DONASI SIKAT GIGI BEKAS -
Sehari minimal 2 kali kita gunakan sikat gigi. Dan sebulan sekali kita berganti dg sikat yg baru.Kemanakan sikat tsb berakhir? Tempat sampah adalah solusi yg selama ini kita ketahui. Tapi sejak membaca tulisan ini, jangan lemparkan sikat gigi bekas tsb ke tong sampah, karena kami siap menampungnya.
Anak-anak yg tak beruntung dan tinggal di balik terali besi memiliki kreatifitas utk mengolah sikat bekas tsb. menjadi aksesoris yg menarik. Seperti cincin dan gelang. Kegiatan ini dilakukan tatkala kesepian dan kejenuhan menghampiri mereka. Jadwal aktifitas mereka diluar ruangan hanya sampai jam3 sore. Selebihnya harus berada di dalam 'sel' yg menampung 7-10 anak berusia 14-18 tahun.
Larangan menyalakan api, kegarangan petugas, dan keterbatasan alat, tidak menyurutkan mereka berkarya, mengusir kebosanan. Awalnya aksesoris yg dihasilkan hanya utk orang terdekat, seperti pacar, saudara. Namun karena kualitasnya tak kalah dari produk pabrik, beberapa napi dewasa pun ikut pesan ke mereka utk dipakai sendiri atau diberikan ke orang yg disayangi.
MENYUMBANGKAN sikat gigi bekas / MEMBELI karya mereka sama dengan ANDA telah:
ü Menghargai kreatifitas mereka.
ü Membangun rasa PD mereka utk menghasilkan uang dg cara HALAL.
ü Membantu mereka membeli buku-buku yg diinginkan.
Sebagian hasil karya anak-anak tersaji dalam lampiran foto.
Bahan yg mereka butuhkan adalah SIKAT GIGI BEKAS yg bergagang PLASTIK BENING, baik yg bercorak maupun polos. Ditambah bekas kemasan kartu perdana utk membuat list putih didekeliling cincin.
Anda dapat mengirimkan sikat gigi bekas tsb ke alamat di bawah ini:
Dian Sasmita/KaPAS
(Komunitas Peduli Anak Solo)
Pondok RT 9 RW 4 Ds. Tohudan
Colomadu – Karanganyar, Jateng
KaPAS adalah wadah bagi orang-orang yg memiliki kepedulian terhadap anak-anak yg sedang menjalani hukuman penjara di Rutan Klas 1 Surakarta – Jateng. Kegiatan KaPAS bersama anak-anak rutin dilakukan setiap hari sabtu sejak 9 bulan lalu. Hingga kini telan membina 48 anak melalui berbagai kegiatan seperti melukis, berpuisi, dan bermain musik. Harapannya anak-anak tsb dapat menjadi pribadi yg positif dan percaya diri sekembalinya ke masyarakat kelak.
Salam,
Dian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar