Minggu, 30 November 2008

[bali-bali] Allah ......asal muasal.

Sekedar sharing , tyang terjemahkan dari milis tetangga.

"Allah " berasal dari bahasa Sanskerta sama dengan Akka atau Dhurga,
yang berarti Ibu , atau Mother of Godess , yang datangnya dari
feminim atau shakti dari Civa / Yvah / Yahweh / Ciwa.
Seperti juga qabbah di Mekah , Maakah yang berarti Api , atau korban
api .

Arabia , sampai sekarang juga disebut Arbasthan , berasal dari kata
Arvasthan , sedangkan Arva dalam bahasa Sanskerta berarti kuda.

Sekarang terbukti dari peninggalan sejarah bahwa seluruh Arabia
dan sekitarnya adalah daerah kerajaan Raja Vikramaditya , yang
kekuasaanya mencapai semua negara Timur tengah sekarang , seperti
Afghanistan , Pakistan, Hidustan dan sekitarnya , termasuk Kuwait.
Bahkan baru baru ini ditemukan dalam galian patung Ganehsa yang
terbuat dari Emas di Kuwait oleh penduduk lokalnya.
Dipegunungan Pakistan dan Afganisthan , banyak bekas reliefs
Budha yang dibuat di bukit batu , yang sekarang hampir hancur karena
dilempari batu , malah dipegunungan tersebut ada ratusan bekas
Vihara Budha yang sudah ditinggalkan.

Didalam buku tua yang terbuat dari sutra , tersimpan di perpustakaan
Istanbul , Turki , ada disalah satu halamannya syair yang bernama
"SAYAR-UL-OKUL" syair yang ditulis oleh penyair terkenal abad
ke 6- abad ke 7 , yang bernama UMAR-BINE-HASSNAM , penyair ini juga
adalah Paman dari Nabi Mohamad/ Mahamad, yang juga menjadi pendeta
di Kabbah.

Dalam syair ini yang berjudul " ABBUL HIQAM " yang berarti " Bapak
Ilmu Pengetahuan , disebutkan syair tersebut sbb:

Qafa vinac Ziqra min ulumin tav
aseru kaluban ayattul hawa va tazzakaru

( manusia yang menjalankan hidupnya dalam dosa dan keburukan
menghabiskan hidupnya dengan nafsu dan kekejaman).

Va tazakerona audan alaluadae lilvara
valuk yank zatulla he yom tab aseru

(Jika dia sadar dan kembali kejalan yang benar
mungkinkah ada jalan untuk menerimanya?)

Va ahlolaha azahu armimam mahadevo
manazeil ilamuddine minjum va sayataru

(Walaupun hanya sekali dia menyembah Mahadeva
dia kan menduduki tempat tertinggi di jalan kebenaran)


Va sahabi keyam qamil hinde yoman
va yaquloon latahazan fainnak tavajaru

(Ya Tuhan , ambilah hidupku ini sebagai gantinya
berikan saya hidup di India sehari saja ,kebebasan spiritual kami

dst dst......nya.

Banyak lagi hal yang menyinggung kehadiran Kaabah dan Allah
dalam sansekerta , untuk lanjutannya , saya pesilahkan anda
sekalian untuk menggali sendiri , coba saja search ' arvasthan'

Sekian dumun dari tyang.
Ap.


------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Re: [bali-bali] Re: KAMPUNGANYAR - SINGARAJA

Inggih, nanti biar P Wis yang berkordinasi, tyang ngantosin prosesnya berjalan dulu, karena baru bisa efektif dengan program baru awal 2009....
 
Sekarang ini sedang sibuk kordinasi untuk kesehatan blan desember ada team dokter dari amrik datang dan kita mau ke daerah daerah yang bener bener terpencil dan susah di jangkau.... walaupun kaki asane sube lemet.... hehehe
----- Original Message -----
Sent: Monday, December 01, 2008 11:21 AM
Subject: [bali-bali] Re: KAMPUNGANYAR - SINGARAJA

Mbok,
IMW kan lagi di Bali. Biasanya doi online di YM-nya.
mungkin sekarang sibuk seminar.

IWW

--- In bali-bali@yahoogroups.com, "Asana Viebeke Lengkong"
<asanasw@...> wrote:
>
> P Wis dan P Made Wiryana yang baik,
>
> Saya mencoba untuk mengirim email ke Japri tapi kok nggak bisa masuk
ya.....
>
> Matrix, schedule dan instrumen untuk Kampunganyar sudah selesai,
saya mengambil reference dari pertemuan di kampunganyar, serta masukan
dari P Made Wiryana.
>
> saya attach di sini saja ya....
>
> ada beberapa point yang perlu saya sampaikan dan dapat digunakan
sebagai intial kesepakatan antara lp3b selaku lsm dan iaa.
>
> 1. Proses ini difasilitasi oleh lp3b selaku pendamping masyarakat
Kampunganyar
>
> 2. Hal ini kita pertimbangkan karena ketika kita melakukan rembug
di Kelurahan ternyata antara warga/anggota yang duduk di BKM tidak
sependapat dengan pejabat kelurahan
>
> 3. Ketika kami periksa di daftar hadir ternyata semua yang hadir
adalah pendamping masyarakat dalam program P2KP
>
>
> Ditambah dengan pertimbangan-pertimbangan lain maka saya proses
initial diatas ini merupakan share swadaya dari LP3B dan Masyarakat
Kampunganyar, setelah proses ini selesai baru iaa beserta team bisa
mulai terlibat langsung.
>
> Selanjutnya saya dan team selalu akan siap berkonsultasi dengan LP3B
kapan saja dibutuhkan tetapi tentunya tidak selalu bisa datang ke
Singaraja karena jauh dan akan berdampak pada biaya.
>
> Schedule waktu mohon di sesuaikan dengan semua pihak terkait, karena
apabila waktunya tidak ditentukan dan berlarut-larut saya perlu untuk
mengambil keputusan pengalihan dana ke target komunitas yang lain.
>
> Bulan December ini kegiatan saya (iaa) akan terkonsentrasi pada
assessment di target target area dengan katagori terpencil dan minim
potensi di seluruh Bali.
>
> Terima kasih ya untuk kerjasamanya.
>
> salam,
>
> Viebeke
>

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] Warta Komunitas Kreatif Bali #11

buih tengkejut raga... kaden Popo lakar caruine..... adeng adeng Po.... eling....
----- Original Message -----
From: Popo Danes
Sent: Tuesday, December 02, 2008 6:23 AM
Subject: Re: [bali-bali] Warta Komunitas Kreatif Bali #11

Hi Sugi,

Thanks, memang ditulis sebagai pembicara ( pakai to be confirmed ), sayang banget acara Tokyo ini juga sudah diatur dari jauh hari sama majalah Architecture + Urbanism disini.
Makanya supaya tidak terlalu sigug, digantikan oleh materi pameran itu, mungkin lebih bagus, daripada mereka menikmati goban rage ditu, he he he ....

Mudah-mudahan setelah ne rage lebih anteng jumah, karena salah dua playground, Bangkok dan Mumbai rada berantakan. Thailand kayaknya bisa cepat pulih, di Mumbai harus ngaturang guru piduka malu, tur mulang pakelem.

Nyanan siang rage sube mulih, bin mani ajake men nyatua sambil ngupi.

Salam,
pd


On 11/29/08 8:59 AM, "sugilanus@gmail.com" <sugilanus@gmail.com> wrote:


 

Po, ente tercantum sebagai pembicara tak datang? Sajan gati ente sing bisa nongos jumah. Raga dogenan uli Kupang ibi balik ke Bali pang ngidang ngayah dadi moderator, ente ternyata sing ngrauhin.

Po, tolong segera telp adik raja Thailand temanmu itu (tuan Sukhumbhand) biar segera dibuka airport Bangkok, kal lewat kemu keweh bisa buung..

Raga jani nulis emailne di acara Bali Creative Energy, eh salah.. Bali Creative Power.. Seru juga acaranya ada exhibition karyamu dll. Enggal ente mulih liu ne metakon unduk Bali Closed Society-ne.

Suksma,
sl

- original message -
Subject: Re: [bali-bali] Warta Komunitas Kreatif Bali #11
From: Popo Danes <popo@popodanes.com <mailto:popo%40popodanes.com> >
Date: 28/11/2008 11:33 pm

Thanks Ayip,

Selamat untuk acara yang sangat penting untuk dunia kreatif di Bali.
Sekali lagi mohon maaf tidak bisa hadir mengisi acara diskusi.

Semoga ini bisa menjadi inspirasi  yang baik bagi mereka yang sudah kreatif
maupun yang ingin kreatif.

Salam dari Tokyo,
pd

On 11/29/08 3:00 AM, "Ayip" <ayip@matamera.com <mailto:ayip%40matamera.com> > wrote:

>  
>  
>
> Sahabat kreatif,
> Tidak ada kata terlambat buat sebuah hasrat yang bernilai. Segera sambangi
> acara Bali Creative Power oleh Komunitas Kreatif Bali yang berlangsung Sabtu
> 29 November 2008 mulai jam 9 pagi dengan seminar kreatif dan hingga sorenya
> Evening With Designer dengan menampilkan Stefan Sagmeister hingga acara acara
> kreatif lainnya. Buat siapa lagi kalau acara ini bukan buat kita semua. Warta
> Komunitas Kreatif #11 hadir kehadapan Anda....
>
> PRESENTASI KREATIF DI BALI CREATIVE POWER
> <http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/28/presentasi-kreatif-di-ba
> li-creative-power/>
>
> Pada acara Evening with designer di Bali Creative Power 2008 ada acara
> Creative Presentation yang diselingi Creative Entertainment. Konsep Creative
> Presentation memang mirip Konsep Pecha Kucha dank arena verifikasi dari tim
> Pecha Kucha sangat memakan waktu akhirnya dibuat konsep presentasi kreatif
> yang diikuti oleh desainer, arsitek, musisi serta insan kreatif lainnya.
> Sampai saat ini peserta creative presentation adalah : (more?
>
> WORKSHOP GRATIS DI BALI CREATIVE POWER
> <http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/28/workshop-gratis-di-bali-
> creative-power/>
>
> Minggu, 30 November 2008
> Workshop Video Jockey ³Media Graphic Alternative²
> Presentasi oleh Uncle Joy, Kaing
> Dibantu oleh Ridwan Rudianto dan DJ Electrondust
> Tempat: Djendelo Cafe - Suicide Glam, Renon
> Jam: 19.00 - selesai
> Gratis!
>
> Sabtu, 6 Desember 2008
> Workshop Blog
> Oleh Bali Blogger Community
> Tempat: Kampus B New Media
> Jam: 14.00 - selesai
> Gratis! (harap registrasi terlebih dahulu ke: antonemus@yahoo.com <mailto:antonemus%40yahoo.com>  atau via
> telepon ke 0817348794)
>
> Ayo merayakan kreatifitas yang mencerahkan.
>
> BALI JAMFEST 2008 PERHELATAN MUSIK ³MADE IN BALI²
> <http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/28/bali-jamfest-2008-perhel
> atan-musik-made-in-bali/>
>
> Berita Pers
> Ditulis oleh Rudolf Dethu
>
> Gelegar respons positif dari publik, sukses besar pagelaran pertama pada tahun
> 2007, pekat menebalkan keyakinan Pregina Enterprise menyelenggarakan kembali
> Bali Jamfest untuk kedua kalinya. Benar, konser musik Bali paling akbar
> sepanjang sejarah�ari, oleh, dan untuk orang Bali�njuk gigi kembali,
> membusungkan dada lagi.
>
> Bali Jamfest 2008 terbilang sungguh kolosal di segala hal. Dilangsungkan
> berturut-turut selama dua hari, fasilitas panggung maha megah di kiri dan
> kanan, ditulangpunggungi tata suara serta tata cahaya ultra canggih, puluhan
> penampil lokal terpilih�erbaik di segmennya, lokasi acara duhai strategis
>
>
> Komunitas Kreatif Bali adalah kelompok masyarakat dan insan kreatif yang
> menaruh perhatian terhadap pengembangan industri kreatif di Bali sebagai
> penggerak ekonomi kreatif Bali. Didirikan sebagai forum sosial yang diharapkan
> dapat menjadi wadah bagi terciptanya budaya kreatif, munculnya talenta kreatif
> baru, mendorong inovasi dan tumbuhnya semangat kewirausahaan. Ayo bergabung.
> Kirimkan tulisan Anda tentang : 1). Acara dan proyek Kreatif 2). Kiprah, karya
> dan profil insan kreatif atau komunitas kreatif 3). Opini dan artikel tentang
> komunitas kreatif kirimkan melalui email ke info@balinow.org <mailto:info%40balinow.org>
>
>
>
>  
>     

 
    

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[bali-bali] Apakah istilah "Allah" hanya milik umat Islam saja?


Apakah istilah "Allah" hanya milik umat Islam saja?


SEORANG perempuan beragama Kristen saat ini sedang menggugat pemerintah Malaysia dengan alasan telah melanggar haknya atas kebebasan beragama (baca International Herald Tribune, 29/11/2008 - http://www.iht.com/articles/ap/2008/11/28/asia/AS-Malaysia-Religious-Rights.php). Mei lalu, saat balik dari kunjungan ke Jakarta, Jill Ireland, nama perempuan itu, membawa sejumlah keping DVD yang berisi bahan pengajaran Kristen dari Jakarta. Keping-keping itu disita oleh pihak imigrasi, dengan alasan yang agak janggal: sebab dalam sampulnya terdapat kata "Allah".

Sejak tahun lalu, pemerintah Malaysia melarang penerbitan Kristen untuk memakai kata "Allah", sebab kata itu adalah khusus milik umat Islam. Umat lain di luar Islam dilarang untuk menggunakan kata "Allah" sebagai sebutan untuk Tuhan mereka. Pemakaian kata itu oleh pihak non-Muslim dikhawatirkan bisa membingungkan dan "menipu" umat Islam (Catatan: Sedih sekali ya, umat Islam kok mudah sekali tertipu dengan hal-hal sepele seperti itu?)

Pertanyaan yang layak diajukan adalah: apakah kata "Allah" hanyalah milik umat Islam saja? Apakah umat lain tidak boleh menyebut Tuhan yang mereka sembah dengan kata "Allah"? Apakah pandangan semacam ini ada presedennya dalam sejarah Islam? Kenapa pendapat seperti itu muncul?

Sebagai seorang Muslim, terus terang saya tak bisa menyembunyikan rasa geli, tetapi juga sekaligus jengkel, terhadap pandangan semacam ini. Sikap pemerintah Malaysia ini jelas bukan muncul dari kekosongan. Tentu ada sejumlah ulama dan kelompok Islam di sana yang menuntut pemerintah mereka untuk memberlakukan larangan tersebut.

Di Indonesia sendiri, hal serupa juga pernah terjadi. Beberapa tahun lalu, ada seorang pendeta Kristen di Jakarta yang ingin menghapus kata "Allah" dalam terjemahan Alkitab versi bahasa Indonesia. Menurut pendeta itu, istilah "Allah" bukanlah istilah yang berasal dari tradisi Yudeo-Kristen. Nama Tuhan yang tepat dalam tradisi itu adalah Yahweh bukan Allah.

Jika usulan untuk melarang penggunaan kata Allah berasal dari dalam kalangan Kristen, tentu saya, sebagai orang luar, tak berhak untuk turut campur. Tetapi jika pendapat ini datang dari dalam kalangan Islam sendiri, maka saya, sebagai seorang Muslim dan "orang dalam", tentu berhak mengemukakan pandangan mengenainya.

Pandangan bahwa istilah Allah hanyalah milik umat Islam saja, menurut saya, sama sekali tak pernah ada presedennya dalam sejarah Islam. Sejak masa pra-Islam, masyarakat Arab sendiri sudah memakai nama Allah sebagai sebutan untuk salah satu Tuhan yang mereka sembah. Dalam Quran sendiri, bahkan berkali-kali kita temui sejumlah ayat di mana disebutkan bahwa orang-orang Arab, bahkan sebelum kedatangan Islam, telah mengakui Allah sebagai Tuhan mereka (baca QS 29:61, 31:25, 39:37, 43:87). Dengan kata lain, kata Allah sudah ada jauh sebelum Islam sebagai agama yang dibawa Nabi Muhammad lahir di tanah Arab.

Begitu juga, umat Kristen dan Yahudi yang tinggal di kawasan jazirah Arab dan sekitarnya memakai kata Allah sebagai sebutan untuk Tuhan. Para penulis Kristen dan Yahudi juga memakai kata yang sama sejak dulu hingga sekarang. Seorang filosof Yahudi yang hidup sezaman dengan Ibn Rushd di Spanyol, yaitu Musa ibn Maimun (atau dikenal di dunia Latin sebagai Maimonides [1135-1204]) menulis risalah terkenal, Dalalat al-Ha'irin (Petunjuk Bagi Orang-Orang Yang Bingung). Kalau kita baca buku itu, kita akan jumpai bahwa kata Allah selalu ia pakai untuk menyebut Tuhan.

Semua Bibel versi Arab memakai kata Allah sebagai nama untuk Tuhan. Ayat pertama yang terkenal dalam Kitab Kejadian diterjemahkan dalam bahasa Arab sebagai berikut: Fi al-bad'i khalaqa Allahu al-samawati wa al-ard (baca Al-Kitab al-Muqaddas edisi The Bible Society in Lebanon). Dalam terjemahan versi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), ayat itu berbunyi: "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi".

Tak seorangpun sarjana Islam yang memakai bahasa Arab sebagai bahasa ibu mereka, entah pada masa klasik atau modern, yang mem-beslah atau keberatan terhadap praktek yang sudah berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun itu. Tak seorang pun ulama Muslim yang hidup sezaman dengan Maimonides yang memprotes penggunaan kata Allah dalam buku dia di atas.

Polemik antara Islam dan Kristen sudah berlangsung sejak masa awal Islam, dan, sejauh pengetahuan saya, tak pernah kita jumpai seorang "mutakallim" atau teolog Muslim yang terlibat perdebatan dengan teolog Kristen atau Yahudi karena memperebutkan kepemilikan atas kata Allah. (Survei terbaik tentang sejarah polemik Islam-Kristen sejak masa awal Islam hingga abad ke-4 H/10 M adalah buku karangan Abdul Majid Al-Sharafi, "Al-Fikr al-Islami fi al-Radd 'Ala al-Nashara", 2007).

Dalam perspektif historis, pandangan sejumlah ulama Malaysia yang kemudian diresmikan oleh pemerintah negeri jiran itu, jelas sangat aneh dan janggal sebab sama sekali tak ada presedennya. Dipandang dari luar Islam, pendapat ulama Malaysia itu juga bisa menjadi bahan olok-olok bagi Islam. Sebab, pandangan semacam itu tiada lain kecuali memperlihatkan cara berpikir yang sempit di kalangan sebagian ulama. Jika para ulama di Malaysia itu mau merunut sejarah ke belakang, kata Allah itu pun juga bukan "asli" milik umat Islam. Kata itu sudah dipakai jauh sebelum Islam datang. Dengan kata lain, umat Islam saat itu juga meminjam kata tersebut dari orang lain.

Yahudi, Kristen, dan Islam adalah tiga agama yang lahir dari rahim yang sama, yaitu dari tradisi Ibrahim. Islam banyak sekali mewarisi tradisi dan ajaran dari kedua agama itu. Karena asal-usul yang sama, dengan sendirinya sudah lumrah jika terjadi proses pinjam-meminjam antara ketiga agama itu. Selama berabad-abad, ketiga agama itu juga hidup berdampingan di jazirah Arab dan sekitarnya. Tak heran jika terjadi proses saling mempengaruhi antara ketiga tradisi agama Ibrahimiah tersebut. Tradisi Kristiani, misalnya, mempunyai pengaruh yang besar dalam proses pembentukan Islam, terutama dalam tradisi pietisme atau mistik (baca, misalnya, buku karangan Tarif Khalidi, "The Muslim Jesus: Saying and Stories in Islamic Literature", 2001).

Quran sendiri banyak meminjam dari tradisi lain, termasuk dalam konteks istilah-istilah yang berkaitan dengan peribadatan. Hampir semua istilah-istilah ritual yang ada dalam Islam, seperti salat (sembahyang), saum (puasa), hajj, tawaf (mengelilingi ka'bah), ruku' (membungkuk pada saat salat) dsb., sudah dipakai jauh sebelum Islam oleh masyarakat Arab.

Dengan kata lain, proses pinjam-meminjam ini sudah berlangsung sejak awal kelahiran Islam. Pandangan ulama Malaysia itu seolah-olah mengandaikan bahwa semua hal yang ada dalam Islam, terutama istilah-istilah yang berkenaan dengan doktrin Islam, adalah "asli" milik umat Islam, bukan pinjaman dari umat lain. Sebagaimana sudah saya tunjukkan, pandangan semacam itu salah sama sekali.


JIKA demikian, bagaimana kita menjelaskan pendapat yang janggal dari Malaysia itu? Saya kira, salah satu penjelasan yang sederhana adalah melihat masalah ini dari sudut dinamika internal dalam tubuh umat Islam sendiri sejak beberapa dekade terakhir. Sebagaimana kita lihat di berbagai belahan dunia Islam manapun, ada gejala luas yang ditandai oleh mengerasnya identitas dalam tubuh umat. Di mana-mana, kita melihat suatu dorongan yang kuat untuk menetapkan batas yang jelas antara Islam dan non-Islam. Kekaburan batas antara kedua hal itu dipandang sebagai ancaman terhadap identitas umat Islam.

Penegasan bahwa kata "Allah" hanyalah milik umat Islam saja adalah bagian dari manifestasi kecenderungan semacam itu. Pada momen-momen di mana suatu masyarakat sedang merasa diancam dari luar, biasanya dorongan untuk mencari identitas yang otentik makin kuat. Inilah tampaknya yang terjadi juga pada umat Islam sekarang di beberapa tempat. Kalau kita telaah psikologi umat Islam saat ini, tampak sekali adanya perasaan terancam dari pihak luar. Teori konspirasi yang melihat dunia sebagai arena yang dimanipulasi oleh "kllik" tertentu yang hendak menghancurkan Islam mudah sekali dipercaya oleh umat. Teori semacam ini mudah mendapatkan pasar persis karena bisa memberikan justifikasi pada perasaan terancam itu.

Keinginan untuk memiliki identitas yang otentik dan "beda" jelas alamiah belaka dalam semua masyarakat. Akan tetapi, terjemahan keinginan itu dalam dunia sehar-hari bisa mengambil berbagai bentuk. Ada bentuk yang sehat dan wajar, tetapi juga ada bentuk yang sama sekali tak masuk akal bahkan lucu dan menggelikan. Pandangan ulama Malaysia yang kemudian didukung oleh pemerintah negeri itu untuk melarang umat Kristen memakai istilah "Allah" adalah salah satu contoh yang tak masuk akal itu. Sebagaimana saya sebutkan di muka, secara historis, pandangan semacam ini sama sekali tak ada presedennya. Selain itu, proses saling meminjam antara Islam, Kristen dan Yahudi sudah berlangsung dari dulu.

Bayangkan saja, jika suatu saat ada kelompok Yahudi yang berpikiran sama seperti ulama Malaysia itu, lalu menuntut agar umat Islam tidak ikut-ikutan merujuk kepada nabi-nabi Israel sebelum Muhammad -- apakah tidak runyam jadinya. Orang Yahudi bisa saja mengatakan bahwa sebagian besar nabi yang disebut dalam Quran adalah milik bangsa Yahudi, dan karena itu umat Islam tak boleh ikut-ikutan menyebut mereka dalam buku-buku Islam. Sudah tentu, kita tak menghendaki situasi yang "lucu" dan ekstrem seperti itu benar-benar terjadi.

Selama ini umat Islam mengeluh karena umat lain memiliki pandangan yang negatif tentang Islam, dan karena itu mereka berusaha sekuat mungkin agar citra negatif tentang agama mereka itu dihilangkan. Masalahnya adalah bahwa sebagian umat Islam sendiri melakukan sejumlah tindakan yang justru membuat citra Islam itu menjadi buruk. Menurut saya, pendapat ulama dan sikap pemerintah Malaysia itu adalah salah satu contoh tindakan semacam itu. Jika umat Islam menginginkan agar umat lain memiliki pandangan yang positif tentang agama mereka, maka langkah terbaik adalah memulai dari "dalam" tubuh umat Islam sendiri. Yaitu dengan menghindari tindakan yang tak masuk akal.

Tak ada gunanya umat Islam melakukan usaha untuk mengoreksi citra Islam, sementara mereka sendiri memproduksi terus-menerus hal-hal yang janggal dan tak masuk akal.[]

Ulil Abshar Abdalla


New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does! __._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] Roadshow jihad misbar

Siapa bilang diam. Pemimpin agama tahu, Pemerintah tahu. Masalahnya para pemimpin agama dan pemerintah itu belum mampu menjadi pepimpin. Belum mampu melayani umat maupun rakyat alias masih melayani nafsunya.
 
Kita boleh berharap tapi jangan terlalu banyak.
 
Mari kita lakukan apa yang dapat kita lakukan. Banyak hal dapat kita lakukan apalagi teman-teman yang memiliki kemampuan menulis. Tulislah, dan kirim ke orang-orang atau instansi2 yang relevan.
 
Salam,
p.kesuma
 

"Telah cukup lama kita menangis; Jangan menangis lagi, tetapi berdirilah tegak dan menjadi manusia sejati" ~ Swami Vivekananda


--- On Mon, 1/12/08, Anton Muhajir <antonemus@gmail.com> wrote:
From: Anton Muhajir <antonemus@gmail.com>
Subject: Re: [bali-bali] Roadshow jihad misbar
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Monday, 1 December, 2008, 10:43 AM


mengerikan. anehnya kok para pemimpin agama dan pemerintah pada diam saja.

mungkin kita perlu kirim surat ke pengelola wordpress agar blog itu ditutup saja. sudah jelas menyebarluaskan ancaman, kenapa tidak ditutup?

salam.


2008/11/30 Cokorda Raka Angga Jananuraga <rakabali78@yahoo. com>
OMG.... ini berlangsung di tasikmalaya dan sekitarnya.. ..

Sekelompok zombies berusaha menzombiekan orang-orang lain dengan
pemutaran film2 jihad dari kampung ke kampung.

http://suaramimbar. wordpress. com/galeri/ suasana-pemutara n-dokumentasi- jihad/

Wow..., imagine that, how many new AMIS (amrozi-muklas- imamsamudra)
will be created?

-Raka-




--
Anton Muhajir |  http://rumahtulisan .com


New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does! __._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] Re: Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas

Halo juga,
 
Akar dari masalah kita saat ini adalah pengajaran agama di sekolah. Anak2 kita sudah dari TK diajarkan bahwa kamu berbeda dengan yang lain dengan memisahkan anak didik sesuai dengan agamanya. Orang tua sianak sering tidak tahu apa yang diajarkan oleh guru agamanya, sampai suatu ketika anaknya menjadi korban. Dari TK virus ini sudah "dikembangbiakan" di dalam otak anak2 didik.
 
Begitu pula dengan kehancuran bangsa di masa lalu adalah ketika dijadikannya agama sebagai landasan bernegara. Ternyata sampai detik ini kita belum berhasil belajar dari sejarah sehingga kita saat ini sedang mengulangi kesalahan yang sama. Sekedar mengingatkan bahwa dinasti Sriwijaya berkuasa selama 800 tahun, Majapahit 300 tahun dan Kesultanan Demak yang diririkan oleh Jinbun(Raden Fatah) atas landasan agama hanya berkuasa kurang dari 100 tahun. Hanya dalam 100 tahun.
 
Agama sebagaimana kita ketahui sangat subyektif. Karena itu agama adalah masalah yang sangat pribadi tentang hubungan "cinta" kita dengan Sang Pencipta. Sang Pencipta yang keberadaanNYA diluar jangkauan pikiran, logika, kita mau logikakan. Tidaklah mungkin.
 
Karena itu membicarakan ajaran agama(apapun) dengan hanya menggunakan logika jelas akan sangat subyektif. Apalagi jika kesadaran kita masih sepenuhnya dikuasai oleh insting hewani. Karenanya untuk memahami esensi agama harus mengistiratkan pikiran. Untuk bisa terjadinya pengistirahatan maka insting hewani harus dilampaui. Pelampauan instrik hewani akan dapat mengantarkan kita untuk mengistirahatkan pikir. Ketika pikiran istirahat maka pemahaman kita akan esensi agama akan lebih essensial.
 
Tidak ada jalan lain jika Indonesia Jaya hanya akan bisa tercapai jika landasan budaya dipakai sebagai landasan berbangsa dan bernegara. Budaya nusantara sebagai mana tercermin dalam sari patinya yaitu Pancasila adalah sebuah landasan yang sangat spiritual, melampaui sekat2 primordial yang biasanya menguasai manusia-manusia yang sepenuhnya masih dikuasai oleh insting hewani. Insting hewani dalam diri manusia memang dibutuhkan cuma tidak boleh dibiarkan mengendalikan diri manusia. Jika itu terjadi maka kehancuranlah hasilnya.
 
Salam,
p.kesuma
 
Apapun sukumu, apapun agamamu, kau orang Indonesia. Aku cinta Kau. Whoever you are, wherever you are from, you are human being. I love you ~ NIM(National Integration Movement).


--- On Sun, 30/11/08, Cokorda Raka Angga Jananuraga <rakabali78@yahoo.com> wrote:
From: Cokorda Raka Angga Jananuraga <rakabali78@yahoo.com>
Subject: [bali-bali] Re: Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Sunday, 30 November, 2008, 12:23 PM

Halo,

Saya jadi penasaran, jangan2 isi kurikulum ajarannya juga udah
terselip ajaran2 kayak di saudi arabia, seperti yang tercantum dalam
laporan berikut ini:
http://www.washingt onpost.com/ wp-dyn/content/ article/2006/ 05/19/AR20060519 01769_pf. html

Saya kutip beberapa:
FIRST GRADE

"Fill in the blanks with the appropriate words (Islam, hellfire):
Every religion other than ____________ __ is false. Whoever dies
outside of Islam enters ____________ ."

FIFTH GRADE

"Whoever obeys the Prophet and accepts the oneness of God cannot
maintain a loyal friendship with those who oppose God and His Prophet,
even if they are his closest relatives."

"It is forbidden for a Muslim to be a loyal friend to someone who does
not believe in God and His Prophet, or someone who fights the religion
of Islam."

"A Muslim, even if he lives far away, is your brother in religion.
Someone who opposes God, even if he is your brother by family tie, is
your enemy in religion."

............ .......

Liat point 2 fifth grade: It is forbidden for a Muslim to be a loyal
friend to someone who does not believe in God and His Prophet . Ini
rupanya sesuai dengan TAQIYYA: http://en.wikipedia .org/wiki/ Taqiyya

-Raka-

--- In bali-bali@yahoogrou ps.com, sugilanus@.. . wrote:
>
> Barangkali ini hasil riset yang bisa membuat kita paham mengapa
kesadaran pluralisme di kalangan anak bangsa kian melemah. Kita perlu
jalan keluar dari situasi seperti ini.
>
> http://www.detiknew s.com/read/ 2008/11/25/ 163443/1042749/
10/sebagian- guru-agama- islam-di- jawa-belum- bisa-ajarkan- pluralitas
>
> Selasa, 25/11/2008 16:34 WIB
>
> Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas
>
> Andi Saputra - detikNews
>
> Jakarta - Sebanyak 62 % guru-guru agama Islam sekolah umum di Jawa
menolak orang non muslim menjadi pemimpin publik. Selain itu sebagian
guru agama Islam di Jawa juga tidak toleran dan anti pluralitas.
>
> Penolakan terhadap pemimpin non muslim menjadi pemimpin mulai dari
pemilihan kepala sekolah hingga Pemilu legislatif. "Para guru masih
belum bisa mengajarkan pluralitas dan sikap toleran. Padahal, sikap
dan pandangan Islam, guru agama harus mendukung dan berpartisipasi
dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam," kata Direktur
Pusat Kajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, Jajat
Burhanudin, di Galeri Lontar, Jalan HOS Cokroaminto, Jakarta Pusat,
Selasa (24/11/2008) .
>
> Lebih lanjut, dari data survei lembaganya,para guru yang mengajar di
sekolah umum tersebut, 68% responden menolak non muslim menjadi kepala
sekolah dan 30% responden mendukung Pemilu hanya untuk memilih wakil
rakyat yang memperjuangkan syariat Islam.
>
> Survei dilakukan terhadap 500 guru di 500 SMA/SMK di Jawa selama
kurun Oktober 2008. Responden dipilih dengan menggunakam metode random
acak sederhana. Selain itu juga dilakukan wawaancara terstruktur
terhadaap 200 siswa di 50 kota/kabupaten. "Metode simple random
sampling yang kami gunakan memiliki margin error lebih kurang 5%,"
ujarnya.
>
> Sikap tidak toleran dalam beragama juga bisa dilihat 21% responden
mengaku orang yang keluar dari agama Islam harus dibunuh. Selain itu,
79% guru melarang anak didiknya mempelajari agama non Islam. "Yang
lebih memprihatinkan, 75 % guru mengajarkan siswa muslim untuk
mengajak non muslim mempelajari Islam. Ini menunjukkan sikap beragama
yang eksklusif tidak hanya berlaku di sekolah, " tuturnya.
>
> Pemilihan corak geografis sekolah memperhatikan corak geografis pada
umumnya SMA/SMK di Jawa. Yaitu 41% guru SMA di kotamadya, 25% guru SMA
di kabupaten dan 28% guru SMA/SMK di kecamatan. "Sisanya yang 5%
merupakan guru SMA/SMK di pedesaan,"pungkasny a.(asp/nrl)
>



Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. __._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] Roadshow jihad misbar


mengerikan. anehnya kok para pemimpin agama dan pemerintah pada diam saja.

mungkin kita perlu kirim surat ke pengelola wordpress agar blog itu ditutup saja. sudah jelas menyebarluaskan ancaman, kenapa tidak ditutup?

salam.


2008/11/30 Cokorda Raka Angga Jananuraga <rakabali78@yahoo.com>

OMG.... ini berlangsung di tasikmalaya dan sekitarnya....

Sekelompok zombies berusaha menzombiekan orang-orang lain dengan
pemutaran film2 jihad dari kampung ke kampung.

http://suaramimbar.wordpress.com/galeri/suasana-pemutaran-dokumentasi-jihad/

Wow..., imagine that, how many new AMIS (amrozi-muklas-imamsamudra)
will be created?

-Raka-




--
Anton Muhajir |  http://rumahtulisan.com
__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[bali-bali] Re: KAMPUNGANYAR - SINGARAJA

Mbok,
IMW kan lagi di Bali. Biasanya doi online di YM-nya.
mungkin sekarang sibuk seminar.

IWW

--- In bali-bali@yahoogroups.com, "Asana Viebeke Lengkong"
<asanasw@...> wrote:
>
> P Wis dan P Made Wiryana yang baik,
>
> Saya mencoba untuk mengirim email ke Japri tapi kok nggak bisa masuk
ya.....
>
> Matrix, schedule dan instrumen untuk Kampunganyar sudah selesai,
saya mengambil reference dari pertemuan di kampunganyar, serta masukan
dari P Made Wiryana.
>
> saya attach di sini saja ya....
>
> ada beberapa point yang perlu saya sampaikan dan dapat digunakan
sebagai intial kesepakatan antara lp3b selaku lsm dan iaa.
>
> 1. Proses ini difasilitasi oleh lp3b selaku pendamping masyarakat
Kampunganyar
>
> 2. Hal ini kita pertimbangkan karena ketika kita melakukan rembug
di Kelurahan ternyata antara warga/anggota yang duduk di BKM tidak
sependapat dengan pejabat kelurahan
>
> 3. Ketika kami periksa di daftar hadir ternyata semua yang hadir
adalah pendamping masyarakat dalam program P2KP
>
>
> Ditambah dengan pertimbangan-pertimbangan lain maka saya proses
initial diatas ini merupakan share swadaya dari LP3B dan Masyarakat
Kampunganyar, setelah proses ini selesai baru iaa beserta team bisa
mulai terlibat langsung.
>
> Selanjutnya saya dan team selalu akan siap berkonsultasi dengan LP3B
kapan saja dibutuhkan tetapi tentunya tidak selalu bisa datang ke
Singaraja karena jauh dan akan berdampak pada biaya.
>
> Schedule waktu mohon di sesuaikan dengan semua pihak terkait, karena
apabila waktunya tidak ditentukan dan berlarut-larut saya perlu untuk
mengambil keputusan pengalihan dana ke target komunitas yang lain.
>
> Bulan December ini kegiatan saya (iaa) akan terkonsentrasi pada
assessment di target target area dengan katagori terpencil dan minim
potensi di seluruh Bali.
>
> Terima kasih ya untuk kerjasamanya.
>
> salam,
>
> Viebeke
>

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

[bali-bali] Ormas Islam Pasaman Barat Kembali Tolak Pakpahan

Kalau daerah lain menolak yang beginian, Bali tetap tenang dan cool saat Formasi CPNS di dominasi oleh non-Hindu. Akankah Bali tetap mayoritas Hindu?
=======================

http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8048:ormas-islam-pasaman-barat-kembali-tolak-pakpahan&catid=1:nasional&Itemid=54

Ormas Islam Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumbar berunjuk rasa menolak pengangkatan Viktor Pakpahan sebagai Ketua Pengadilan Negeri Pasbar

 

Hidayatullah.com--Janji  akan  menurunkan massa lebih besar bila tuntutan tak dipenuhi, benar-benar dibuktikan gabungan Ormas Islam di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), provinsi Sumbar. Rabu siang, ratusan massa  kembali berunjuk rasa menolak pengangkatan Viktor Pakpahan sebagai Ketua Pengadilan Negeri Pasbar.

Dalam aksi ketiga kali dengan jumlah massa lebih besar ini,  massa ormas Islam kembali menuntut pencabutan SK Mahkamah Agung (MA) atas pengangkatan ketua PN Pasbar yang baru  Viktor Pakpahan menggantikan Arsyad Sundusin yang dimutasi ke Aceh. Alasannya sangat logis, Ketua PN yang baru itu  tidak seiman dan seaqidah dengan mayoritas  masyarakat di  Daerah yang berjulukan "Negeri Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Rao" atau  "Negeri Seribu Surau"  dengan lebih 99 persen berpenduduk muslim itu.

Dalam aksi yang kembali berlansung  tertib dan terkendali itu, massa Aliansi Ormas Islam  menyuarakan "Tolak Pakpahan!", "Rakyat Butuh Ketua PN yang Seiman!"  dan yel-yel  lainnya.

Ormas Islam yang menolak itu terdiri dari Dewan Dakwah Islam (DDI) Pasbar, Muhammadiyah, Forum Muballigh, Ikatan Da'i Indonesia, mahasiswa Yaptip Pasbar dan Yayasan Darul Hikmah Pasbar.

"Kami tidak menolah pergantian Ketua PN, tapi yang kami tentang Ketua PN yang tidak seiman. Masyarakat Pasbar mayoritas Muslim, jadi masyarakat Islam Pasbar menuntut agar Ketua PN adalah ketua yang seiman," teriak para demonstran.

Aksi demo dilakukan dengan berjalan kaki dari  di depan  RS YARSI  Simpang Empat menuju ke bundaran dan terus ke kantor Pengadilan Negeri.

Koordinator Aksi, Muhajir kepada wartawan mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan dari rekan-rekan aliansi organisasi Islam yang tidak setuju dengan pengangkatan Ketua PN Pasbar yang berbeda keyakinan dengan mayoritas masyarakat Pasbar.

"Berbagai upaya telah kita tempuh agar ketua PN Pasbar yang baru ini segera diganti. Sebelumnya kita sudah menemui Pengadilan Tinggi Sumbar menyampaikan aspirasi penolakan ini, namun ketua PT Sumbar menolak atas aspirasi yang kita sampaikan ini," ujar Muhajir.

 

Tak puas dengan pernyataan dari ketua PT Sumbar itu,  mereka berdemo ke  DPRD Pasbar. Tapi Dewan tak bisa bertindak lebih jauh.  DPRD Pasbar  hanya menyetujui tuntutan penolakan pengangkatan Viktor Pakpahan  sebagai ketua Ketua PN. DPD Pasbar hanya  bisa membuat surat rekomendasi penolakan pengangkatan Ketua PN yang ditujukan ke PT Sumbar dan Mahkamah Agung.

"Aksi massa ini merupakan bentuk pembuktian dari pembicaraan kami beberapa waktu yang lalu, yang pada intinya, kami akan mengerahkan gelombang massalebih besar lagi  untuk menyuarakan penolakan pengangkatan ketua PN Pasbar yang baru," tegas Muhajir.

Aliansi Ormas Islam Pasbar  bertekad akan  terus menyuarakan aspirasi hingga tunutan mereka dipenuhi. [dn/www.hidayatullah.com]


__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas

Mungkin jalan satu2nya PEMUKA AGAMA, ya hanya mereka. Sejauh mereka mengatakan agama saya terbaik, yang lain imitasi, Ya akan terus terjadi gesekan2.....

Apalagi mereka mengucapkan kata2 dendam dengan lantang, ya perang, pembunuhan, bom jadinya....
"Saudara kita yang di sana di bantai, saudara kita du negara anu terbunuh massal......!!" Banyak, inilah salah dua contoh nya.

Kalau yang ini termasuk nggak ya?:
http://hizbut-tahrir.or.id/2008/11/28/derita-muslim-minoritas-di-india/
__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] Anand Krishna's Greetings from Brazil: About declaring yoga "haram" for Muslims

Mr Krishna, Islam is movement garb as religion. Islam was, is and will be an Arab Imperialism. Read the book by the late Mr Anwar Shaikh about this important topic. (You can download the book form internet)
LGS  


From: Putu Kesuma <putukesuma@yahoo.com>
To: Bali-Bali <bali-bali@yahoogroups.com>; Peradah Indonesia <peradah-indonesia@yahoogroups.com>
Sent: Friday, November 28, 2008 6:58:33 AM
Subject: [bali-bali] Anand Krishna's Greetings from Brazil: About declaring yoga "haram" for Muslims

I send you my greetings from Brazil , where i am attending Earth Dialogues,
all continents are re pr esented. People all over the world are becoming
disillusioned with human made boundaries and limitations thus created.

I also hear about our own clergy Mr. Din Syamsuddin actively engaging
himself in Interfaith dialogues, even chairing an institution funded by, i
think the Saudis. As such the move by a handful of clergies in our country,
following a similar move by the malaysian clergies, to declare yoga "haram"
for Muslims, sur pr ises us all, the thinking people of the entire nation.

Can you declare the law of grativity haram because it was discovered by a
christian Newton ? Or, the theory of relativiety haram because Einstein had
Jewish blook running through his veins?

Perhaps, "religions", and i mean all religions not understood by such
clergies must be declared haram too. Air, water, earth, fire and space must
be declared haram, for before Baba Adam, Ibrahim, Hazrat Musa and other
pr ophets of Middle East , they were already ap pr eciated by the sages and
seers of ancient Egypt , India , and China .

What sur pr ises me most is the response by much respected clergy such as Mr.
Din, for he is untill this moment very much a part of the council of ulemas
issuing such mindless fatwas.

These clergies are decided upon breaking our society, unfortunately some of
our officials are blind to this fact. The sole reason behind this is to
arabize our nation, and turn us into a backyard of the saudis with their
wahabbi ideology, as malaysia has already been. Our leaders who support such
move are but paid employees of such foreign powers.

But, i am hopeful. I am optimist, we Indonesians are not fools. The latest
moves of our majelis ulema, the ulemas' council shall pr ove to be a coffin
for them. Islam is too high, too lofty, too sacred and too glorious to be
affected by the moves of a bunch of ignorant clergies and officials.

Indonesia Jaya!
Anand Krishna



New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!


__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] Tentang fatwa-fatwa yang bikin heboh

Ha, ha, ha. Fatwa Dr Ezzat itu menarik juga. Coba itu diberlakukan di sini. Di kantorku banyak karyawan perempuan Muslimah yang cantik-cantik, baik gadis maupun nyonya. Pasti karyawan laki-laki tidak ada yang bolos. Sebetulnya apa yang baik dari agama yang katanya rahmatan lil alamin ini. Ada yang bisa beri tahu saya? Tolong.
 


From: Putu Kesuma <putukesuma@yahoo.com>
To: Bali-Bali <bali-bali@yahoogroups.com>; Peradah Indonesia <peradah-indonesia@yahoogroups.com>
Sent: Friday, November 28, 2008 7:16:59 AM
Subject: [bali-bali] Tentang fatwa-fatwa yang bikin heboh


Tentang fatwa-fatwa yang bikin heboh
sumber: http://ulil. net/
November 27th, 2008 ·

KERAPKALI kita membaca fatwa-fatwa yang menghebohkan. Beberapa hari lalu,
ulama di Malaysia mengharamkan yoga. Sebagian besar ulama Saudi hingga
sekarang mengharamkan perempuan untuk menyetir mobil.. Beberapa ulama Saudi
juga melarang perempuan memakai â€Å“braâ€� karena hal itu bisa menipu
laki-laki, seolah-olah dia memiliki payudara yang besar, padahal belum
tentu demikian, dan karena itu bisa dianggap sebagai menipu.

Begitu juga perempuan diharaman memakai sepatu dengan hak tinggi, lagi-lagi
dengan alasan penipuan: dengan sepatu berhak tinggi, perempuan tampak lebih
tinggi dari aslinya, dan itu menipu. Dalam hati saya berkata: kalau
diterus-teruskan, perempuan juga dilarang berhias, karena bisa menipu pula
­ dia tampak lebbih cantik dari aslinya, dan itu menipu laki-laki.

April 2007, sebuah fatwa yang menghebohkan muncul dari Mesir. Dr. Ezzat
Atiyyah, kepala Jurusan Hadis di Fakultas Usuluddin Universitas Al-Azhar,
Kairo, berpendapat bahwa seorang karyawan yang bekerja di ruangan tertutup
dan berduaan dengan seorang karyawati lain yang bukan â€Å“mahramâ€�, boleh
menetek dari perempuan itu untuk menghindari larangan khalwat. Dengan
menetek dari perempuan itu, karyawan tersebut berubah status menjadi
seorang anak dari perempuan tersebut, dan dengan demikian keduanya boleh
ber-khalwat.

Fatwa ini didasarkan kepada sebuah hadis yang sahih. Orang-orang
terperangah mendengar fatwa itu. Akibat fatwa ini, Dr. Ezzat dipecat oleh
pihak universitas Al-Azhar, karena dalam penilaian yang terakhir itu, fatwa
tersebut menyebabkan kebingungan dalam masyarakat, dan menjadikan Islam
sebagai bahan olok-olok di mata orang luar Islam.

Di Indonesia sendiri, sejumlah fatwa heboh juga kerapkali kita jumpai dari
waktu ke waktu. Hingga sekarang, Majlis Ulama Indonesia (MUI), misalnya,
mengharamkan seorang Muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristen.

BAGAIMANA kita, sebagai umat Islam, menghadapi fatwa-fatwa heboh seperti
ini? Pertama-tama, yang harus dipahami oleh umat Islam, dan juga umat lain
yang hendak memahami dinamika internal dalam umat Islam, apa yang disebut
sebagai fatwa bukanlah semacam surat ensiklik dari Vatikan yang harus
ditaati oleh seluruh umat.

Berbeda dengan agama Katolik, Islam tidak mengenal lembaga klerikal yang
terpusat yang menentukan kata putus dalam segala hal yang berurusan dengan
soal agama. Dalam Islam tak dikenal lembaga terpusat yang bisa memaksakan
satu pendapat kepada seluruh umat. Sebuah fatwa, meskipun dikeluarkan oleh
ratusan atau (bahkan) ribuan ulama, tetap saja hanyalah sebuah pendapat
saja. Umat boleh mengikuti, boleh pula mengabaikan. Sebuah fatwa bisa
ditentang oleh fatwa lain.

Dalam hal ini, Islam lebih mirip dengan agama Protestan, meskipun tidak
seluruhnya persis. Baik dalam Islam dan Protestan tak dikenal lembaga
terpusat yang bisa menjadi otoritas terakhir yang memutus segala hal
berkenaan dengan agama dan keputusan itu mengikat umat.

Setiap tahun, ratusan, bahkan ribuan fatwa, muncul dari ulama di berbagai
belahan dunia Islam. Ada fatwa yang resmi, ada fatwa â€Å“partikulirâ€�. Ada
fatwa kolektif, ada fatwa individual. Umumnya fatwa-fatwa itu tidak menarik
perhatian publik karena tidak mengenai masalah yang sensitif dan tidak
diliput oleh media. Ada kecenderungan dalam umat Islam untuk selalu
bertanya kepada seorang ulama tentang status hukum semua hal yang mereka
hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Istilah fatwa tentu mempunyai batasan, sehingga tidak bisa diterapkan
kepada semua jenis pendapat. Fatwa biasanya dipakai untui menyebut sebuah
pendapat yang berkenaan dengan status hukum suatu tindakan yang dilakukan
oleh seorang Muslim. Oleh karena itu, fatwa umumnya dipakai dalam konteks
pendapat yang berkenaan dengan hukum Islam atau fikih. Dengan demikian,
pendapat seorang sarjana filsafat Islam tentang suatu isu tertentu dalam
disiplin filsafat Islam tidak bisa disebut sebagai fatwa dalam pengertian
yang â€Å“teknisâ€� dari istilah itu.

Bagaimana sebuah fatwa lahir? Prosesnya sangat sederhana, meskipun dalam
praktek tentu tidak sesederhana seperti saya gambarkan ini. Fatwa lahir
melalui proses berikut ini. Jika seorang ulama ditanya, apa kata hukum
Islam mengenai kasus A atau B, dia akan mencari teks atau ketentuan dalam
Quran atau hadis yang berkenaan dengan kasus itu. Jika terdapat jawaban
dalam kedua sumber itu, maka biasanya dia akan memakai ketetapan yang ada.

Jika ada kasus yang baru sama sekali sehingga tak ada keterangan apapun
mengenainya baik dalam Quran atau hadis, maka proses yang biasa dilakukan
oleh seorang mufti atau ulama pembuat fatwa adalah ber-ijtihad atau
menalar. Ada banyak prosedur dalam ijtihad yang tak usah saya sebutkan di
sini. Sebagian besar kasus yang muncul saat ini tidak ada ketentuannya
dalam Quran dan sunnah, sehingga ulama harus melakukan ijtihad sendiri
untuk menentukan hukumnya.

Contoh yang sangat baik adalah masalah yoga yang diharamkan oleh para ulama
dari Malaysia itu. Jelas dalam Quran dan sunnah tak ada ketentuan yang
eksplisit tentang haramnya yoga. Jika pada akhirnya ulama Malaysia
memutuskan bahwa yoga haram dipraktekkan oleh umat Islam, maka pendapat itu
adalah hasil penalaran ulama sendiri. Tentu bukan penalaran yang bergerak
bebas; sudah tentu para ulama itu mendasarkan penalarannya atas
ketentuan-ketentuan umum dalam Quran dan sunnah.

Tetapi ulama yang lain, dengan memakai ketentuan-ketentuan umum serupa,
bisa datang dengan pendapat lain yang berbeda. Bukan saja itu, ulama yang
sama bisa memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam soal yang sama. Ini
bisa kita baca dalam buku-buku fikih perbandingan mazhab di mana sering
kita jumpai pendapat yang berbeda-beda dari Imam Syafii (pendiri mazhab
Syafii yang banyak diikuti di Asia Tenggara) atau Imam Malik (pendiri
mazhab Maliki yang banyak diikuti di Afrika Utara) mengenai masalah yang sama.

Meskipun para ulama fikih mengatakan bahwa ijithad dalam Islam diikat oleh
metode dan prosedur tertentu yang kurang lebih baku, tetapi jelas hasil
ijtihad seorang ulama sangat ditentukan oleh banyak faktor, termasuk
faktor-faktor di luar pertimbangan agama. â€Å“Mind-setâ€Å“, paradigma
berpikir dan kecenderungan intelektual ulama bersangkutan juga menentukan
hasil akhir dari suatu ijtihad. Bahkan latar belakang sosial-budaya dari
ulama itu juga ikut mewarnai proses berijtihad yang ia lakukan.

Jangan pula dilupakan, kedudukan sosial ulama juga ikut mewarnai pendapat
dan fatwa seseorang. Ulama yang berada dan dekat dengan kekuasaan boleh
jadi mengeluarkan fatwa yang berbeda dengan ulama yang ada di luar atau
malah anti-kekuasaan.

Kelemahan praktek ijtihad yang berlangsung di kalangan ulama Islam selama
ini adalah bahwa seolah-olah proses ijithad melulu dituntun dan
dikendalikan oleh metode ijtihad yang ada, tanpa adanya pengaruh eksternal;
seolah-olah seorang ulama adalah subyek otonom yang berada di luar jejaring
kepentingan sosial yang bekerja dalam masyarakat.

Menurut saya, asumsi seperti ini berbahaya karena mengandaikan ulama tidak
mewakili kepentingan kelompok sosial tertentu; seolah-olah ulama adalah
mewakili â€Å“suara Tuhanâ€� yang berada di atas semua kepentingan sosial
yang ada.

Dengan melihat proses fatwa seperti itu, saya berharap kita bisa
menempatkan fatwa secara proporsional. Apa yang disebut sebagai fatwa
adalah tak lebih dari â€Å“legal opinionâ€Å“, pendapat hukum. Fatwa mengenai
kasus tertentu tidak berarti langsung menjadi kata pamungkas dalam kasus
tersebut, sebab ulama atau sarjana lain bisa memiliki pendapat yang berbeda.

Keadaannya persis seperti saat anda datang ke dokter lalu meminta
pendapatnya tentang suatu penyakit yang anda derita. Pendapat dokter
tersebut tentu bukanlah kata akhir, sebab anda bisa datang ke dokter lain
untuk meminta â€Å“pendapat keduaâ€�, atau malah ketiga, keempat, dan
seterusnya. Makin banyak informasi yang anda punyai tentang penyakit yang
anda derita, makin baik. Meskipun anda bisa saja memutuskan untuk percaya
saja pada pendapat dari dokter pertama.

ISU yang penting untuk saya tekankan di sini adalah bahwa â€Å“konsumenâ€�
juga memiliki haknya sendiri untuk menimbang-nimbang sebuah pendapat yang
ia peroleh, entah dari seorang dokter atau seorang ulama. Aspek peranan
â€Å“konsumenâ€� inilah yang menurut saya kurang banyak dilihat dalam studi
mengenai fatwa selama ini. Ada semacam asumsi bahwa begitu fatwa
dikeluarkan oleh seorang ulama atau lembaga tertentu, maka dengan
sendirinya umat akan mengikuti saja fatwa itu. Umat diandaikan sebagai
obyek pasif yang harus menaati saja kata ulama, sebab apa yang dikatakan
oleh ulama adalah kelanjutan saja dari â€Å“firman Tuhanâ€�.

Ketika geraja Vatikan mengeluarkan larangan untuk memakai kondom, belum
tentu larangan itu diikuti oleh umatnya, dan belum tentu juga semua umat
Katolik sepakat bahwa larangan itu masuk akal dan sesuai dengan ajaran
Alkitab.

Hal serupa juga terjadi dalam tubuh umat Islam. Karena sebuah fatwa
bukanlah hukum yang mengikat, dan oleh karena sebuah fatwa juga bukan
merupakan kata putus dalam sebuah kasus, maka fatwa tidak bisa kita jadikan
sebagai semacam indeks untuk melihat dan membaca kecenderungan prilaku
umat. Umat bisa saja menanggapi fatwa tertentu secara skeptis karena
dianggap tidak masuk akal.

Contoh terbaik adalah soal bunga bank. Meskipun MUI mengatakan bahwa bunga
bank haram, tetapi banyak umat Islam yang tidak mengikuti fatwa itu. Mereka
tidak mengikuti fatwa itu buka karena tak tahu atau tahu tetapi tak mau
mengikuti. Mereka â€Å“membangkangâ€� terhadap fatwa MUI itu sebab ada ulama
lain yang berpendapat bahwa bunga bank seperti dipraktekkan oleh perbankan
modern tidaklah masuk dalam kategori riba yang dilarang oleh agama.

Dengan kata lain, umat bukanlah obyek pasif yang menerima fatwa apa adanya
tanpa berpikir kritis. Tantangan umat Islam ke depan adalah bagaimana
terus-menerus memberdayakan umat, bukan saja secara ekonomi (itu juga
penting), tetapi juga dalam aspek berpikir sehingga daya kritis mereka
terus meningkat dan dengan demikian dapat menilai fatwa-fatwa ulama secara
lebih jeli dan hati-hati. Pendapat ulama jelas bukan pendapat suci yang tak
bisa â€Å“diinterogasiâ€� secara kritis.

Tidak semua orang kompeten untuk mengeluarkan sebuah fatwa. Tetapi setiap
orang berhak menilai apakah sebuah fatwa masuk akal atau tidak, apalagi
jika fatwa itu menyangkut kehidupan masyarakat banyak. Keadaanya tidak beda
dengan produk hukum sekuler biasa: anda tak perlu menjadi sarjana hukum
untuk menilai apakah suatu produk hukum tertentu masuk akal atau tidak.
Begitu juga, anda tak perlu menjadi seorang ahli hukum Islam untuk menilai
apakah sebuah fatwa yang dikeluarkan oleh ulama atau lembaga ulama tertentu
masuk akal atau tidak.

Jangan terkecoh dengan sebuah fatwa yang mengandung catatan kaki panjang
yang memuat puluhan ayat atau hadis. Contoh yang sangat bagus adalah
pendapat Ibn Taymiyah yang sudah saya tulis dalam â€Å“noteâ€� terdahulu.
Berdasarkan sebuah hadis tertentu yang sangat sahih, Ibn Taymiyah
mengatakan bahwa dalam Islam bangsa Arab mempunyai bangsa yang lebih unggul
ketimbang bangsa lain. Bagi Ibn Taymiyah, itulah doktrin Sunni. Pendapat
Ibn Taymiyah itu, walaupun disokong oleh ratusan hadis sekalipun, jelas tak
masuk akal, dan â€Å“counter intuitiveâ€Å“.

Dengan kata lain, cara terbaik yang dapat membantu orang-orang awam di
bidang hukum Islam untuk menilai sebuah fatwa adalah akal sehat. Itulah
modal mental paling berharga yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia.
Dengan akal sehat, anda bisa menilai sendiri apakah fatwa tentang haramnya
mengucapkan selamat natal atau yoga masuk akal atau tidak. Sudah tentu,
dengan akal sehat, orang bisa sampai pada pendapat yang berbeda-beda. Itu
hal yang lumrah saja. Perbedaan adalah hal yang biasa dan tentu alamiah.
Tinggal bagaimana kita mengelola perbedaan itu secara sehat.

Tetapi memberangus perbedaan dengan alasan bahwa pendapat tertentu
bertentangan dengan â€Å“fatwaâ€� dari seorang atau lembada ulama dan karena
itu sesat, jelas tak masuk akal dan kontradiktif dengan hukum masyarakat.[ ]



Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail. com.


__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[peaceforbali] More alcohol, less sex:

More alcohol, less sex:

Less sex, more depression, and heartfelt ballads topping the charts are likely to be among the side-effects of the slumping economy


for more information log on:

http://themedicinetoday.blogspot.com/2008/11/more-alcohol-less-sex.html
               
__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Sabtu, 29 November 2008

[bali-bali] Roadshow jihad misbar

OMG.... ini berlangsung di tasikmalaya dan sekitarnya....

Sekelompok zombies berusaha menzombiekan orang-orang lain dengan
pemutaran film2 jihad dari kampung ke kampung.

http://suaramimbar.wordpress.com/galeri/suasana-pemutaran-dokumentasi-jihad/

Wow..., imagine that, how many new AMIS (amrozi-muklas-imamsamudra)
will be created?

-Raka-


------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

[bali-bali] Re: Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas

Halo,

Saya jadi penasaran, jangan2 isi kurikulum ajarannya juga udah
terselip ajaran2 kayak di saudi arabia, seperti yang tercantum dalam
laporan berikut ini:
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/05/19/AR2006051901769_pf.html

Saya kutip beberapa:
FIRST GRADE

"Fill in the blanks with the appropriate words (Islam, hellfire):
Every religion other than ______________ is false. Whoever dies
outside of Islam enters ____________."

FIFTH GRADE

"Whoever obeys the Prophet and accepts the oneness of God cannot
maintain a loyal friendship with those who oppose God and His Prophet,
even if they are his closest relatives."

"It is forbidden for a Muslim to be a loyal friend to someone who does
not believe in God and His Prophet, or someone who fights the religion
of Islam."

"A Muslim, even if he lives far away, is your brother in religion.
Someone who opposes God, even if he is your brother by family tie, is
your enemy in religion."

...................

Liat point 2 fifth grade: It is forbidden for a Muslim to be a loyal
friend to someone who does not believe in God and His Prophet . Ini
rupanya sesuai dengan TAQIYYA: http://en.wikipedia.org/wiki/Taqiyya

-Raka-

--- In bali-bali@yahoogroups.com, sugilanus@... wrote:
>
> Barangkali ini hasil riset yang bisa membuat kita paham mengapa
kesadaran pluralisme di kalangan anak bangsa kian melemah. Kita perlu
jalan keluar dari situasi seperti ini.
>
> http://www.detiknew s.com/read/ 2008/11/25/ 163443/1042749/
10/sebagian- guru-agama- islam-di- jawa-belum- bisa-ajarkan- pluralitas
>
> Selasa, 25/11/2008 16:34 WIB
>
> Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas
>
> Andi Saputra - detikNews
>
> Jakarta - Sebanyak 62 % guru-guru agama Islam sekolah umum di Jawa
menolak orang non muslim menjadi pemimpin publik. Selain itu sebagian
guru agama Islam di Jawa juga tidak toleran dan anti pluralitas.
>
> Penolakan terhadap pemimpin non muslim menjadi pemimpin mulai dari
pemilihan kepala sekolah hingga Pemilu legislatif. "Para guru masih
belum bisa mengajarkan pluralitas dan sikap toleran. Padahal, sikap
dan pandangan Islam, guru agama harus mendukung dan berpartisipasi
dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam," kata Direktur
Pusat Kajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, Jajat
Burhanudin, di Galeri Lontar, Jalan HOS Cokroaminto, Jakarta Pusat,
Selasa (24/11/2008) .
>
> Lebih lanjut, dari data survei lembaganya,para guru yang mengajar di
sekolah umum tersebut, 68% responden menolak non muslim menjadi kepala
sekolah dan 30% responden mendukung Pemilu hanya untuk memilih wakil
rakyat yang memperjuangkan syariat Islam.
>
> Survei dilakukan terhadap 500 guru di 500 SMA/SMK di Jawa selama
kurun Oktober 2008. Responden dipilih dengan menggunakam metode random
acak sederhana. Selain itu juga dilakukan wawaancara terstruktur
terhadaap 200 siswa di 50 kota/kabupaten. "Metode simple random
sampling yang kami gunakan memiliki margin error lebih kurang 5%,"
ujarnya.
>
> Sikap tidak toleran dalam beragama juga bisa dilihat 21% responden
mengaku orang yang keluar dari agama Islam harus dibunuh. Selain itu,
79% guru melarang anak didiknya mempelajari agama non Islam. "Yang
lebih memprihatinkan, 75 % guru mengajarkan siswa muslim untuk
mengajak non muslim mempelajari Islam. Ini menunjukkan sikap beragama
yang eksklusif tidak hanya berlaku di sekolah, " tuturnya.
>
> Pemilihan corak geografis sekolah memperhatikan corak geografis pada
umumnya SMA/SMK di Jawa. Yaitu 41% guru SMA di kotamadya, 25% guru SMA
di kabupaten dan 28% guru SMA/SMK di kecamatan. "Sisanya yang 5%
merupakan guru SMA/SMK di pedesaan,"pungkasnya.(asp/nrl)
>

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

[bali-bali] Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas

Barangkali ini hasil riset yang bisa membuat kita paham mengapa kesadaran pluralisme di kalangan anak bangsa kian melemah. Kita perlu jalan keluar dari situasi seperti ini.

http://www.detiknew s.com/read/ 2008/11/25/ 163443/1042749/ 10/sebagian- guru-agama- islam-di- jawa-belum- bisa-ajarkan- pluralitas

Selasa, 25/11/2008 16:34 WIB

Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas

Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Sebanyak 62 % guru-guru agama Islam sekolah umum di Jawa menolak orang non muslim menjadi pemimpin publik. Selain itu sebagian guru agama Islam di Jawa juga tidak toleran dan anti pluralitas.

Penolakan terhadap pemimpin non muslim menjadi pemimpin mulai dari pemilihan kepala sekolah hingga Pemilu legislatif. "Para guru masih belum bisa mengajarkan pluralitas dan sikap toleran. Padahal, sikap dan pandangan Islam, guru agama harus mendukung dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam," kata Direktur Pusat Kajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, Jajat Burhanudin, di Galeri Lontar, Jalan HOS Cokroaminto, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2008) .

Lebih lanjut, dari data survei lembaganya,para guru yang mengajar di sekolah umum tersebut, 68% responden menolak non muslim menjadi kepala sekolah dan 30% responden mendukung Pemilu hanya untuk memilih wakil rakyat yang memperjuangkan syariat Islam.

Survei dilakukan terhadap 500 guru di 500 SMA/SMK di Jawa selama kurun Oktober 2008. Responden dipilih dengan menggunakam metode random acak sederhana. Selain itu juga dilakukan wawaancara terstruktur terhadaap 200 siswa di 50 kota/kabupaten. "Metode simple random sampling yang kami gunakan memiliki margin error lebih kurang 5%," ujarnya.

Sikap tidak toleran dalam beragama juga bisa dilihat 21% responden mengaku orang yang keluar dari agama Islam harus dibunuh. Selain itu, 79% guru melarang anak didiknya mempelajari agama non Islam. "Yang lebih memprihatinkan, 75 % guru mengajarkan siswa muslim untuk mengajak non muslim mempelajari Islam. Ini menunjukkan sikap beragama yang eksklusif tidak hanya berlaku di sekolah, " tuturnya.

Pemilihan corak geografis sekolah memperhatikan corak geografis pada umumnya SMA/SMK di Jawa. Yaitu 41% guru SMA di kotamadya, 25% guru SMA di kabupaten dan 28% guru SMA/SMK di kecamatan. "Sisanya yang 5% merupakan guru SMA/SMK di pedesaan,"pungkasnya.(asp/nrl)


------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Re: [bali-bali] Warta Komunitas Kreatif Bali #11

Thanks Ayip,

Selamat untuk acara yang sangat penting untuk dunia kreatif di Bali.
Sekali lagi mohon maaf tidak bisa hadir mengisi acara diskusi.

Semoga ini bisa menjadi inspirasi  yang baik bagi mereka yang sudah kreatif maupun yang ingin kreatif.

Salam dari Tokyo,
pd


On 11/29/08 3:00 AM, "Ayip" <ayip@matamera.com> wrote:


 

Sahabat kreatif,
Tidak ada kata terlambat buat sebuah hasrat yang bernilai. Segera sambangi acara Bali Creative Power oleh Komunitas Kreatif Bali yang berlangsung Sabtu 29 November 2008 mulai jam 9 pagi dengan seminar kreatif dan hingga sorenya Evening With Designer dengan menampilkan Stefan Sagmeister hingga acara acara kreatif lainnya. Buat siapa lagi kalau acara ini bukan buat kita semua. Warta Komunitas Kreatif #11 hadir kehadapan Anda....

PRESENTASI KREATIF DI BALI CREATIVE POWER <http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/28/presentasi-kreatif-di-bali-creative-power/>

Pada acara Evening with designer di Bali Creative Power 2008 ada acara Creative Presentation yang diselingi Creative Entertainment. Konsep Creative Presentation memang mirip Konsep Pecha Kucha dank arena verifikasi dari tim Pecha Kucha sangat memakan waktu akhirnya dibuat konsep presentasi kreatif yang diikuti oleh desainer, arsitek, musisi serta insan kreatif lainnya. Sampai saat ini peserta creative presentation adalah : (more…)

WORKSHOP GRATIS DI BALI CREATIVE POWER <http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/28/workshop-gratis-di-bali-creative-power/>

Minggu, 30 November 2008
Workshop Video Jockey “Media Graphic Alternative”
Presentasi oleh Uncle Joy, Kaing
Dibantu oleh Ridwan Rudianto dan DJ Electrondust
Tempat: Djendelo Cafe - Suicide Glam, Renon
Jam: 19.00 - selesai
Gratis!

Sabtu, 6 Desember 2008
Workshop Blog
Oleh Bali Blogger Community
Tempat: Kampus B New Media
Jam: 14.00 - selesai
Gratis! (harap registrasi terlebih dahulu ke: antonemus@yahoo.com atau via telepon ke 0817348794)

Ayo merayakan kreatifitas yang mencerahkan.

BALI JAMFEST 2008 PERHELATAN MUSIK “MADE IN BALI” <http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/28/bali-jamfest-2008-perhelatan-musik-made-in-bali/>

Berita Pers
Ditulis oleh Rudolf Dethu

Gelegar respons positif dari publik, sukses besar pagelaran pertama pada tahun 2007, pekat menebalkan keyakinan Pregina Enterprise menyelenggarakan kembali Bali Jamfest untuk kedua kalinya. Benar, konser musik Bali paling akbar sepanjang sejarah—dari, oleh, dan untuk orang Bali—unjuk gigi kembali, membusungkan dada lagi.

Bali Jamfest 2008 terbilang sungguh kolosal di segala hal. Dilangsungkan berturut-turut selama dua hari, fasilitas panggung maha megah di kiri dan kanan, ditulangpunggungi tata suara serta tata cahaya ultra canggih, puluhan penampil lokal terpilih—terbaik di segmennya, lokasi acara duhai strategis


Komunitas Kreatif Bali adalah kelompok masyarakat dan insan kreatif yang menaruh perhatian terhadap pengembangan industri kreatif di Bali sebagai penggerak ekonomi kreatif Bali. Didirikan sebagai forum sosial yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi terciptanya budaya kreatif, munculnya talenta kreatif baru, mendorong inovasi dan tumbuhnya semangat kewirausahaan. Ayo bergabung. Kirimkan tulisan Anda tentang : 1). Acara dan proyek Kreatif 2). Kiprah, karya dan profil insan kreatif atau komunitas kreatif 3). Opini dan artikel tentang komunitas kreatif kirimkan melalui email ke info@balinow.org



 
    

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___