(Sharing)
MENGGERAKAN & MEMIMPIN PERUBAHAN ORGANISASIONAL
(Cuplikan dari artikel di Majalah PERDUKI, edisi November-Desember 2009)
Dengan munculnya banyak kesempatan baru di dalam bisnis, banyak pelaku usaha yang mulai merencanakan untuk melakukan ekspansi ke beberapa usaha baru. Konsekuensinya, organisasi perusahaan mesti disesuaikan (dirubah) untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang baru. Namun, seiring dengan itu tak jarang manajemen mulai merasakan munculnya keengganan dari anggota lainnya untuk ikut berubah. Padahal, perubahan ini adalah untuk kebaikan bersama. Bagaimana para pemimpin bisnis mesti mengelola perubahan ini?
Pada dasarnya setiap orang ingin kemajuan. Namun sayangnya tidak semua orang menginginkan perubahan. Ini paradoksal tentu saja, karena tidak ada kemajuan tanpa perubahan. Yang terakhir merupakan prasyarat bagi yang pertama. Untuk bergerak maju, seseorang harus berpindah dari satu titik ke titik lain di depannya. Begitu seterusnya dengan gerakan dinamis spiral ke atas.
Menggerakkan Perubahan.
Dalam menginisiasi perubahan organisasional, Kurt Lewin (Field Theory in Social Science, 1951) mengusulkan 3 fase besar proses perubahan demi menggerakan organisasi dari keadaan sekarang menuju masa depan, yakni: 1) Unfreezing (Mencairkan/mengurai kebekuan), 2) Changing (Perubahan), 3) Refreezing (Memantapkan/menyatukan kembali).
Dalam upaya mencairkan atau mengurai kebekuan organisasional, pertama-tama adalah dengan membangkitkan kesadaran (awareness) dari orang-orang kunci (biasanya 2 sampai 3 lapis di bawah Anda), lalu mempersiapkan mereka untuk proses perubahan. Sosialisasi proses perubahan bisa terus dikomunikasikan dalam tiap kesempatan, apakah itu pertemuan formal maupun informal. Biarkan inisiatif perubahan itu menjadi buzzwords (sesuatu yang jadi bahan pembicaraan) di kantin perusahaan maupun di koridor dan di dalam ruang rapat. Pendeknya, di mana pun karyawan itu berada.
Setelah suasana relatif mulai mencair, proses perubahan mulai digerakkan ke arah yang baru. Ini menyangkut perilaku (behavior) dari tim manajemen. Perilakuya mesti sesuai dengan pola yang baru: 1) Compliance, tindakan tim manajemen sesuai dengan arah kebijakan yang baru. 2) Identification, di mana para anggota organisasi bisa melihat para pimpinan sebagai acuan (role-model) dari gerakan perubahan. Sehingga mereka bisa mengadopsi hal yang baru dan mencoba menjadi seperti yang dicontohkan. 3) Internalization, di sini konsistensi sikap dan perilaku jadi kata kunci. Menginisiasi proses perubahan jangan sekedar panas-panas tahi ayam saja.
Lalu fase terakhir adalah pemantapan kembali (refreezing). Fase ini mulai tatkala perilaku yang baru telah mulai menjadi suatu kebiasaan hidup organisasi yang normal.
-----------------------------------------
(Cuplikan dari artikel di Majalah PERDUKI, edisi November-Desember 2009)
Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
<*>Attachment(s) from Asana Viebeke Lengkong:
<*> 1 of 1 File(s) http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/attachments/folder/1381042133/item/list
<*> Menggerakan & Mempimpin Perubahan Organisasional (Majalah PERDUKI, edisi Nov-Des 2009).pdf
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
bali-bali-digest@yahoogroups.com
bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar