Minggu, 26 April 2009

[RE][bali-bali] berita bintang

Pagii,
Media dan SDM seperti ini, tubuh berkembang karena terpelihara, dipelihara, terpupuk dan dipupuk. Kalau memang mau mengembangkan media massa sujatinya media, jangan dong mempergunakan mereka, anggap saja tidak ada. Pak Mangku lupa -- eeh emang penyakit pejabat dech -- ilmu yang pernah didapat dan pernah dimanfaatkan sebesar- besarnya pasca bom Bali I?
Namanya juga manusia di dunia, ada yang bangga kok menjadi WARTAWAN yang hanya sekadar PEWARTA, tukang copy paste, kemana- mana ditenteng orang, lembaga, departemen, bukan karena keahlian, profesionalisme jurnalist nya.

Dwi


---------[ Received Mail Content ]----------

Subject : [bali-bali] berita bintang

Date : Sat, 25 Apr 2009 02:47:26 -0700 (PDT)

From : Darma Putra <idarmaputra@yahoo.com>

To : bali-bali@yahoogroups.com

Syukur Gubernur mengangkat masalah berita bintang ini yang sudah sejak lama dibahas di Bali Bali. Tapi, tentu tidak cukup dengan mengeluh dan mengaku pusing saja. Kalau Pak Gub yang punya 'power' saja pusing, bagaimana rakyat? Mestinya bersama wakil rakyat di DPRD (yang rata-rata juga pernahh memanfaatkan berita bintang saat kampanye) bisa mencari solusi agar pers bisa bekerja lebih baik. Kalau tidak, semua akan jadi pusing dan tujuh keliling.

dp

------------

Gubernur Bali Pusing Bintang-bintang

Sabtu, 25 April 2009
14:19 WIB

Laporan wartawan KOMPAS Ayu Sulistyowati

DENPASAR, KOMPAS — Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengeluh dengan banyaknya bintang-bintang bertaburan di halaman media cetak lokal. Ia mengkritik, jika semua halaman berbintang-bintang, lalu apa kerja wartawan serta sistem kritik sosialnya?

Lalu apa bintang-bintang? Ya, di Bali, sebagian masyarakat paham jika sebuah berita tercetak dengan diakhiri tanda bintang artinya berita pesanan alias berita advertorial alias berita iklan alias berita titipan.

Nah, harganya pun (katanya) bisa jutaan rupiah. "Kami jadi ragu jika semua koran berisi bintang lalu di mana kerja wartawannya?" kata Pastika di depan sima kerama (dialog dengan masyarakat terbuka) bulanan, di Wantilan DPRD Bali, Sabtu (25/4).

Namun, beberapa wartawan pun tersentil. "Ya memang ada yang seperti itu, tetapi kan tidak semuanya. Belum lagi Pak Gubernur sekarang ini jual mahal dengan wartawan kalau diminta komentarnya," kata seorang wartawan cetak nasional.

Sima kerama bulanan ini dihadiri bebas oleh masyarakat Bali. Agendanya, Gubernur menerima kritik dan pesan langsung dari masyarakat.

Enjoy a better web experience. Upgrade to the new Internet Explorer 8 optimised for Yahoo!7. Get it now.


aswie
balikamilagi.wordpress.com
d.yani.sm@lycos.com, Aswie232@gmail.com
62 361 7426003
62 812 3948305
give me only my daily bread,
nor did we eat any one's food without paying for it,

Save a tree. Please consider the environment before printing this e-mail.

Tidak ada komentar: