shanti , kalau di indo , GAMBARNYA.... GAMBARNYA jaruh...
--- In bali-bali@yahoogroups.com, ngurah beni setiawan <setiawan_beni@...> wrote:
>
> memalukan...tingkah laku aparat seperti ini. Entah apa yang akan dilakukan
> Bupati-nya.
> http://regional.kompas.com/read/2011/03/20/12230892/Bupati.Pidato.Camat.Tonton.Video.Porno
>
> Bupati Pidato, Camat Tonton Video Porno
> Editor: Glori K. Wadrianto
> Minggu, 20 Maret 2011 | 12:23 WIB
> Dibaca: 38208
> Komentar: 149
> DOKUMENTASI SURYATiga orang camat sedang menyaksikan adegan film porno melalui
> telepon Blackberry. Peristiwa yang terjadi di sela sidang paripurna pembahasan
> empat rancangan peraturan daerah (raperda) di Gedung DPRD Kabupaten Malang,
> Senin (14/3/2011) itu, tidak sengaja terekam kamera wartawan yang meliput dari
> balkon. Namun, kasus itu baru terungkap pada Jumat (18/3/2011).
> Foto:
> 1 2 3
> MALANG, KOMPAS.com â" Tingkah para pejabat kini semakin aneh saja. Mereka seolah
> tak sadar ada etika dan kepatutan yang mesti dijaga. Seperti terjadi di
> Kabupaten Malang, saat bupati berpidato, dua camat malah asyik menonton video
> porno. Terlalu!
> Peristiwa yang terjadi di sela-sela sidang paripurna pembahasan empat rancangan
> peraturan daerah (raperda) di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Senin (14/3/2011),
> itu tidak sengaja terekam kamera wartawan yang meliput dari balkon. Namun, kasus
> itu baru terungkap pada Jumat (18/3/2011).
> Entah, mungkin terlalu jenuh karena lama mendengarkan pidato pandangan Bupati
> Rendra Kresna dan fraksi-fraksi, di sela-sela acara serius itu, dua camat dan
> seorang pejabat setempat mencari hiburan dengan menonton film porno.
> Awalnya, salah satu oknum camat yang baru dilantik pada 7 Januari 2011 lalu itu
> tiba-tiba mengeluarkan sebuah BlackBerry (BB) dari saku celananya. Entah siapa
> pemilik BB tersebut, tak berapa lama, ia kemudian memutar sebuah file film
> porno.
> Dasar mungkin karena punya pikiran yang sama, camat yang berada di sebelahnya
> rupanya tak mau ketinggalan. Ia kemudian memindahkan pandangannya dari sudut
> depan, tempat Bupati Rendra berpidato, ke arah film tersebut. Begitu juga
> pejabat sebelahnya. Dengan demikian, kompaklah ketiganya menikmati film
> tersebut.
> Deretan tempat duduk para pejabat negara itu kebetulan memang hanya diisi oleh
> empat orang sehingga tak sampai menimbulkan kegaduhan.
> Ketiganya terlihat asyik menonton, meski sekilas seperti memerhatikan pembahasan
> raperda.
> Seorang pejabat di sebelah camat pemilik BB itu sempat mengingatkan dengan cara
> menepuk tangannya agar tidak menunjukkan video itu. Dia juga tampak berusaha
> meminta agar film di BB itu segera dimatikan. Apalagi di belakang tempat duduk
> mereka juga ada pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya yang
> serius mendengarkan raperda.
> Namun, camat tersebut terlihat masih asyik. Maklum, cara menonton film itu
> memang tidak mencolok. Sang camat memperlihatkannya di bawah meja. Namun, karena
> layar ponsel itu lebar, maka gambarnya juga sangat jelas. Oleh karenanya, tiga
> pejabat di satu deret tempat duduk itu bisa nonton bareng.
> Mungkin karena sudah selesai, camat pemegang ponsel yang diduga berasal dari
> Malang di bagian timur ini tak lama kemudian mematikan film. Ia keluar dari
> ruangan menuju kamar kecil dan tidak kembali lagi.
> Bupati Malang Rendra Kresna pun sangat menyesalkan kejadian itu. "Seharusnya
> pembahasan raperda disimak karena itu juga penting bagi mereka. Saya tidak
> memungkiri kalau ada individu yang pasti memiliki koleksi film seperti itu di
> ponselnya. Namun, kalau memutar film itu dalam sidang paripurna, ya salah
> tempat," kata Rendra Kresna menjawab Surya, Jumat malam.
> Ia menyatakan, kesalahan ada pada masalah etika. Tidak seharusnya pejabat publik
> melakukan hal itu di gedung wakil rakyat, saat membahas masalah serius.
> Rendra mengatakan, empat hal yang dibahas saat itu merupakan bagian dari Rencana
> Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang yang harus diketahui
> para pejabat yang hadir dalam sidang itu.
> Dari rekaman gambar yang diperoleh wartawan, tidak bisa dipastikan apakah Rendra
> sudah pasti mengetahui sosok yang dimaksud. Namun, dia memastikan akan
> memberikan sanksi kepada ketiga pejabat yang menonton film biru di ruang sidang.
> "Nanti biar ditangani oleh Inspektorat Kabupaten Malang," katanya.
> Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Malang Purnomo Anwar berpendapat, sidang paripurna
> yang dimulai pukul 10.00 hingga 14.00 itu merupakan forum resmi yang harus
> disimak secara serius. Apalagi saat itu semua pejabat hadir, seperti bupati,
> wakil bupati, sekda dan para asistennya, pimpinan SKPD, serta semua camat dan
> pimpinan DPRD. Ini menunjukkan pentingnya acara itu.
> "Memang kadang-kadang kalau kelamaan acaranya, timbul rasa mengantuk dan bosan.
> Itu manusiawi sekali. Tapi kalau sampai memutar film seperti itu di ruang sidang
> ya enggak etis," cetus politisi dari Partai Golkar ini.
> Pengamat sosial dari Universitas Negeri Malang (UM), Marthein Pali, menilai,
> perilaku yang dilakukan camat dan pejabat tersebut merupakan hal tak terpuji.
> Apalagi mereka adalah pejabat negara. "Sebenarnya, ini masih dalam taraf
> kewajaran. Hanya, mengapa mereka melakukannya tidak pada tempatnya, yakni
> sewaktu mengikuti sidang paripurna DPRD Kabupaten Malang," katanya.
> Dia mengatakan, menonton film porno dalam situasi seperti sekarang bukan barang
> yang aneh lagi. "Yang salah, dia tidak bisa menempatkan dirinya, itu saja," kata
> pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UM ini.
> Menurutnya, menonton video porno lewat ponsel saat sidang menunjukkan sang
> pejabat tidak memiliki komitmen terhadap profesinya. "Sebab, dia kan sedang
> berada dalam ruang sidang yang di sana juga dihadiri Bapak Bupati. Apalagi ini
> sidang untuk kepentingan rakyat," katanya.
> Meski demikian, apa yang dilakukan oleh pelaku dengan menonton video porno tidak
> pada tempatnya ini, di mata Martheil, juga imbas dari makin modernnya teknologi.
> Jika ponsel dengan fasilitas video tidak pernah ada, barangkali perilaku
> menonton video di tempat sidang dan tempat lainnya tidak bakalan terjadi.
> Apa yang terjadi di Malang boleh jadi memang manusiawi. Juli lalu, hal serupa
> juga terjadi di Lampung. Saat Bupati Way Kanan Tamanuri membacakan laporan
> keterangan pertanggungjawaban akhir masa jabatan, enam oknum camat asyik
> menonton video porno yang diperankan artis Indonesia.
> Meski demikian, tentu saja ini harus menjadi pelajaran bersama bahwa tak
> sepatutnya pejabat pemerintah mengumbar kebiasaan yang kurang patut di sembarang
> tempat. (Sylvianita Widyawati /Eko Darmoko)
> ngurah beni setiawan
> P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to
>
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
bali-bali-digest@yahoogroups.com
bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar