Japan Education Fair
http://www.facebook
............
Penataan Lingkungan Hidup Global Dibahas di Bali
Kamis, 26 November 2009 | 03:34 WIB
Jakarta, Kompas - Indonesia dipilih sebagai tuan rumah sidang khusus tingkat menteri lingkungan sedunia ke-11. Beberapa persoalan akan dibahas dengan tujuan utama terciptanya tata kelola lingkungan global yang lebih baik.
Pertemuan itu merupakan jeda sidang dua tahunan badan tertinggi di bawah Program Lingkungan PBB (UNEP). â€Biasanya lebih rileks, tapi kali ini akan diupayakan ada keputusan yang tegas,†kata Perwakilan Tetap RI di UNEP sekaligus Duta Besar RI
di Nairobi, Kenya, Budi Bowoleksono melalui sambungan telepon internasional, Rabu (25/11). Sehari sebelumnya, Budi baru saja menandatangani surat sebagai tuan rumah sidang bersama Direktur Eksekutif UNEP.
Menurut Budi, setidaknya ada tiga tema pembahasan dalam pertemuan tanggal 22-26 Februari 2010, yakni soal tata kelola lingkungan hidup global, keanekaragaman hayati, dan ekonomi hijau. Lebih dari 70 menteri dan delegasi dari 90-an negara diperkirakan hadir.
Perbaikan tata kelola lingkungan global dinilai penting berdasarkan fakta yang ada. Saat ini, ada 500-an perjanjian internasional bidang lingkungan dengan 18 badan memiliki sekretariat.
Salah satu pembahasan penting, yang belum pernah terjadi, adalah pertemuan para pihak (COP) tiga konvensi yang mengatur bahan kimia, yakni konvensi Basel, konvensi Stockholm, dan konvensi Rotterdam.
Ketiga konvensi ini secara garis besar mengatur perpindahan zat atau bahan kimia yang berbahaya. â€Di Bali akan dibahas solusi tumpang tindih yang selama ini terjadi. Harus ada solusinya,†kata Budi.
Hasil di Bali juga akan menjadi masukan bagi COP ke-10 konvensi keanekaragaman hayati (CBD) di Nagoya, Jepang, akhir 2010. Tanpa pengaturan ketat, sekitar 30 persen keanekaragaman hayati bumi diperkirakan akan hilang sebelum banyak diketahui manfaatnya. (GSA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar