dengan rapi beberapa meja yang berpasangan dengan dua kursi berhadap-hadapan. Dan saya lihat dua orang yang sedang terlibat kegiatan belajar mengajar. Yang satu memakai dasi dan berpakaian necis disebut oleh pak Dewa sebagai tutor Easy Speak. Sedangkan di hadapannya adalah studen Easy Speak yang sedang belajar. Wah, saya benar-benar jadi semangat ingin belajar melihat ruangannya yang mewah dan tertata rapi. Ditambah lagi guru-gurunya yang tampak berpenampilan rapi dan necis, rapi, ramah dan sopan. Dan saya, yang penasaran ingin bisa lancar berbahasa Inggris, jadi tidak ragu-ragu mengeluarkan uang sejumlah hampir sepuluh juta untuk ikut kursus di Easy Speak. Memang seluruh peserta kursus di Easy Speak harus membayar kontan di muka. Alasannya karena Easy Speak harus membayar guru-guru yang stanbay di tempat kerja walaupun tidak ada siswa yang belajar. Setelah membayar dengan uang yang saya gesek dari kartu debet atm saya, saya lalu langsung dipertemukan dengan gurunya, yang sering mereka sebut tutor. Entah apa bedanya guru dan tutor di Easy Speak ini. Dengan ramah sang tutor menyambut saya dan mempersilahkan saya duduk. Lalu saya ditanyai macam-macam mengenai motiv saya belajar, tujuan saya belajar, target saya belajar, kesulitan belajar bahasa inggris dan lain-lainnya. Singkatnya saya resmi menjadi studen Easy Speak. Horeee. Keesokan harinya saya langsung belajar di Easy Speak, lembaga kursus yang boleh dibilang perestisius tsb. Tapi di pertemuan pertama, saya benar-benar terkaget-kaget melihat kemampuan si tutor. Ngomong bahasa inggrisnya tak jauh beda dengan kemampuan saya. Untuk mengucapkan satu paragraph dalam bahasa Inggris saja butuh mikir waktu lama. Belum lagi gramernya yang saya rasa sangat janggal, walaupun saya belum begitu mahir bahasa Inggris, saya sedikit banyak tahu bagaimana menempatkan kalimat yang betul. Tapi mungkin ini kebetulan guru yang pertama mengajar saya memang kurang kemampuannya berbahasa Inggris. Saya pun keesokan harinya mencoba belajar dengan tutor yang lainya dan, sama saja dengan yang pertama, jauh dari yang dijanjikan si marketing. Si marketing waktu itu mengatakan bahwa tutor-tutor di Easy speak adalah lulusan dari jurusan bahasa Inggris semua. Bahkan beberapa ada yang lulusan dari luar negri. Saya benar-benar tertipu rayuan bibir manyunnya. Karena setelah saya selidiki ke bagian resepsionisnya ternyata semua tutornya hanya lulusan SMA saja. Saya mengurut dada dan geleng-geleng kepala. Dari si receptionisnya juga saya tahu bahwa peserta kursus di Easy speak tidak dibatasi hanya sampai 50 orang saja, tapi tiap hari terus menerima pendaftaran tiada habisnya. Bahkan saya diberitahu bahwa peserta kursu di Easy Speak lebih dari 200 orang! Benar-benar manyun abis tuh marketing, bibirnya. Karena kecewa dengan apa yang saya dapatkan, saya pun malas melanjutkan study di lembaga kursus yang kelihatannya mewah tsb. Beberapa hari kemudian saya mendatangi bagian marketing yang beberapa hari yang lalu berhasil membujuk saya. Tapi sayang kata petugas yang ada di Easy Speak, orang yang saya cari sedang ke Bali. Jadi saya harus menunggu sampai dia datang lagi untuk waktu yang belum bisa dipastikan. Kata si petugas yang saya temui, nanti kalau pak Dewa datang, saya akan dihubungi. Tapi sampai sekarang tidak ada sms atau telpon yang memberitahu saya tentang kedatangan makhluk ajaib itu. Begitu juga kalau saya yang telpon ke sana, selalu tidak ada jawabanyang memuaskan. Karena jengkel saya pun kerap menanyakan di mana bisa bertemu pimpinannya. Tapi selalu dibilang bahwa pimpinan Easy Speak sedang di Bali dan tidak pernah datang ke Medan. Aneh. Kemudian saya sibuk dengan tugas saya sehari-hari dan mencoba bersabar menghadapi situasi ini. Kebetulan tugas di kantor saya mengharuskan saya untuk bepergian dari satu kota ke kota lainya. Dan kebetulan ketika saya ditugaskan ke Pekanbaru, di mana di situ juga ada cabang Easy Speak. Iseng punya iseng, saya pun mencoba mendatangi lembaga kursus yang tidak kalah mewahnya dengan yang di Medan. Dan saya berpura-pura ingin gabung di kursus Easy Speak cabang Pekanbaru itu. Dan pelayanan yang saya terima tidak kalah bombastisnya dengan yang saya terima di Medan. Mulai dari resepsionis sampai marketingnya sama-sama mengumbar janji gombal yang tak kalah serunya dengan yang di Medan. Dan saya sudah mencoba membuktikan kemampuan tutornya juga dengan sedikit bercakap-cakap dalam bahasa Inggris. Sama saja kemampuannya dengan yang di Medan. Tidak ada tanda-tanda kalau para tutor itu lulusan dari jurusan bahasa Inggris atau lulusan luar negri. Dan pas saya ditugaskan ke Batam, di mana di situ juga ada cabang Easy speak, saya juga sempat berpura-pura jadi calong mangsa Easy Speak. Apa yang saya jumpai ternyata setali tiga uang. Malah resepsionisnya juga mengungkapkan bahwa para tutor Easy Speak tidak ada yang lulusan dari luar negri atau lulusan bahasa Inggris. Semuanya lulusan SMA. Paling banter sarjana, itu pun dari jurusan yang tidak ada hubungannya dengan bahasa Inggris. Malah ada tutor yang mantan TKW yang cuma kebetulan bisa berbahasa Inggris. Bahasa Ingggris ala Tarzan tentunya. Seperti juga di Batam dan di kota-kota yang pernah saya singgahi, seperti Palembang, Pekanbaru, Balikpapan, Samarinda dll, lembaga kursus Easy Speak juga memasang iklan di harian lokal secara kontinyu, setiap hari, tanpa mengenal berhenti. Dan ukuran iklannya pun saya kira lumyan mahal karena ukurannya yang cukup besar. Dan pas di Batam saya sempat mencoba menuliskan uneg-uneg saya tentang Easy Speak ini di sebuah harian lokal. Tapi sampai sekarang tidak pernah diterbitkan. Mungkin karena Easy Speak sudah memberikan kontribusi yang lumayan untuk harian itu lewat iklannya yang tiada putus. Setelah saya perhatikan ternyata lembaga kursus ini bukanlah lembaga kursus yang bersifat manusiawi atau mendidik. Easy Speak berusaha semaksimal mungkin dengan berbagai cara baik halal maupun tidak halal untuk menjaring mangsa supaya sudi mengucurkan dana yang jumlahnya minimal 5 juta rupiah per siswa. Sebuah perusahaan yang besar dan punya cabang di mana-mana mustinya punya badan usaha PT (perseroan terbatas) tapi Easy Speak walaupun punya cabang di 12 kota, masih menggunakan CV untuk badan usahanya. Hal ini saya kira untuk mengelabui pajak yang harus disetorkan ke pemerintah. Easy Speak hanya mengandalkan penampilan gedungnya yang mentereng dari segi lokasi, mengandalkan team marketingnya yang pandai membual dan mengandalkan tutor-tutornya yang berpenampilan necis, berdasi dan bersepatu klimis. Sementara bila kita hadapi kemampuan mereka berbahasa Inggris, sungguh-sungguh memprihatinkan. Kwalitas pengajarannya bisa dibilang lebih rendah dari bimbel-bimbel yang ada di perumahan-perumahan. Dan ketika saya survey di cabang-cabang Easy Speak, semua yang dialami siswanya hampir sama dengan yang saya alami. Mereka kecewa berat dengan apa yang mereka dapatkan. Kursus di Easy Speak hanya cocok untuk anak-anak SD ke bawah, bukan untuk semua tingkatan seperti yang dijanjikan. Jika anda ingin kursus bahasa Inggris, lebih baik mengambil lembaga kursus yang biasa-biasa saja dan tidak menjanjikan iming-iming yang menggiurkan. Biayanya lebih murah dan bisa dicicil. Di Easy Speak, anda harus membayar kontan dan bila anda tidak puas dengan kwalitasnya, anda tidak bisa minta uang anda kembali seperti yang saya alami. Tolong sebarkan email ini ke semua orang yang anda kenal maupun tidak anda kenal melalui email, milist, facebook, twitter, ym atau lainnya, supaya tidak menjadi korban akal-akalan lembaga kursus yang bernama Easy Speak ini. Karena bila anda mencoba menuliskan uneg-uneg anda di surat kabar pasti tidak akan dimuat, karena Easy Speak rajin memasang iklan di harian yang akan anda kirimi uneg-uneg tsb. Semoga bermanfaat. |
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar