Rabu, 01 April 2009

[bali-bali] Re: [bali] Re: AIR untuk br. Madia, Terunyan

Saya tulis dengan warna lain di bawah:
----- Original Message -----
Sent: Wednesday, April 01, 2009 5:15 PM
Subject: [bali] Re: AIR untuk br. Madia, Terunyan

Mbak Vieb,

 

Ya, jadi selain untuk minum dan mandi , air direncanakan juga untuk pertanian. Begitu ya ! Bagus, sungguh arif, cerdik. Pantas untuk dipilih jadi CALEG donk.

 (tenyata pengertiaan saya tentang kebutuhan air proyek ini salah).

JADI CALEG????? HAHAHAHA SAMA SEKALI TIDAK BERMINAT, TIDAK DENGAN SYSTEM PARTAI DI INDONESIA SEPERTI SEKARANG INI... JADI NOT IN MY LIFE TIME...

 

Kalau didasarkan atas bebutuhan pompa  air 100 m3 per hari, maka debit air yang diperlukan 0,0046 m3/s. INI YANG DIUSULKAN OLEH TREVOR DENGAN KEMAMPUAN POMPA YANG TIDAK BEGITU MAHAL (SEKITAR 6 JUTA SATU POMPA), DENGAN POMPA POMPA INI MAKA DIBUTUHKAN PIPA PP YANG MAHAL HARGANYA ITU, YANG MENURUT TREVOR AKAN MENGHASILKAN AIR 100 M3 DALAM 1 HARI (12 JAM KERJA) DENGAN EFISIEN TANPA ADA KEBOCORAN. KALAU DENGAN BIAYA 450 JUTA DAN HANYA MENGHASILKAN 100M3, SAYA AKAN MEMPUNYAI MASALAH MENGUMPULKAN DANANYA.  JADI KITA MEMBUTUHKAN AIR LEBIH DARI 100 M3 PER HARINYA SISAMPING ITU PERHITUNGAN INI BELUM TENTU BISA BENAR BENAR 100 M3 YANG SAMPAI DIATAS. 

 

SOAL PENYAMBUNGAN LISTRIK SUDAH OK BIAYA SEKITAR 25 JUTA SUDAH DENGAN TIANG TAMBAHAN DAN KABEL TAMBAHAN SAMPAI KE TEMPAT DIMANA AKAN ADA POMPA PERTAMA DI SISI DANAU (SUDAH DI TENTUKAN TEMPATNYA).  SOAL SOLAR PANEL?????? INI MASIH MENJADI PERTANYAAN BESAR UNTUK SAYA SENDIRI, KALAU MENURUT MARK MAKSIMUM DAYA SOLAR YANG ADA DIWILAYAH TERUNYAN 4.8 JAM SAJA JADI UNTUK MENDAPATKAN KEKUATAN DAYA MAKA DIBUTUHKAN BATTERY PENYIMPANAN, BIAYA MAKIN JADI MAHAL MENURUT PENDAPAT SAYA.  DISAMPING ITU MEMANG SOLAR PANEL SENDIRI MASIH MAHAL SEKALI DI BALI DAN AGAK SUSAH MAINTENANCENYA APALAGI KALAU ORANG NGGAK NGERTI. CONTOHNYA ADA SOLAR PANEL YANG DIPASANG 7 TAHUN YANG LALU OLEH YKI DI MUNTIGUNUNG DAN HANYA 2 TAHUN SAJA SUDAH TIDAK BISA DIGUNAKAN LAGI. 

 

JADI KEMUNGKINAN YANG ADA DI BENAK SAYA SEKARANG INI : 1. KALAU MEMANG BENAR DENGAN 1 POMPA SAJA DARI DAVID BISA MENAIKKAN AIR MAKA SAYA LEBIH MEMILIH UNTUK MENGGUNAKAN LISTRIK, KARENA MASYARAKATPUN SUDAH SIAP UNTUK MEMBAYAR BIAYA BULANANNYA DAN JUGA PEMELIHARAANNYA.  DISAMPING ITU LISTRIK BISA DISISASATI UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI PENERANGAN DIMALAM HARI OLEH MASYARAKAT.  SEKARANG TINGGAL BERAPA BIAYA POMPA DARI DAVID SAMPAI DI BALI??? DAN APAKAH EWB BISA MENADAPATKAN DANA BANTUAN UNTUK BIAYA POMPA DAN JUGA TECHNISINYA UNTUK SAMPAI KE BALI DAN MEMASANGNYA DI BALI????  KEMUDIAN : MAINTENANCE TRAINING UNTUK MASYARKATNYA JUGA PENTING.

 

TAPI SAYA SAMA SEKALI TIDAK MENOLAK UPAYA SOLAR PANEL INI UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA KITA JUGA PARTISIPASI DALAM UPAYA KAMPANYE GLOBAL WARMING, JADI KALAU MEMANG SUATU SAAT SOLAR PANEL INI BISA LEBIH EFFISIEN DAN EFFECTIF.. WHY NOT. 

 

 SELANJUTNYA DALAM DISKUSI INI JADI BISA DIHITUNG KEBUTUHAN LISTRIKNYA YA... BERARTI 13 kW sudah cukup ya P Ngah, Kiwi?  Karena PLN sudah siap dengan 13 kW tersebut dengan biaya penyambungan keseluruhan 25 juta. Kedua: Apakah ada pompa yang di jual di Bali yang bisa menyedot air sampai 350 meter langsung???? atau sudah benar kah bahwa kita harus pakai 3 pompa estafet?  Dan apakah bisa membantu dengan info tentang pipa apa yang bisa dipakai? PVC, GALVANIS ATAU PIPA PP? ATAU ADA PIPA LAINNYA? KARENA ADA JUGA PIPA YANG FLEXIBLE YANG BISA DIBENTANGKAN SAJA DI ATAS TANAH. 

 

 INCASE POMPA DARI AMERICA ITU TIDAK BISA DIPAKAI DI INDONESIA ATAU KITA PUNYA HALANGAN DARI PEMERINTAH UNTK MEMASUKKAN POMPA ITU KE BALI.

 

 

Kebutuhan daya  untuk alternative  satu pompa saja  menjadi : 15,1 kW atau menurut P Kiwi  menjadi 19,6 kW .

Apa benar begitu mohon di check.

 

Mbak Vieb saya bukan ahli pompa, tak ada pengalaman dengan pompa air. Apa yang saya sampaikan sekedar dari bacaan saja untuk dibahas dan di-diskusikan bersama dengan rekan-rekan lain bersama Anda.

 

Alternative pemasangan 3 pompa berjenjang/ serie dengan ketinggian head sepertiga dari 328 m, memungkinkan penggunaan pompa dengan daya sepertiga dari daya dengan satu pompa. Ini lebih sesuai  dengan kesediaan daya yang dipasok PLN sebesar 10,3 kW-13 kW. Tapi bagaimana dengan biaya  beli tiga pompa (tambah tiga bak penampung) serta  tingkat keandalan penggunaan  tiga pompa berurutan dibandingkan dengan satu pompa? Mungkin perlu dipikirkan satu pompa cadangan untuk setiap alternative  demi kelangsungan penyaluran air!

 

Kalau memang PLN bisa memasok sampai 13 kW mengapa masih perlu solar panel yang relative mahal?

Untuk memenuhui penerangan 167 rumah tangga dengan pasokan daya minimal 450 VA dibutuhkan daya 75 kW. Dapat dimengerti mengapa hanya ingin mamasok kebutuhan untuk pompa air dulu. Pasokan listrik Bali masih kritis. Hanya baru sebagian bisa diberi aliran listrik untuk penerangan di malam hari.

Kekurangan listrik dari PLN mau dipasok sengan solar cell?

 

Maaf , demi kelancaran komunikasi  saya pilih tidak  menghubungi Mark /David. Komunikasi tiga arah bisa menyulitkan.

 

Tanggapan, masukan  saya terbatas pada apa yang Anda  disampaikan di milis ini untuk  keganjilan yang saya rasakan !

 

Tujuan saya hanya ingin membantu dibelakang Anda,  merasa bangga,  senang …… semoga proyek  tugas mulia ini  berhasil!

 

Akan saya usahakan terus menyampaikan masukan bila disampaikan secara terbuka di milis kita.

Keputusan akhir ada  pada Anda, the Angel.

 

SALAM.

Nengah Sudja

 


From: bali-bounce@lp3b.or.id [mailto:bali-bounce@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Tuesday, March 31, 2009 9:27 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: AIR untuk br. Madia, Terunyan

 

ya 100 M3 per hari.

 

167 KK di Banjar Madia saja.

 

Mereka sudah ada kelompok 16 kelompok yang mengelola 1 cubang untuk kebutuhan sehari hari, tapi ketika musim panas sering kekurangan.

 

Mereka hanya bisa bercocok tanam 1 tahun 1 kali dimusim hujan saja selebihnya hanya tergantung dari air cubang tersebut.

 

Karena itu prioritas mereka adalah air dan akses jalan.

 

Banjar Madia kalau di raih dari Desa Terunyan harus naik gunung cukup berat seperti naik tangga 328 meter... jadi banjar Madia juga bisa ditempuh dari Karangasem, Kubu, melalui desa Ban naik gunung ke Banjar Bunut (juga termasuk Bali Aga, salah satu dari 5 bajar Desa Terunyan), dari Banjar Bunut naik gunung lagi baru tiba di Banjar Madia.

 

Kalau di Banjar Bunut mereka menemukan mata air yang cukup untuk Banjar Bunut saja dan ketika diskusi Banjar Bunut merasa lebih nyaman kalau dapat air dari Danau di Desa Terunyan (the other side of the mountain).  di Banjar Madia masyarakatnya tinggal terpencar pencar jadi tidak cluster.  Kalau di Banjar Bunut ada KK yang cluster jadi lebih mudah di manage.

 

Jadi kembali ke masalah air, kalau untuk minum dan masak mereka ada cubang, cuma memang kita juga perlu untuk memeriksa kesehatan dari airnya.

 

Bulan ini team kita akan konsentrasi lagi ke Madia, mungkin penting juga mengetahui kebutuhan air per orang per hari termasuk untuk ber cocok tanam ya...

 

P Nengah bisa langsung berkomunikasi dengan David dan Mark juga lo... surat yang terachir saya kirim itu dari Trevor yang punya Tropical Pool di Bali.

 

Masyarakat juga ingin sekali kalau bisa menggunakan listriknya pada malam hari untuk penerangan di rumah masing-masing kalau listriknya di pakai untuk pompa pada siang harinya.

 

Pointnya, PLN sudah siap mengalirkan 3 phase sesuai dengan permohonan kita 13.600 atau 10300 watt; tetapi pokoknya harus untuk pompa air dulu kemudian bisa di siasati untuk penerangan di malam hari.  Kami juga sudah membuat perhitungan pembayaran iuran dan pemakaian tiap bulan yang akan dibayar oleh masyarakat semua.

 

Intinya:

 

1.  Kita/masyarakat sudah siap untuk membangun penampungan airnya (3 sesuai rencana semula)

2.  Saya sudah siap dengan dana untuk penampungan airnya dan juga untuk pipanya kalau pipa pvc (kalau bisa dengan pvc) Kalau galvanis pun kemungkinan saya bisa mencari dananya lagi.

 

3.  Saya sudah siap dengan dana untuk penyambungan listriknya yang sudah dikalkulasi dengan pembayaran tambahan untuk kabel dan tiang yang dibutuhkan sekitar 25juta

 

4.  Sekarang yang penting untuk saya adalah teknisnya apakah bisa dengan 3 pompa itu bisa menyedot air dari danau ke tiap penampungan sampai dengan penampungan yang paling tinggi di atas gunung dengan panjang pipa 900 meter?

Pompa apa yang harus digunakan? (kami sudah pernah konsultasi dengan tukang pompa, tapi tidak meyakinkan)

 

5.  EWB sudah saya beri gambar topographynya dan sudah siap juga dengan pompa yang langsung bisa menyedot air dari danau ke puncak gunung (dan mereka mengusulkan pakai solar energy lagi... wah afdol sekali), maka saya hubungkan dengan solarpowerindonesia (Mark) supaya bisa nyambung.

 

Saya bangga dan berterima kasih sekali kalau P Nengah Sudja dan Kiwi yang mengerti tentang teknis dan energynya untuk ikut rembug dan bagi pikiran dalam hal ini... dan sekali lagi bisa juga langsung dengan David, Mark dan Trevor.

 

sekian dulu, informasi yang cukup amburadul.. heheheh saking excitednya... dan juga sukses tadi dengan 80 anak anak SD di Boston melalui skype... mereka adalah anak anak yang membantu masyarakat di butiyang membangun jalan dengan mengirim dana 3367 usd ke saya.

 

masaki,

 

vieb

----- Original Message -----

From: Nengah Sudja

Sent: Tuesday, March 31, 2009 2:51 PM

Subject: [bali] Re: AIR untuk br. Madia, Terunyan

 

Mbak Vieb,

 

Tanya ya, dari mana angka : " Airnya yang kita dapatkan hanya 100 m3 sampai ke penampungan paling atas (jadi tetap pakai 3 pompa estafet), tapi 100 m3??? ada 167 KK diatas, jadi sangat kurang sekali" .

 

100 m3 kan sama dengan 100 000 liter , kalau  100 m3 per hari yang dimaksud, ya  ?

 

Jumlah penduduk 766 orang. Jadi kalau tersedia 100 m3 per hari atau 100 000 liter/hari, berarti bisa memenuhi kebutuhan setiap orang per hari :

130,5 liter per orang per hari, padahal untuk minum hanya perlu sekitar 2 - 4,5  liter per orang per hari.

 

Mohon diperiksa dulu berapa kebutuhan air yang direncanakan untuk penduduk ?

 

Saya coba mau hitung besarnya ukuran pompa untuk angkat ke tinggian 328 m degan debit air 0.002 m3/detik (= 7,2 m3/jam atau 7200 ltr/h)?.Kalau pompa dijalankan 3 kali selama 2 jam/hari, air yang dipompa sebanyak 7200 ltr/h x 6 h/hari = 43 200 ltr/hari atau 43,2 m3/hari ? Bisa memenuhui kebutuhan air :

43 200 ltr/hari : 766 orang =  56 ,4 lt/ orang per hari. Cukup untuk minum dan mandi?!

 

Dengan demikian daya pompa yang diperlukan : 10 x 328 mx 0.002 m3/sec =  6,56 kW. Apa hitungan ini salah ,tolong ditanyakan pada EWB berapa  besaran daya kW yang akan dipasok  EWB ?

Perlu juga ditanyakan ke PLN , berapa kebutuhan daya (kW) yang diperkirakan PLN?

 

Sementara ini dulu.

Kiranya ada yang melihat hitungan saya salah ? Sehingga bisa cepat diperbaiki segera!!

 

SALAM.

Nengah Sudja.

 

 


From: bali-bounce@lp3b.or.id [mailto:bali-bounce@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Monday, March 30, 2009 10:07 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: AIR untuk br. Madia, Terunyan

 

P Nengah Sudja yang baik,

 

ya PLN hanya mengalirkan 1phase saja ke desa desa, jadi kalau kita tidak menggunakan untuk kebutuhan pompa maka PLN tidak bersedia untuk mengalirkan listrik dengan 3phase, dan ini juga melalui petisi dan lain lain yang kita upaya dengan masyarakatnya. 

 

Sekarang tinggal pompa yang sanggup untuk menaikkan air karena ketinggian 328 meter luruh horizontal, jadi kita butuh 900 meter pipa kalau landainya sampai keatas.  3 pompa juga tidak masalah tapi apakah bisa guarantee bisa cukup air sampai diatas??? pompanya yang mahal dan technologynya belum ada di bali untuk tarik air dengan satu pompa dengan ketinggian segitu. 

 

Kalau pakai pompa yang tidak terlalu mahal pipanya harus pakai pipa pp, mahal sekali jatuhnya dengan las dan lain-lainnya 250.000 per meter jadi untuk pipa saja butuh 225 juta. Airnya yang kita dapatkan hanya 100 m3 sampai ke penampungan paling atas (jadi tetap pakai 3 pompa estafet), tapi 100 m3??? ada 167 KK diatas, jadi sangat kurang sekali. 

 

Saya pernah ikut seminar tentang renewable energy yang dilakukan oleh Bapenas, di Grand Bali Beach, ada juga pamerannya, tapi ketika saya tantang mereka untuk memasang di Br. Madia, semua mundur, terlalu jauh lah, nggak tau dimana lah... ah cape deh.... mendingan coba coba saja dengan cari info sebanyak sebanyaknya dan kalau perlu pakai technology lain yang pokoknya bisa menghantar air ke atas gunung tempat mereka tinggal.

 

Masyarakat tinggal spreading, jadi tidak cluster, ini adalah masalah juga, untuk merubah ini juga tidak mudah karena seperti biasa ada masalah kepemilikan, saya sudah sempat membahasnya dengan tokoh2 disana.

 

kegiatan disana saya stop sementara dari january lalu dimana kita mengadakan pelatihan biogas disana, soalnya banyak 'caleg' yang masuk disana, konon kalau caleg dapat suara di Terunyan sudah pasti menang di Bangli, jadi saya mundur dulu agar tidak kena domplengan hehehe.  Jadi kalau boleh GR sedikit, kalau saya mau 'nyaleg' wah pasti deh dapat semua suaranya..... hahahahaha mimpi kali.

 

kembali ke urusan air.... wait and see...

 

salam,

vieb

----- Original Message -----

From: Nengah Sudja

Sent: Monday, March 30, 2009 5:22 PM

Subject: [bali] Re: AIR untuk br. Madia, Terunyan

 

Yth M Vieb,

 

Seperti pernah saya sarankan dulu  (ketika Anda menyelesaikan jalan keTerunyan) , sebaiknya mintakan sambungan listrik ke PLN.

Sekarang Anda menulis PLN menyanggupi penyambungan listrik 3 phase. Tapi kapan selesai di bandingkan dengan penyelesaian pompa solar energy?

Beda biayanya?

 

Jadi ada alternative teruskan minta pompa listriknya (semula dari solar energy) di feeding dengan listrik PLN sedangkan solar panel untuk penerangan desa, apa begitu maunye ?

 

Tapi saya heran mengapa PLN mau beri sambungan hanya untuk pompa air, tapi tidak untuk kebutuhan lain (seperti penerangan misalnya)? Berapa sebenarnya kebutuhan listrik desa untuk penerangan ? Maaf, bisa saya diberi data berapa banyak jumlah rumah tangga di desa itu? Secara teknik  merencanakan sambungan listrik untuk kebutuhan lebih besar seharusnya lebih ekonomis. Atau PLN menginginkan untuk sementara sambungan untuk penerangan di tunda dulu? (PLN dinilai lagi sedang kurang pasokan ?). Atau panel surya bisa ditunda, satu alternative  lain?

 

Sementara itu saya dengar Pemerintah/Dirjen LPE/BPPT melalui Pemerintah Daerah bagi-bagi solar panel ?!! Bisa di check dengan Pem Daerah Bali?!.

 

Nah ini sekedar tambahan masukan. Benar sebaiknya tunggu masukan dari yang lain dulu , seperti  EWB/ Amrik.

 

Semoga berhasil !!!

 

SALAM.

Nengah Sudja.

 


From: bali-bounce@lp3b.or.id [mailto:bali-bounce@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Monday, March 30, 2009 12:10 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: AIR untuk br. Madia, Terunyan

 

P Ngah Sudja yang baik,

 

1.  Saya menyesal sekali tidak bisa bertemu dengan Bapak ketika ada di Bali, begitu hecticnya sampai akhirnya saya collapse juga selama seminggu terachir ini, syukurlah ada Nyepi yang mau tidak mau berpuasa dan tinggal di rumah dalam kegelapan 'lampu' tapi terang benderang bintang-bintang.  Saat Nyepi yang selalu saya rindukan tiap tahunnya.

 

2.  Terima kasih sekali inputnya, saya sedang berhubungan dengan Energywithoutborders.com dari America yang sudah siap dengan pompa.

 

3.  Saya baru saja selesai bicara dengan Mark dari solarpowerindonesia.com di Bali dan memberikan beberapa info yang termasuk dari P Nengah Sudja juga.

 

Kita lihat sekarang bagaimana collaborasi ini dapat berlanjut dan tujuannya tercapai.  PLN sudah menyatakan siap untuk mengalirkan listrik 3 phase tapi dengan syarat untuk kebutuhan pompa air saja.  Kemudian tawaran untuk menggunakan solar panels tersebut juga menjadi sangat menarik.  Saya baru saja meneruskan link Bali dengan Amerika dan tunggu hasil diskusi mereka dan kebutuhan yang bisa di lengkapi oleh semua pihak.

 

Kita tunggu ya....

 

Selanjutnya hari Rabu, lusa ini saya akan berkunjung ke Singaraja untuk mendistribusikan beasiswa ke 28 murid yang akan dikumpulkan oleh P Wis di SMA 1 Singaraja; lanjut kita ke SD 4 di Kaliasem di atas bukit, harus jalan kaki kira kira 300 meter di atas bukit.  Kemudian saya diundang oleh Rotary singaraja untuk menjadi guestspeaker di Hotel Damai, Kayuputih jam 12.00 siang...

 

Semoga semua berjalan lancar.

 

Salam,

 

vieb

----- Original Message -----

From: Nengah Sudja

Sent: Monday, March 30, 2009 12:42 PM

Subject: [bali] Re: AIR untuk br. Madia, Terunyan

 

Yth Mbak Vieb,

 

Sekedar masukan.

Menaikkan air setinggi 328 meter perlu energi relative besar, tergantung dari aliran debit air  m3/detik yang akan  dipompa.

Untuk itu perlu diketahui berapa besar daya (kW), putaran (rpm)  pompa EWB yang akan digunakan?. Pompanya saya kira tetap pompa listrik, listriknya dibangkitkan dengan panel surya (solar cell). Karena itu perlu dipilih / ditetapkan  berapa luas (m2) panel surya yang diperlukan untuk dapat menggerakkan pompa listrik yang dipakai?

 

Saran saya, perlu ada rencana lengkap terkait dengan paket proyek ini !.

 Rencana design mencakup:

-          rangkaian arus listrik ( besaran pompa, besaran panel surya, rangkaian circuit listrik, dengan tombol skakelar, system pengamanannya). Mungkin perlu pula  mau diadakan  penerangan listrik sekedarnya untuk instasi panel atau sampai ke bale banjar ?

-          rangkaian arus air (besaran penampang pipa (cm) , penyimpanan air, pipa distribusinya ( ?? kalau diinginkan ).

 

Kalau rencana design ini lengkap , komponennya bisa dipesan satu per satu (seperti panel surya  tersebut).

 

 

Saran ini sekedar untuk lebih memastikan keberhasilan proyek, saran seluruh paket perencanaan  proyek diserahkan dulu ke EWB misalnya ?.

 

Saya cari di mesin google : solar panel. Dan saya temukan al. ada yang jual panel surya di Jakarta tapi tidak di Bali. Silahkan ulangi lagi Mbak Vieb.

 

Semoga berhasil, maaf tak bisa menjawab langsung pertanyaan Mbak.

 

SALAM.

Nengah Sudja.

 


From: bali-bounce@lp3b.or.id [mailto:bali-bounce@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Saturday, March 28, 2009 10:52 AM
To: bali-bali@yahoogroups.com; bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] AIR untuk br. Madia, Terunyan

 

Temans yang baik,

 

Saya mohon informasi tentang Solar panel di Bali.  Saya bekerja sama dengan Energywithoutborders sedang mengupayakan pengadaan air dari danau ke dusun Madia yang terletak 328 meter diatas desa Terunyan.  EWB sudah siap dengan system pompa yang menggunakan solar energy.  Pompa akan dibawa dari US dan Solar Panel diharapkan ada di Bali

 

Apa ada yang punya informasi detail tentang Solar Panel di Bali? dimana bisa dibeli dan siapa ahlinya?

 

thanks,

 

vieb



__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: