Pak Putu,
Kalau yang ini sih Pak Putu jangan ambil peduli. Sangat jelas bisa kita rasakan bahwa level orang ini belum lebih baik dari pada saya. Baru hanya sebatas bisa menggunakan dengkulnya untuk bercuap-cuap di milis ini. Jadi saya sangat meragukan keluasan pandangannya. Atau jangan2 dia lebih kuper dari saya
Atau mungkin orang ini merasa mempunyai beking mayoritas yang kuat, sehingga sangat enteng sekali.
Mengenai issu fasis di milis ini. Sekali lagi inilah nasib kita menjadi minoritas. Coba bayangkan hanya sebatas mengeuarkan pendapat dan berdebat serta berwacana saja sudah mendapat cap fasis.
Kalau mau fair seharunya terorist2 itu, beserta keluarganya, serta pendukung2 yang terlihat kasat mata (meneriakkan yel2 Alahu akbar saat menyambut teroris bak pahlawan,) juga pendukung2nya yang tidak terlihat tapi dapat dirasakan. Seharusnya orang2 sejenis ini mendapat perlakuan seperti PKI jaman tahun 1965. Orang2 ini sudah sangat jelas akan mendidik keturunannya untuk menjadi teroris dan terus mencoba mempengaruhi banyak orang untuk menjadi pengikutnya. Undang2 Anti Subversi seharusnya sangant cocok diberlakukan untuk kelompok2 masyarakat seperti ini. Cuma itu, nampaknya Undang Undang HAM kita juga sudah kebablasan dan sangat soft untuk kelompok orang yang jelas2 sangat melanggar HAM itu sendiri. (persis seperti banyak wacana yang mengatakan bahwa demokrasi kita sudah sangat kebablasan). Tapi saya lebih setuju untuk mengatakan bahwa dalam hal ini Undang2 HAM kita yang sangat kebablasan untuk kelompok2 orang seperti ini.
Saya berani pastikan bahwa andai kata kita yang mayoritas ini melakukan hal yang serupa, maka hanya dengan hitungan jam akan segera didor dan keluarga kita langsung discreening. Terbukti untuk kasus Tibo Cs yang tanpa ba bi bu langsung eksekusi, sedangkan para durjana itu bertahun2, bertele-tele, bahkan ada sebagian dari mereka menjadi pahlawan, tampil di seminar, menjadi pengamat, dll.
Menurut saya yang mewacanakan milis ini fasis, justru merekalah yang menjadi pendukung langsung/tidak langsung teroris ini.
Salam,
KS
----- Original Message -----From: Putu KesumaSent: Friday, October 30, 2009 3:58 PMSubject: Re: [bali-bali] Bahaya Fasisme di Bali
Teman Ketut Abdulpaulus,Pada akhirnya waktu yang akan bicara, siapa yang fasis, siapa yang tidak suka kerukunan, siapa yang menjadi extrem, siapa yang kenal sopan santun dan etika bicara, dll. Waktu pula yang akan menjawab siapa yang suka ribut dan berisik di milis ini.Jika menilai artikel-artikel yang diforward itu sebagai artikel extrem, tidak suka kerukunan, fasis, dll. berarti penulis itu fasis, extrem, tidak suka kerukunan, dll.Dan mari kita membuka pikiran kita untuk mempu melihat fakta2 yang ada disekeliling kita.Hanya orang bodoh dan tidak memiliki sense of discrimination yang bisa dibodohi. Untuk itu lihatlah disekeliling kita siapa yang selama ini berhasil dibodohi.Terakhir saya mengucapkan terima kasih atas tanggapan anda yang telah mencerminkan keluasan pandangan dan pergaulan serta kesantunan anda.Salam,putu"Tuhan tidak akan merobah nasib sesuatu bangsa, sebelum bangsa itu merobah nasibnya sendiri". Inilah firman yang menjadi gitaku, firman itu harus menjadi gitamu... ~Soekarno~
From: Ketut Abdulpaulus <ketutabdulpaulus@yahoo.com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, October 28, 2009 17:56:03
Subject: Re: [bali-bali] Bahaya Fasisme di Bali
yang fasis di milis ini hanya pengecut untuk menjadi anggota forum debat agama, kurang materi debat jadi gak PD, makanya ribut di milis mungkin buat latihan.. sebelum terjun langsung ke forum debat.
atau memang mau meracuni otak orang bali biar jadi extrimis? gak mungkin!!, gak ada cerita extrimis subur di bali, masih banyak orang waras dan santun. makanya bergaul jangan sempit. bergaul luas dong, jangan bergaul dengan komunitas saja, biar lebih bisa nerima perbedaan dan gak asal mengeneralisasi kelompok tertentu.
kamu mengambil kutipan soekarno :
"Tuhan tidak akan merobah nasib sesuatu bangsa, sebelum bangsa itu merobah nasibnya sendiri". Inilah firman yang menjadi gitaku, firman itu harus menjadi gitamu... ~Soekarno~
Kamu tau gak itu kutipan dari agama mana? wwooiii... banguunn... bangunn...
kalo soekarno tau kamu kutip gita nya? dia gak bakal sudi dikutip seorang fasis!!!
Kenapa kamu benci kerukunan dan terlalu phobia?? tanya kenapa??
tyang sing bakal suud untuk mengingatkan, Radikalisme dan fasisme itu Setan sangat berbahaya..
i love bali, I love indonesia I love the world
peace.. Salam damai... ngaleh mamaan celeng malu oii.. be sanje...
--- On Wed, 10/28/09, ngurah beni setiawan <setiawan_beni@ yahoo.com> wrote:
From: ngurah beni setiawan <setiawan_beni@ yahoo.com>
Subject: Re: [bali-bali] Bahaya Fasisme di Bali
To: bali-bali@yahoogrou ps.com
Date: Wednesday, October 28, 2009, 5:40 AM
2009/10/27 ancak ramone <ancakramone@ yahoo.com>Moderator, tolong unscribe saya dari millist ini karena saya tidak mau terlibat dalam millist Hindu Bali Garis Keras...kok mau melawan Islam Garis Keras dengan jalan menjadi Hindu Garis Keras? Itu namanya "Melawan Setan Dengan Menjadi Setan!"semakin banyak yang merasa tak nyaman dengan milis ini...jangan "Melawan Setan Dengan Menjadi Setan!" seperti kata Bli gung warngiring pamit...ngurah beni setiawanP Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to
From: Anton Muhajir <antonemus@gmail. com>
To: bali-bali@yahoogrou ps.com
Sent: Wed, 28 October, 2009 12:09:02
Subject: Re: [bali-bali] Bahaya Fasisme di Bali
ini kalo mau ansab, gung. :D
Unsubscribe: bali-bali-unsubscri be@yahoogroups. com
atau masuk lewat sini
http://groups. yahoo.com/ group/bali- bali/join
di kanan bawah ada tombol leave group. pencet aja itu.
lanjoooot...2009/10/27 ancak ramone <ancakramone@ yahoo.com>
Wah sepertinya FASISME akan lahir di Bali..Salam,
Indikatornya: mengangungkan kejayaan masa lalu seperti Kebangkitan Hindu di Nusantara; prasangka etnik; klaim outsider-indider. .
Ada yang ingin mengusir 'Nak Jawa' tanpa alasan yang jelas kecuali atas dasar paranoid, prasangka dan generalisasi. .
Menjadi tambah absurd karena yang dimusuhi hanya 'Nak Jawa' kelas bawah seperti Cak Amat yang jualan sate, Mas Gatot yang tiap hari dorong gerobak bakso, atau pemulung, dll.
Tapi kok 'Nak Jawa' yang bawa uang banyak seperti TS, TW, TK, AB yang mau mengkapling habis tanah Bali dan merusak lingkungan diterima dengan hormat plus karpet merah dan tari pendet ya???
Apakah ini bentuk kemunafikan manusia Bali?
Moderator, tolong unscribe saya dari millist ini karena saya tidak mau terlibat dalam millist Hindu Bali Garis Keras...kok mau melawan Islam Garis Keras dengan jalan menjadi Hindu Garis Keras? Itu namanya "Melawan Setan Dengan Menjadi Setan!"
Agung Wardana
http://bhumisenthan a.blogspot. com/
--
Anton Muhajir
www.rumahtulisan. com - Personal Blog
www.balebengong. net - Balibased Citizen Journalism
Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.39/2468 - Release Date: 10/29/09 19:49:00
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar