Minggu, 28 Februari 2010

[bali-bali] Jaka Tingkir Bag 3

Jaka Tingkir bag 3.
oleh Damar Sasangka.

Bagian : 3

Ki Ganjur sowan ke istana Demak. Seorang kawula yang dipanggil menghadap ke Keraton, biasanya kalau tidak mendapatkan anugerah atau tugas khusus, kemungkinan besar pasti akan mendapatkan murka. Dan Ki Ganjur sudah dapat memperkirakan, dirinya akan mendapatkan murka dari Sultan Demak.
Ki Ganjur menunggu untuk dipanggil menghadap ke Siti hinggil ditempat khusus. Setelah sekian lama menunggu, seorang abdi dalem datang dan menyuruh Ki Ganjur menghadap ke Siti Hinggil.

Setelah bertatap muka dengan Sultan Demak, Ki Ganjur-pun meminta pengampunan kepada Sultan atas kecerobohan yang vtelah dilakukan oleh Jaka Tingkir. Ternyata, Sultan tidak murka, malahan Sultan menanyakan siapakah pemuda yang kini tinggal di rumah Ki Ganjur. Kesempatan emas ini dimanfaatkan oleh Ki Ganjur. Serta merta Ki Ganjur menyampaikan siapa sesungguhnya Jaka Tingkir. Sultan Trenggana terkejut. Namun, demikian pintarnya Ki Ganjur meyakinkan Sultan, pada akhirnya, Sultan Demak-pun berkata :

"Paman Ganjur, jika memang benar apa yang kamu katakan barusan, beranikah Jaka Tingkir aku uji kesaktiannya?"

Ki Ganjur diam. Tapi tak ada jalan lain.

"Jika memang Kangjeng Sultan berkehendak seperti itu, kami hanya bisa pasrah saja. Tapi beribu ampun, Kangjeng. Kalau boleh hamba tahu, Kangjeng hendak menguji anak saya Tingkir dengan cara bagaimana ?"

Kangjeng Sultan tersenyum :

"Seperti halnya menguji calon pasukan pengawal Sultan. Yaitu diadu dengan seekor banteng. Beranikah?"

Ki Ganjur menyutujui.

Dan pada hari yang telah ditentukan, di lapangan tempat pengujian para prajurid, dengan disaksikan oleh Sultan Demak sendiri, beserta beberapa pejabat dan para pasukan pengawal Sultan, Jaka Tingkir, siap diuji kesaktiannya!

Jaka Tingkir yang telah banyak belajar ilmu bela diri, termasuk cara menggunakan berbagai senjata, cara berkuda dan ilmu-ilmu kanoragan dari para pertapa Shiwa Buddha, kini semua yang telah dipelajarinya tersebut harus ditunjukkan semaksimal mungkin. Hari ini adalah hari penentuan bagi masa depan Jaka Tingkir dikemudian hari!

Jaka Tingkir dengan gagahnya menaiki seekor kuda sembari membawa busur panah. Tegang dia menunggu bunyi gong tanda dilepaskannya banteng liar sebagai lawan tandingnya. Manakala dari atas panggung, Kangjeng Sultan Trenggana mengangkat tangan kanannya, maka, gong-pun dipukul nyalang oleh seorang prajurid khusus! Menyusul…seekor banteng liar tiba-tiba masuk ke dalam areal lapangan!

Sorak-sorai terdengar. Jaka Tingkir menggebrak kudanya. Gemuruh suara para prajurid menambah semangat Jaka Tingkir. Untuk beberapa saat, Jaka Tingkir memacu kuda mengelilingi tubuh banteng tersebut. Banteng mendengus. Sesaat belum terpancing. Namun sesaat kemudian, banteng berubah semakin liar!

Banteng menyerang Jaka Tingkir . Jaka Tingkir sigap, kuda berputar indah menghindari serudukan banteng! Gemuruh suara prajurid terdengar melihat gerakan indah cara menghindar yang dipertunjukkan oleh Jaka Tingkir. Sultan Trenggana tersenyum .

Serudukan awal itu luput, banteng memutar badannya, mendengus kencang, lantas kembali mengejar Jaka Tingkir. Aksi kejar-kejaran terjadi. Jaka Tingkir dengan lihai mampu menjaga jarak yang tetap antara kudanya dan banteng yang terus mengejar. Dan….dengan gagahnya, Jaka Tingkir melepaskan tali kekang kuda sembari mengangkat tubuhnya dari pelana. Dengan posisi miring ke arah belakang, Jaka Tingkir melepaskan beberapa anak panah! Tidak terlihat kapan Jaka Tingkir mengambil anak panah dari pundaknya! Anak panah meluncur deras dan tepat mengenai tubuh banteng! Banteng terluka! Serudukannya agak goyah! Gemuruh prajurid membahana melihat ketangkasan Jaka Tingkir yang mampu mengendarai kuda tanpa memegang tali kekang dan sekaligus melepaskan anak panah dengan fokus yang terarah!

Banteng mendengus!!!

Tapi tiba-tiba, dari arah pinggir, muncul due ekor banteng lain! Langsung menyerang Jaka Tingkir! Dengan sangat lincah Jaka Tingkir memacu kuda dan mengambil sebatang tombak yang tersedia dipinggir arena. Sekali lagi, Jaka btingkir bangkit dari pelana kuda, tombak terarah pada salah satu banteng! Sesaat Jaka Tingkir mengarahkan tombaknya! Sesaat kemudian dia melemparkan tombak ditangannya kearah tubuh salah satu banteng! Tepat! Seekor banteng perutnya jebol terkena tombak!
Jaka Tingkir berputar lagi menuju pinggiran arena, dia menyambar sebatang tombak lagi, seperti yang tadi, Jaka Tingkir melemparkan tombak kearah salah satu banteng yang lain. Sekali lagi, seekor banteng terkena bidikan tombaknya!

Jaka Tingkir tidak membuang waktu, dengan tetap memacu kudanya, beberapa kali dilepaskannya anak panah. Bidikan anak panah tak ada yang meleset, mengarah satu persatu ke tubuh ketiga banteng yang kebingungan hendak menyeruduk!

Kondisi ketiga banteng sudah lemah. Jaka Tingkir mendekati seekor banteng. Dengan indahnya, dia melompat dari punggung kuda yang dinaikinya, berpindah ke punggung seekor banteng. Banteng melonjak-lonjak! Nampak Jaka Tingkir ikut terayun-ayun. Namun dengan kecepatan yang luar biasa Jaka Tingkir menancapkan sebilah keris dileher banteng yang dinaikinya!

Banteng roboh! Meregang nyawa! Seekor banteng yang lain mendekat! Jaka Tingkir lari menghindar. Tapi, cepat keris mengarah ke leher banteng yang menyeruduknya…Banteng lari kepinggir…dan roboh meregang nyawa!

Gemuruh sorak sorai prajurid terdengar!

Tinggal seekor lagi……

Sultan Trenggana nampak bangkit dari duduknya. Dia nampak terpikat dengan ketangkasan Jaka Tingkir!
Ditengah arena, Jaka Tingkir berlari menghampiri kudanya. Kembali dia menaiki kuda.Tombak kembali dia raih. Dan tombak meluncur mengarah tubuh banteng! Telak! Banteng mendengus…dan roboh akibat telah banyak luka-luka ditubuhnya! Sorak sorai lebih hebat membahana mengiringi kemenangan Jaka Tingkir.

Dan Sultan Demak puas!

Jaka Tingkir diangkat sebagai Lurah Prajurid Pengawal Sultan Demak.

Berhasil dengan gemilang melewati uji keprajuridan pasukan pengawal Sultan, nama Jaka Tingkir seketika dikenal dan merebak dikalangan istana. Identitas Jaka Tingkir sebagai putra Ki Ageng Pengging-pun sudah banyak yang tahu. Banyak para pejabat Demak yang kagum pada ketangkasan Jaka Tingkir, namun disebagian pihak, bergulir pula sebua kecemasan.

Sunan Kudus, mengutarakan kecemasannya atas masuknya putra Ki Ageng Pengging dilingkungan istana Demak. Namun, Sultan Trenggana saudah terlanjur menyukai Jaka Tingkir. Kecemasan Sunan Kudus tidak begitu ditanggapi Sultan Demak.

Dan, manakala Sultan Trenggana melantik Jaka Tingkir sebagai Lurah Prajurid pengawal Sultan Demak, maka gegerlah seluruh pejabat. Ada yang diam-diam menolak dan tidak puas atas keputusan tersebut, namun banyak pula yang bergembira menerioma keputusan Sultan.

Masa depan Jaka Tingkir sudah nampak didepan mata.

Kemampuan Jaka Tngkir kerap kali teruji. Sebagai Lurah prajurid pengawal Sultan, Jaka Tingkir mampu memberikan rasa aman bagi Sultan Trenggana. Pernah suatu ketika, manakala Sultan Trenggana tengah melakukan suatu perburuan dihutan, Jaka Tingkir berhasil menyelamatkan Sultan Trenggana dari serangan gerombolan geriryawan Majapahit.

Jaka Tingkir berhasil mengusir gerombolan gerilyawan tersebut tanpa pertempuran sama sekali. Pemimpin gerombolan mematuhi perintah Jaka Tingkir, sang putra Ki Ageng Pengging untuk tidak meneruskan penyerangannya.

Begitu juga suatu ketika, saat Jaka Tingkir mengawal Sultan Trenggana yang berkunjung ke wilayah bagian Demak melalui rute menyeberangi sebuah sungai, Jaka Tingkir mampu mengundurkan gerombolan gerilyawan Majapahit pula yang tengah menyerang secara tiba-tiba rombongan Sultan Trenggana. Jaka Tingkir mengundurkan mereka tanpa pertempuran sama sekali! Sultan Trenggana merasa sangat terlindungi dan aman dengan Jaka Tingkir yang berada disampingnya.

(Dalam Babad Tanah Jawa dikisahkan, manakala Sultan Trenggana tengah berburu, Jaka Tingkir berhasil menangkap seekor harimau yang hendak mengganggu Sultan. Harimau tersebut ditaklukkan dan dipanggul oleh Jaka Tingkir. Ditunjukkan kepada Sultan Demak, lantas dilepaskannya. Dan dilain waktu, manakala Sultan Demak tengah mengadakan kunjungan ke wilayah bagian dengan melewati rute menyeberangi sebuah sungai, tiba-tiba muncul buaya yang besar! Jaka Tingkir terjun ke sungai, dia bergulat dengan buaya. Buaya berhasil ditangkap, diperlihatkan kepada Sultan Trenggana dan lantas dilepaskan : Damar Shashangka)

Jaka Tingkir sangat dekat dengan Sultan Trenggana. Lebih dekat daripada pejabat-pejabat yang lain, seperti Sunan Kudus maupun Fatahillah, Sang Senopati Demak Bintara. Keselamatan Sultan benar-benar terjaga apabila Jaka Tingkir yang melakukan pengawalan. Seluruh lasykar Majapahit yang masih bergerilya, menghormati dan menyegani putra Ki Agengt Pengging tersebut. Apa yang disampaikan oleh Ki Ganjur, terbukti sudah. Dan Sultan Trenggana semakin menyayangi Jaka Tingkir.
Pada suatu ketika, Sultan Trenggana mengeluarkan maklumat khusus, membuka kesempatan kepada pemuda-pemuda Demak untuk mengabdi sebagai Paukan pengawal Sultan. Sultan Demak menghendaki jumlah personil pasukan pengawal ditambah dengan mengambil personil bartu diluar personil angkatan perang yang sudah ada.

Maklumat istimewa tersebut disambut antusias oleh seluruh pemuda-pemuda Demak. Banyak yang berdatangan ke ibu kota Demak. Mereka mengajukan diri untuk bersedia mengabdi sebagai anggota pasukan pengawal Sultan.

Setiap pemuda harus melewati ujian-ujian yang tidak mudah. Banyak yang berhasil, tapi lebih banyak pula yang gagal. Jaka Tingkir mendapat tugas melakukan penyeleksian dan pengujian. Konon, seluruh pemuda yang berasal dari padepokan-padepokan di Tanah Jawa, banyak yang berdatangan. Dengan mengandalkan kesaktian yang telah mereka peroleh dari guru masing-masing, para pemuda ini mencoba peruntungannya di Demak Bintara.


Pemberontakan Ki Ageng Sela

Ada kejadian menarik. Putra Ki Getas Pandhawa, guru Sultan Trenggana, yang bernama Ki Ageng Sela, ikut mendaftar. Padahal Ki Ageng Sela sudah memegang jabatan sebagai kepala pasukan bersenjata Demak yang ditugaskan didaerah Sela ( Sekarang tetap bernama Sela, sebuah daerah disekitar lereng Gunung Merapi, Jawa Tengah : Damar Shashangka)

Sultan Trenggana jelas-jelas tidak mau mengambil personil calon pasukan pengawal dari personil angkatan bersenjata yang sudah ada. Namun mengingat Ki Ageng Sela masih merupakan putra gurunya, Sultan Trenggana terpaksa menyuruh Jaka Tingkir untuk mencatatnya dalam daftar calon-calon anggota pasukan pengawal yang hendak diuji. Namun, saat pengujian Ki Ageng Sela, Sultan sendiri yang akan memutuskan hasilnya, bukan Jaka Tingkir.

(Ki Ageng Sela adalah putra Ki Getas Pandhawa. Ki Getas Pandhawa adalah putra Raden Bondhan Kejawen atau Ki Ageng Tarub II. Raden Bondhan Kejawen adalah putra Prabhu Brawijaya V dengan Dewi Wabdhan Kuning yang berasal dari Sulawesi. Baca catatan saya Misi Peng-Islam-an Nusantara : Damar Shashangka)

Saat hari pengujian Ki Ageng Sela, Sultan Trenggana hadir menyaksikannya. Seperti saat menguji Jaka Tingkir, Ki Ageng Sela-pun diadu dengan tiga ekor banteng liar sekaligus. Dua ekor banteng bisa ditaklukkan dengan mudah oleh Ki Ageng Sela, dan manakala tinggal seekor banteng lagi, saat keris Ki Ageng Sela menghunjam ke leher banteng, darah banteng tersebut muncrat ke wajah Ki Ageng Sela. Ki Ageng Sela memalingkan wajahnya jijik!

Sultan Trenggana tersenyum. Saat itu juga beliau memutuskan bahwa Ki Ageng Sela telah gagal dalam menempuh ujian. Sultan berkata :

"Sela…sira ora katarima, amarga sira jirih bing getih!"
(Sela…kamu tidak diterima, sebab kamu masih jijik dengan darah!)

Ki Ageng Sela marah mendenga keputusan Sultan. Dia kembali ke Sela dan mengumpulkan seluruh pasukan yang berada dibawah komandonya. Beberapa minggu kemudian, ibu kota Demak dikagetkan dengan mengamuknya pasukan Demak sendiri diareal keraton. Fatahillah, sebagai Senopati Agung Demak mendapat laporan, bahwa pasukan Demak yang ditugaskan didaerah Sela dan dipimpin langsung oleh Ki Ageng Sela tengah mengamuk di istana. Fatahillah segera menghadap Sultan Trenggana dan memohon ijin untuk menggempur Ki Ageng Sela beserta pasukan Demak yang bersamanya. Namun Sultan Trenggana melarang Fatahillah untuk menggempur pasukan yang membelot tersebut secara sungguh-sungguh. Jika memang memungkinkan, hindari korban seminimal mungkin. Dan pesan Sultan kepada Fatahillah, agar Senopati Demak tersebut memberikan ruang kepada Ki Ageng Sela agar bisa leluasa masuk areal keraton. Sultan Trenggana berkehendak untuk menghadapi Ki Ageng Sela sendiri jika memang dia berani masuk ke istana. Fatahillah segera melaksanakan perintah.

Di areal istana, Sultan Trenggana menunggu kemungkinan Ki Ageng Sela memang berani memasuki areal istana yang memang sengaja dibuka untuknya. Hanya pasukan Ki Ageng Sela yang akan ditahan. Ki Ageng Sela sendiri disengaja diberikan keleluasaan memasuki istana. Sultan Trenggana menaiki seekor kuda dengan dikawal para pasukan pengawal Sultan yang dipimpin oleh Jaka Tingkir.
Dan benar! Manakala diluar istyana tengah terjadi pertempuran, nampak seorang penunggang kuda memacu kudanya memasuki areal keraton dengan beraninya!

Jaka Tingkir waspada! Dia memberikan isyarat agar seluruh pasukan pengawal siaga. Pasukan pengawal bergerak mengitari Sultan Trenggana. Posisi Sultan kini berada ditengah-tengah seluruh pasukan.
Ki Ageng Sela dengan beraninya memacu kuda sembari megang senjata terhunus! Sultan Trenggana tanggap. Dari atas punggung kuda, Sultan merentangkan busur panah dan melepaskan beberapa anak panah! Sasarannya bukan tubuh Ki Ageng Sela, namun kuda tunggangannya!

Begitu anak panah yang dilontarkan Sultan Trenggana mengenai sasaran di kaki kuda Ki Ageng Sela, sontak kuda meringkik nyaring dan tersungkur ruboh! Otomatis, Ki Ageng Sela ikut jatuh terjerembab!
Dalam pisisi seperti itu, Jaka Tingkir memerintahkan pasukannya mengepung Ki Ageng Sela! Ki Ageng Sela tidak berdaya! Tombak-tombak tajam prajurid pengawal Sultan terarah ketubuhnya yang masih jatuh terduduk didekat kudanya yang roboh meringkik-ringkik!

Sultan memacu kuda mendekat kearah Ki Ageng Sela. Dari atas kuda, Sultan berkata :

"Sela, jelas sudah terlihat kamu sangat semberono dalam melakukan penyerangan. Seorang pemimpin pasukan tidak seharusnya meninggalkan pasukannya sendirian saat pertempuran tengah berlangsung. Apalagi, berani menyerang pusat kekuatan musuh sendirian pula!"

Dan Ki Ageng Sela harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ki Ageng Sela ditahan di Demak Bintara.

Sesungguhnya, ada pemicu lain yang membuat Ki Ageng Sela berani coba-coba melakukan n'pemberontakan kecil' tersebut. Ki Ageng Sela meyakini bahwa dari keturunan Tarub, yaitu keturunan Raden Bondhan Kejawen, sesuai ramalan Prabhu Brawijaya V, eyang buyut Ki Ageng Sela, bahwasanya kelak dari keturunan Tarub akan tampil menjadi Raja Tanah Jawa. Wahyu keprabon tersebut belum saatnya turun kekeluarga Tarub pada masa itu. Wahyu itu akan jatuh kepada cicit Ki Ageng Sela, yaitu Panembahan Senopati, yang kelak mendirikan Kesultanan Mataram pada tahun 1575 Masehi.
Dan atas kebijaksanaan Sultan Demak, kesalahan Ki Ageng Sela diampuni. Dia tetap dipercaya memimpin pasukan didaerah Sela, walau terbatas hanya dengan duaratus limapuluh personil semata.


Jaka Tingkir terusir dari Demak


Proses pendaftaran calon pasukan pengawal Sultan berlanjut setelah peristiwa Ki Ageng Sela.
Suatu ketika, datang seorang pemuda berperawakan tinggi besar dengan janggut ditumbuhi bulu lebat. Dia mengaku bernama Dhadhung Awuk. Dhadhung Awuk adalah pemuda yang terkenal sakti mandraguna. Beberapa anggota pasukan pengawal mmberikan informasi kepada Jaka Tingkir bahwa Dhadhung Awuk pernah dicurigai terlibat pemberontakan Raden Suryawiyata.

Saat mendaftar, dhadhung Awuk sesumbar bahwa dirinya gatal ingin menghancurkan lasykar-lasykar Majapahit yang masih banyak melakukan perang gerilya. Dia ingin mengadu kesaktian dengan mereka. Kalau sehari tidak memukuli orang-orang Majapahit, tangannya terasa gatal!

Mendapat laporan seperti itu, diam-diam Jaka Tingkir marah. Sontak dia datang sendiri ketempat pendaftaran. Melihat kehadiran Jaka Tingkir, beberapa pasukan memberikan tempat.
Jaka Tingkir lantas duduk bersila, berhadap-hadapan dengan Dhadhung Awuk.

Jaka Tingkir sendiri yang lntyas menyatakan keberatan dengan pengajuan diri Dhadhung Awuk untuk mendaftar sebagai calon pasukan pengawal Sultan. Demak membutuhkan orang-orang yang mampu menghargai semua lapisan. Demak sudah kebanyakan orang-orang kolot.

Dan Dhadhung Awuk tersinggung. Dia kemudian berkata :

"Apakah karena Raden Jaka Tingkir masih pewaris sah tahta Majapahit sehingga Raden tidak menyukai saya? Ingat Raden, ini Demak, bukan Majapahit! Dan Majapahit sudah tidak ada apa-apanya lagi!"

Jaka Tingkir diam. Lalu dia mempersilakan Dhadhung Awuk untuk meninggalkan tempat tersebut.

Dhadhung Awuk semakin lancang :

"Jika Raden tidak terima, boleh kita mengadu kesaktian. Atas nama pribadi, antara Dhadhung Awuk dan Jaka Tingkir, bukan antara Dhadhung Awuk dengan seorang Lurah Prajurid Pengawal Sultan Demak!"

Gegerlah seluruh yang hadir mendengar perkataan Dhadhung Awuk. Baik para prajurid pengawal Sultan maupun para pemuda yang sedang mengantri menunggu giliran mendaftarkan diri.

Jaka Tingkir tidak menggubris. Dan Dhadhung Awuk-pun tidak juga segera pergi meninggalkan tempat tersebut.

Dan bangkitlah amarah Jaka Tingkir manakala Dhadhung Awuk sesumbar :

"Ketahuilah Raden, badan saya ini terasa gatal semua jikalau sehari saja tidak dihunjami senjata oleh orang Majapahit!"

Jaka Tingkir memberi isyarat kepada seorang anak buahnya untuk bmendekat. Jaka Tingkir membisikkan sesuatu, lantas, prajurid tersebut memerintahkan seluruh byang hadir menepi untuk memberi ruang lebar…

Tidak ada yang tahu apa yang bakal terjadi…

Dan semua orang jadi tahu apa yang bakalan terjadi ketika Jaka Tingkir berkata kepada Dhadhung Awuk :

"Jika memang itu maumu, mari kita buktikan bersama siapa yang lebih sakti! Aku akan mencoba kesaktianmu dengan sadak ini."

Saat itu Jaka Tingkir tengah memegang `sadak'. ( Sadak adalah alat penumbuk buah gambir, dimana hasil tumbukan tersebut dipakai sebagai bahan campuran untuk mengunyah sirih. Panjangnya sekitar 15 cm dan besarnya Cuma sebesar jempol tangan, berbentuk silindris. : Damar Shashangka)

Dhadhung Awuk mendengus melihat bebgrapa prajurid telah membuat `kalangan' atau tempat yang cukup luas untuk adu kesaktian. Dhadhung Awuk segera beranjak dari bersila, lantas bergerak ke arah tengah-tengah `kalangan' yang telah disediakan. Disana dia berdiri gagah dan membuka dadanya lebar-lebar!

Sejenak dia mencabut keris. Kemudian menghunjamkan keris itu berkali-kali kedada dan perutnya. Tidak ada luka sedikitpun ditempat mana dia menghunjamkan senjata tersebut.

Jaka Tingkir beranjak. Dia menuju `kalangan' dengan disaksikan oleh para prajurid dan para pemuda dengan dada berdebar!

Kini, Jaka Tingkir dan Dhadhung Awuk berdiri berhadap-hadapan. Ditangan Jaka Tingkir tergenggam sadak. Melihat apa yang dipegang Jaka Tingkir, Dhadhung Awuk sedikit mendengus. Keris saja tidak mampu melukai tubuhnya, apalagi sebuah sadak. Begitu Dhadhung Awuk bergumam dalam hati.
Sesaat keduanya masih diam ditempat masing-masing. Dan sedetik kemudian, Jaka Tingkir bergerak cepat menusukkan sadak ke dada Dhadhung Awuk! Dhadhung Awuk membuka dada lebar-lebar.
Dan Dhadhung Awuk menjerit keras manakala sadak ditangan Jaka Tingkir menancap dalam tepat dijantungnya! Darah muncrat dari sana! Dhadhung Awuk menggeram! Tikaman Jaka Tingkir tepat mengenai organ vital! Tubuh Dhadhung Awuk bergetar hebat! Sedetik kemudian jatuh terduduk, lantas roboh menelungkup! Dhadhung Awuk tewas seketika!

Gegerlah seluruh yang hadir! Kejadian tersebut dilihat oleh beberapa pejabat yang kebetulan hadir ditempat tersebut. Mereka lantas menghadap Sultan Trenggana, melaporkan kejadian terbunuhnya seorang calon pasukan pengawal Sultan ditangan Jaka Tingkir. Sultan Trenggana murka! Beliau seketika itu juga memerintahkan Jaka Tingkir untuk menghadap!

Pada hari itu, Sultan Demak melepas jabatan Jaka Tingkir sebagai Lurah Prajurid Pengawal Sultan. Bahkan, Jaka Tingkir diusir dari lingkungan istana Demak.

Jaka Tingkir yang memang merasa bersalah, menerima keputusan tersebut. Namun diam-diam, dengan diusirnya Jaka Tingkir dari istana, Nimas Sekar Kedhaton, adik Ratu Kalinyamat, menangis dan merasa kehilangan.

(Bersambung)

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
bali-bali-digest@yahoogroups.com
bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

RE: [bali-bali] Jaka Tingkir Bag 2.



COOL Mate…….

Lanjutannya jangan lama lama ya….

 

 

From: bali-bali@yahoogroups.com [mailto:bali-bali@yahoogroups.com] On Behalf Of Agung Pindha
Sent: Saturday, February 27, 2010 7:13 AM
To: bali-bali@yahoogroups.com
Subject: [bali-bali] Jaka Tingkir Bag 2.

 

 


oleh Damar Sasangka .

Bagian 2

Pangeran Trenggana setelah menduduki tampuk pemerintahan Demak Bintara lantas dikenal dengan gelar Sultan Trenggana. Dia memiliki beberapa orang putra-putri pula. Yang sulung bernama Pangeran Prawata, kelak terkenal dengan nama Sunan Prawata. Yang kedua seorang wanita, sangat masyhur keberaniannya. Mahir olah kanuragan, bernama Ratu Kalinyamat. Ratu Kalinyamat lantas dinikahkan dengan seorang Pangeran pelarian dari Pasai, bernama Raden Thoyyib. Raden Thoyyib adalah salah seorang putra Mughayat Syah, yang kelak mendirikan Kesultanan Aceh (1530 Masehi) dan menjabat sebagai Sultan Aceh pertama. Karena perselisihan dengan ayahnya, Raden Thoyyib meninggalkan Pasai menuju Champa. Di Champa, dia mengabdi di Kerajaan Champa dan berkenalan dengan Patih Kerajaan Champa Cwie-Wie-Hwan.

Karena perselisihan dengan Raja Champa pula, Raden Thoyyib meninggalkan Champa dan berlayar ke Jawa. Cwie-Wie-Hwan ikut serta. Di Jawa, Raden Thoyyib diterima mengabdi di Demak Bintara. Bahkan Raden Thoyyib akhirnya dinikahkan dengan Ratu Kalinyamat. Raden Thoyyib lantas mendapat nama baru, Pangeran Hadiri ( Kata 'HADIRI' berasal dari bahasa Arab yang berarti 'DATANG'. Pangeran Hadiri berarti Seorang Pangeran Yang Datang Dari Seberang : Damar Shashangka). Setelah menikah dengan Ratu Kalinyamat, Pangeran Hadiri terkenal dengan nama Sunan Kalinyamat. Cwie-Wie-Hwan lantas dikenal dengan nama Patih Sungging Bandhardhuwung. ( Makamnya masih ada didaerah Mantingan, Jepara, Jawa Tengah. Satu lokasi dengan makam Sunan Kalinyamat dan Ratu Kalinyamat : Damar Shashangka )

Ratu Kalinyamat sebelum menikah dengan Pangeran Hadiri atau Sunan Kalinyamat, dulu pernah ikut pula dalam armada Demak yang menyerang Malaka pada tahun 1513 Masehi. Walau seorang wanita, Ratu Kalinyamat tidak bisa dianggap remeh. Konon, Ratu Kalinyamat adalah inkarnasi dari Ratu Sima, Ratu wanita penguasa Kerajaan Kalingga pada rentang waktu 400 Masehi yang memang dulu berkedudukan di Jepara.

Putra ketiga Sultan Trenggana adalah seorang putri, yang kelak dinikahkan dengan Mas Karebet atau Jaka Tingkir!

Fatahillah

Pada masa Sultan Trenggana ini pula, sebelum kedatangan Raden Thoyyib, seorang bangsawan dari Pasai, ikut mengabdi ke Demak. Dia adalah Fatahillah. Karena dulu, saat penyerangan Malaka Fatahillah turut serta membantu lasykar Jawa bahkan terkenal dengan keberaniannya, maka Sultan Trenggana mengangkat Fatahillah sebagai Senopati Agung Demak Bintara. Sebuah jabatan yang tidak main-main. Fatahillah menggantikan kedudukan Sunan Kudus. Bahkan, sesungguhnya Sunan Kudus pulalah yang melobi dan menyokong pemngangkatan Fatahillah sebagai pengganti dirinya. Sebaliknya, karena sokongan Fatahillah pula, Raden Thoyyib berhasil mendapat kepercayaan dari Sultan Trenggana dan akhirnya menjadi menantu Sultan. Bahkan Fatahillah-pun menjadi adik ipar Sultan Trenggana. Fatahillahh dinikahkan dengan adik perempuan Sultan Trenggana!

Dari Kesultanan Cirebon, Sultan Cirebon Sunan Gunung Jati memberikan kabar kepada Sultan Demak dan Dewan Wali Sangha bahwasanya Raja Pajajaran Ratu Samian (1521-1535) telah mengijinkan armada Portugis di Malaka untuk mempergunakan pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pangkalan bangsa Eropa tersebut! Kesultanan Cirebon kalang kabut! Musuh Islam telah mendapat angin segar untuk bercokol di Jawa.

Ratu Samian dari Pajajaran sengaja mengundang armada Portugis ke Sunda Kelapa karena kedudukan Pajajaran terus-tyerusan digoyang oleh Kesultanan Cirebon dan Kadipaten Banten. Dengan bantuan armada Portugis, setidaknya pelabuhan Sunda Kelapa sebagai jalur utama perekonomian Pajajaran, bisa aman dari gangguan lasykar-lasykar Islam. Pajajaran dan Portugis telah bersekutu! Portugis menerima permintaan Raja Pajajaran tersebut, karena memang, Portugis-pun juga merasa terus-terusan diganggu oleh armada-arnada Islam dalam aktifitas perdagangannya!

Kabar dari Kesultanan Cirebon membuat Dewan Wali Sangha ikut cemas. Serta merta, Sultan Demak, atas persetujuan Dewan Wali, memerintahkan Senopati Agung Fatahillah merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran! Pasukan Demak, dibantu pasukan Kesultanan Cirebon dan pasukan dari Kadipaten Banten menyerbu Sunda Kelapa! Peperangan dengan prajurid Pajajaran tak dapat dielakkan! Pertempuran yang dahsyat itu memakan banyak korban jiwa dikedua belah pihak. Pajajaran dikeroyok tiga kekuatan gabungan, dari Demak, Cirebon dan Banten! Armada Portugis belum tiba di Jawa, sehgingga Pajajaran terpaksa menghadapi pasukan Islam ini sendirian!

Pajajaran memang tangguh! Beberapakali pasukan gabungan ini terpukul mundur! Namun pada akhirnya, Sunda Kelapa berhasil dikuasai oleh pasukan gabungan pada tahun 1527 Masehi! Kedatangan armada Portugis terlambat! Sunda Kelapa telah jatuh ketangan orang-orang Islam. Armada Portugis, yang tidak tahu menahu situasi tersebut, harus terpukul mundur kembali ke Malaka! Kemenangan ini membuat orang-orang Isdlam bersuka cita! Sunda Kelapa lantas diakui sebagai wilayah Demak Bintara. Atas perintah Sultan Trenggana, nama Sunda Kelapa diganti dengan Jayakarta ( Jaya : Kemenangan, Karta : Kota. Jayakarta : Kota Kemenangan : Damar Shashangka). Lama-lama, nama Jayakarta berubah menjadi Jakarta hingga sekarang.

Fatahillah dikukuhkan sebagai Adipati Jayakarta. Melihat kegagahan Fatahillah, Sunan Gunung Jati meminta ijin kepada Sultan Demak untuk meminjam tenaga Fatahillah guna menundukkan Pajajaran! Sultan Demak memberikan ijin. Maka berturut-turut, pasukan Cirebon dibawah pimpinan Fatahillah dan bantuan pasukan Demak serta Banten, berhasil menjebol pertahanan Kadipaten-Kadipaten wilayah Pajajaran. Kadipaten Talaga yang dipimpin oleh Prabhu Pacukuman pun jatuh!

Namun, Fatahillah harus mengakui kehebatan Kadipaten Galuh. Prabhu Cakraningrat, penguasa Galuh yang didampingi Patih Arya Kiban, terkenal kuat! Berkali-kali pasukan gabungan yang dipimpin Fatahillah terpukul mundur! Korban dari pihak Islam tidak terbilang lagi! Yang sangat aneh, setiap kali keraton Galuh hendak diserang, seluruh keraton tiba-tiba lenyap dan terlihat menjadi samudera luas! Seluruh pasukan Islam kebingungan dan linglung!

Atas siasat jitu Sunan Gunung Jati yang menyusupkan putri angkatnya, Ni Mas Gandasari, yang terkenal cantik luar biasa itu, maka rahasia taksu niskala atau tumbal gaib Kadipaten Galuh, yang berupa batu berbentu Lingga Yoni, berhasil dicuri!

Prabhu Cakraningrat tidak menyadari bahwa Ni Mas Gandasari berasal dari Kesultanan Cirebon! Kecantikan Ni Mas Gandasari memikat hati Prabhu Cakraningrat! Setelah beberapa lama Ni Mas Gandasari mengabdi sebagai istri selir Raja Galuh, pada akhirnya dia berhasil mengorek keterangan dimana ditempatkan taksu niskala sebagai tumbal Kadipaten Galuh berada. Begitu berhasil mengorek keterangan dari bibir Raja Galuh sendiri, Ni Mas Gandasari diam-diam mengambil taksu niskala tersebut dan membawa lari!

Galuh kecolongan! Begitu taksu niskala telah hilang dari Keraton Galuh, pasukan Islam dibawah pimpinan Fatahillah lantas menyerbu Galuh! Prabhu Cakraningrat memimpin pasukan Galuh sendiri. Bersama Patih Arya Kiban, beliau maju ke garis depan! Raja dan Patih Galuh ini mengamuk hebat di palagan! Prabhu Cakraningrat dan Patih Arya Kiban memang sudah berniat Perang Puputan! Perang habis-habisan! Dan pada akhirnya, keduanya gugur mengukuhi bhumi pertiwi Pajajaran! Dan Galuh berhasil dijebol pasukan Fatahillah!

Maka berturut-turut kemudian, wilayah Pajajaran berhasil dijebol pasukan Fatahillah satu persatu! Hingga akhirnya, pada tahun 1543, pada saat Pajajaran diperintah oleh Prabhu Ratu Dewata (1535-1543 Masehi), Pajajaran benar-benar dikuasai tentara Islam!

Keberhasilan Fatahillah membuat Sunan Gunung Jati menyukai bangsawan Pasai tersebut. Fatahillah akhirnya dinikahkan dengan putri Sunan Gunung Jati yang bernama Ratu Wulung Ayu. Begitu Fatahillah meletakkan jabatan sebagai Adipati Jayakarta, Fatahillah-pun meminta berhenti dari jabatan sebagai Senopati Demak Bintara. Jayakarta diserahkan kepada Tubagus Angke, sedangkan Fatahillah memilih tinggal di Cirebon. Fatahillah lantas dikenal dengan gelar Tubagus Pasai.

Namun setelah Sunan Gunung Jati menyerahkan tampuk pemerintahan Kesultanan Cirebon kepada putranya, Pangeran Muhammad Arifin pada tahun 1547 Masehi, Fatahillah atau Tubagus Pasai, diminta menjabat sebagai Penasehat Agung Kesultanan Cirebon mendampingi Pangeran Muhammad Arifin.

Namun lima tahun kemudian, yaitu pada tahun 1552 Masehi, Sultan Muhammad Arifin wafat. Sunan Gunung Jati ;lantas menyerahkan tampuk pemerintahan Cirebon kepada Pangeran Seba Kingkin, salah seorang putra Sunan Gunung Jati dari istri yang lain dan yang selama ini menjabat sebagai Adipati Banten. Maka, pusat pemerintahan Cirebon beralih ke Banten. Pangeran Seba Kingkin lantas dikenal dengan gelar Sultan Hasannuddin (1552-1570 Masehi). Di Cirebon sendiri tampuk pemerintahan oleh Arya Kemuning, menantu Fatahillah. Arya Kemuning hanya berkedudukan sebagai Adipati. Maka dia dikenal dengan gelar Adipati Carbon I.

Pada tahun 1568, tepat berusia 120 tahun, Sunan Gunung Jati wafat.

Mas Karebet menuju Demak Bintara

Putra tunggal Ki Ageng Pengging yang diasuh oleh Nyi Ageng Tingkir, telah tumbuh dewasa. Begitu menginjak dewasa, Nyi Ageng Tingkir selalu dibuat was-was dengan tingkah laku keponakannya ini.

Menginjak usia lima belas tahunan, Mas Karebet gemar pergi ke tengah hutan belantara. Hal ini dilakukannya berhari-hari tanpa pulang. Pulang-pulang cuma sebentar, lantas pergi lagi. Wilayah Tingkir yang masih dikelilingi hutan rimba, kini dipegang oleh pejabat baru yang ditunjuk oleh Sultan Demak. Nyi Ageng Tingkir, sebagai seorang janda bekas Adipati, hidup berkecukupan dari hasil bersawah. Nyi Ageng Tingkir tidak memiliki putra. Praktis, Mas Karebet, keponakannya itu, sangat-sangat beliau sayangi.

Namun, kegemaran Mas Karebet yang sangat suka bepergian dari rumah dan sering memasuki hutan belantara, sangat-sangat mencemaskan Nyi Ageng Tingkir. Manakala Mas Karebet pulang, berkali-kali Nyi Ageng Tingkir mengutarakan kecemasannya. Namun setiap kali pula Mas Karebet menjawab :

"Ibu, jangan khawatir. Di hutan saya banyak memiliki teman pertapa Shiwa Buddha. Saya ke hutan tidak hanya sekedar bermain-main, tapi ngangsu kawruh (menimba ilmu) dari beliau-beliau."

Walau begitu, Nyi Ageng tetap saja mencemaskan keselamatan putra keponakannya yang sudah dianggap sebagai putranya sendiri. Hingga pada suatu ketyika, Nyi Ageng memanggil seorang ulama Islam ke kediaman beliau, khusus didatangkan dan diupah untuk mengajar Mas Karebet. Tapi Mas Karebet sama sekali tidak tertarik. Dia tetap meneruskan kegemarannya mengunjungi para pertapa didalam hutan.

Kebiasaan ini terus berlanjut hingga usia Mas Karebet menginjak dua puluh lima tahun. ( Mas Karebet lahir pada tahun 1499 Masehi : Damar Shashangka) Dan pada akhirnya, kesabaran Nyi Ageng Tingkir benar-benar habis. Dia melarang Mas Karebet pergi dari rumah. Nyi Ageng mengutus dua orang pembantu untuk terus mengawasi Mas Karebet. Mas Karebet diperintahkan Nyi Ageng untuk ikut bekerja bersama pembantu-pembantu yang lain disawah!

Mas Karebet mengalah. Setiap hari, kini Mas Karebet bekerja disawah bersama pembantu-pembantu yang lain.

Pada suatu ketika, manakala Mas Karebet tengah melepas lelah disebuah gubug diareal pesawahan, tanpa sengaja Mas Karebet melihat seseorang berpakaian hitam-hitam dengan membawa tongkat tengah berjalan ditengah pematang pesawahan. Orang itu kelihatan sudah sangat sepuh. Namun masih terlihat tegap saat melangkah. Dia sendirian. Berjalan pelahan ditengah sengatan terik mentari. Pematang yang membujur membelah areal mpesawahan dan pada ujungnya akan melewati gubug dimana Mas Karebet melepas lelah itu dititinya pelahan.

Mata Mas Karebet tak lepas-lepas memperhatikan orang tersebut. Mas Karebet-pun tengah sendirian. Para pembantu yang lain, masih tampak sibuk bekerja. Dan anehnya, mereka semua seolah tidak melihat adanya orang tua berpakaian hitam-hitam yang tengah berjalan dipematang sawah ini.

Dan, begitu sosok tua ini sedemikian dekatnya dengan Mas Karebet, mendadak dia menghentikan langkahnya. Dia menatap Mas Karebat sambil tersenyum. Wajahnya luar biasa cerah. Mas Karebet tertegun...

"Ngger, Aneng kene dede pakaryanira. Ananging sejatine, pakaryanira aneng Keraton Demak. Wis, ngger, pamita marang ibunira, mangkata suwita marang Kangjeng Sultan Demak. Weruha, ngger. Sira iku bebakale Ratu Tanah Jawa!"

(Anakku, disini bukanlah tempatmu bekerja. Akan tetapi sesungguhnya, pekerjaanmu ada di Keraton Demak. Sudahlah anakku, mohon ijinlah kepada ibumu, berangkatlah mengabdi kepada Kangjeng Sultan Demak. Ketahuilah anakku, kamu adalah calon Raja Tanah Jawa!)

Mas Karebet tersentak. Namun dia tidak bisa berkata apa-apa. Dan orang tua itu segera berlalu. Mata Mas Karebet tak lekang-lekang mengikuti kepergian sosok misterius tersebut. Otraknya berputar, mencerna kata-kata yang barusan didengarnya.

Dan hanya sekejap Mas Karebet melepaskan pandangan matanya pada sosok misterius tersebut, dia sejenak menunduk, mengingat kata-kata orang tua tadi, sedetik kemudian dia menoleh mencoba kembali mengamati sosok aneh yang barus saja berlalu. Tapi aneh! Sosok itu sudah tidak ada! Padahal pematang sawah itu masih panjang jaraknya dari jalan desa! Mas Karebet tercengang! Sontak dia bangkit mencari-cari kemana orang tadi berjalan! Tidak ada! Orang berpakaian hitam-hitam itu benar-benar raib! Hilang begitu saja!

Mas Karebet kelimpungan! Masih terngiang kata-kata orang misterius barusan! Segera Mas Karebet memutuskan untuk pulang kerumah, melaporkan kejadian tersebut kepada ibunya, Nyi Ageng Tingkir!

Mendapati cerita Mas Karebet, Nyi Ageng Tingkir mengernyitkan kening dan bertanya :

"Ngger, bagaimana ciri-ciri orang tersebut?"

Mas Karebet menjawab :

"Angagem sarwa wulung. Busana wulung, iket wulung."

(Mengenakan pakaian serba hitam. Berjubah hitam dan berikat kepala hitam)

Nyi Ageng Tingkir memekik kaget :

"Itu Kangjeng Sunan Kalijaga! Sudah, ngger, berangkatlah ke Demak. Aku mempunyai seorang kakak kandung yang menjabat sebagai Lurah Kaum ( Kepala pengurus masjid Istana : Damar Shashangka)), namanya Ki Ganjur. Sudahlah, aku kirim kamu kesana. Ikutlah pamanmu di Demak Bintara!"

Nyi Ageng Tingkir begitu gembira. Secepatnya dia mempersiapkan keberangkatan Mas Karebet ke Demak Bintara. Dua orang pembantu diutus mengiringi keberangkatan putra kesayangannya tersebut.

Keesokan harinya, Mas Karebet diantar dua orang pembantu berangkat ke ibu kota Demak.

Di Demak, ketiganya langsung menuju kediaman Ki Ganjur, Lurah Kaum. Setelah menitipkan Mas Karebet, dua orang pembantu tersebut mohon ijin pulang kembali ke Tingkir. Mas Karebet mulai tinggal diibu kota Demak tepat pada tahun 1524 Masehi.

Ki Ganjur tahu siapa Mas Karebet. Sosok pemuda trah Pengging satu-satunya. Trah pewaris tahta Majapahit yang sesungguhnya. Ki Ganjur-pun tahu, Mas Karebet pemeluk Shiwa Buddha. Tapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi Ki Ganjur, karena dia melihat masa depan Mas Karebet sangat cerah dikemudian hari.

Mas Karebet, lantas dikenal dengan sebutan Jaka Tingkir oleh orang-orang dilingkungan Kaum. Jaka Tingkir berarti seorang perjaka dari Tingkir. Tugas Mas Karebet atau Jaka Tingkir setiap hari hanyalah membersihkan areal masjid Demak. Jaka Tingkir melakukan tugas tersebut dengan sepenuh hati. Walau dia tidak ikut menggunakan tempat ibadah itu bagi dirinya, namun bagi Jaka Tingkir, tak ada bedanya membersihkan sebuah tempat ibadah suci umat lain maupun tempat ibadah suci bagi pemeluk Shiwa Buddha.

Tak ada yang berani protes atas kehadiran Jaka Tingkir ditempat itu. Karena Jaka Tingkir adalah keponakan Ki Ganjur sendiri. Berbulan-bulan Jaka Tingkir tinggal ditempat Ki Ganjur. Hingga pada suatu ketika, Ki Ganjur mendapat ide jitu untuk menarik perhatian Sultan Demak.

Ki Ganjur menyarankan Jaka Tingkir untuk menyengaja terlambat saat membersihkan masjid Demak tepat pada hari Jun'at mendatang. Tujuannya, apabila nanti Sultan Trenggana hadir hendak melaksanakan shalat Jum'at seperti biasanya, Sultan Trenggana biar melihat Jaka Tingkir yang masih sibuk membersihkan areal masjid. Dengan cara itu, Sultan Trenggana pasti akan kurang berkenan. Manakala Sultan Demak marah, biar Ki Ganjurr yang akan memohonkan ampunan, sekaligus Ki Ganjur akan membuka jati diri Jaka Tingkir dihadapan Sultan Demak.

Ki Ganjur akan meyakinkan Sultan Demak bahwasanya sosok Jaka Tingkir sangat-sangat dibutuhkan oleh Kesultanan. Jaka Tingkir masih putra Ki Ageng Pengging. Sosok yang sangat disegani sisa-sisa bangsawan Majapahit. Dengan memanfaatkan Jaka Tingkir, Sultan Demak bisa menaklukkan kekuatan-kekuatan Shiwa Buddha yang dibeberapa daerah masih juga terus mengadakan perlawanan, baik yang terang-terangan maupun gerilya.

Ki Ganjur dan Jaka Tingkir sepakat.

Pada hari Jum'at yang sudah ditetapkan, pagi-pagi sekali masjid Demak sudah ramai-ramai dibersihkan oleh para Kaum. Sultan Trenggana menjelang siang hari pasti akan hadir untuk melaksanakan shalat Jum'at di sana. Beliau akan hadir beserta para pejabat yang lain. Namun Jakatingkir, tidak terlihat.

Menjelang siang hari, baru Jaka Tingkir muncul. Dia menyibukkan diri membersihkan ruangan dalam masjid. Padahal, waktu dilaksanakannya shalat Jum'at sudah sedemikian dekat. Para Kaum keheranan melihat ulah Jaka Tingkir. Dia diperingatkan bahwasanya rombongan Sultan akan segera hadir. Namun Jaka Tingkir seolah tidak peduli.

Dan benar, sesaat kemudian dihalaman masjid terlihat ramai. Rombongan Sultan Trenggana beserta para pejabat Demak telah hadir! Para Kaum kalang kabut, mereka cepat berlarian keluar menyambut kedatangan rombongan Sultan.

Begitu Sultan Trenggana hendak memasuki ruang dalam masjid, dia melihat didalam masih ada seorang pemuda yang tengah sibuk membenahi ruangan. Sultan Demak keheranan. Siapakah orang yang kurang ajar tidak mau menyambut kehadirannya. Kehadiran seorang Sultan Demak Bintara?

Para Kaum geger!

Sultan Trenggana segera memerintahkan prajurid Demak memanggil Jaka Tingkir! Jaka Tingkir pura-pura kaget dan segera berlari menghampiri Sultan Demak begitu beberapa prajurid dengan kasar menghardik dia. Jaka Tingkir menghaturkan sembah seraya memohon ampunan. Dengan posisi bersila dan kedua tangan tercakup didepan wajah.

Sesaat Sultan Trenggana mengamati sosok pemuda yang bersila didepannya. Tampan dan gagah. Bukan keturunan rakyat biasa. Sultan Trenggana lekat-lekat mengamati sosok pemuda itu, lantas dia bertanya :

" Kamu siapa? Tidak tahukah sopan santun seorang kawula apabila Gusti-nya datang?"

Jaka Tingkir menjawab :

"Kasinggihan dhawuh, Kangjeng. Saya Jaka Tingkir, putra keponakan Ki Ganjur. Mohon ampun atas ketidak sopanan hamba..."

Sultan Trenggana heran. Kata-kata Jaka Tingkir sangat tertata dan halus. Siapakah gerangan pemuda ini? Dalam hati Sultan Trenggana bertanya-tanya.

(Dalam Babad Tanah Jawa dikisahkan, begitu Sultan Trenggana hadir, Jaka Tingkir melompati kolam masjid Demak dalam posisi membelakangi Sultan. Hal ini membuat Sultan kaget sekaligus tersinggung. Melompati kolam masjid sambil membelakangi Sultan sesungguhnya melambangkan bahwa Jaka Tingkir telah 'melompati tata aturan tempat suci seorang Sultan' : Damar Shashangka)

Mendadak seseorang tergopoh-gopoh menghampiri Sultan Demak sambil menyembah dan bersila disamping Jaka Tingkir. Dia adalah Ki Ganjur.

"Kasinggihan dhawuh, Kangjeng. Ini adalah putra keponakan saya yang baru datang dari desa. Mohon ampun atas kelancangannya. Tolong dimaklumi, karena dia masih bodoh dan belum menahami tata krama Keraton."

Karena waktu shalat Jum'at sudah harus dimulai, Sultan Trenggana-pun lantas berkata :

"Seusai shalat Jum'at, kamu harus menghadap ke Istana!"

Ki Ganjur dan Jaka tingkir menunduk. Umpan mereka telah dimakan. Dan rombongan Sultan Demak-pun memasuki masjid Agung untuk menunaikan shalat Jum'at.

(Bersambung)

(21 Januari 2010, by Damar Shashangka)



__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Sabtu, 27 Februari 2010

[bali-bali] RE: [bali] manusia di facebook [1 Attachment]

[Attachment(s) from Nengah Sudja included below]

Mbak Vieb,

 

Di halaman depan Harian Kompas 28-2-10 dimuat foto seorang Ibu di Seraya, Karangasem, menjunjung satu ember air [terlampir].

Foto dengan latar belakang bagus. Aku segara ingat kembali Mbak Vieb dengan upaya pompanisasi air minum bagi masyarakat pedesaan

di Karangasem yang lalu itu.

Bagaimana tindak lanjutnya Mbak Vieb ?.

 

Kemiskinan yang masih mencekam di kawasan desa dan kota di tanah air. Diabaikan, diganti DENGAN PEMBERIAAN BTL.

Karena itu besok pilihlah pemerintahan yang mau melayani KEBUTUHAN JANGKA PANJANG rakyatnya, bukan melayani menterinya

dengan kemewahan, mobil mewah,

pesawat terbang kepresidenan untuk diri sendiri.

 

SALAM.

Nengah Sudja.

 


From: bali-bounce@lp3b.or.id [mailto:bali-bounce@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Monday, February 22, 2010 11:30 AM
To: bali-bali@yahoogroups.com; bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] manusia di facebook

 

Kepribadian Manusia dari Status Facebook


1. Manusia Super Update
Kapanpun dan di manapun selalu update status. Statusnya tidak terlalu panjang tapi terlihat bikin risih, karena hal-hal yang tidak terlalu penting juga dipublikasikan.
Contoh : "Lagi makan di restoran A..", "Dalam perjalanan menujuneraka..", "Saatnya baca koran..", dan sebagainya.

2. Manusia Melankolis
Biasanya selalu curhat di status. Entah karena ingin banyak diberi komentar dari teman-temannya atau hanya sekedar menuangkan unek-uneknya ke facebook. Biasanya orang tipe ini menceritakan kisahnya dan terkadang menanyakan solusi yang terbaik kepada yang lain.
Contoh : "Kamu sakitin aku..lebih baik aku cari yang lain..", "Cuma kamu yang terbaik buat aku..terima kasih kamu sudah sayang ama aku selama ini..".

3. Manusia Tukang Ngeluh
Pagi, siang, malem, semuanya selalu ada aja yang dikeluhkan.
Contoh : " Jakarta maceeet..!! Panas pula..", "Aaaargh ujan, padahal baru nyuci mobil..sialan. .!!", "Males ngapa2in.. cape hati gara2 si do' i..", dsb.

4. Manusia Sombong
Mungkin beberapa dari mereka ga berniat menyombongkan diri, tapi terkadang orang yang melihatnya, yang notabene tidak bisa seberuntung dia, merasa kalo statusnya itu kelewat sombong, dan malah bikin sebel.
Contoh : "Otw ke Paris ..!!", "BMW ku sayang, saatnya kamu mandi..aku mandiin ya sayang..", "Duh, murah-murah banget belanja di Singapur, bow,"

5. Manusia Puitis
Dari judulnya udah jelas. Status nya selalu diisi dengan kata-kata mutiara, tapi ga jelas apa maksudnya. Bikin kita terharu? Bikin kita sadar atas pesan tersembunyinya? atau cuma sekedar memancing komentar? Sampai saat ini, tipe orang seperti ini masih dipertanyakan.
Contoh : "Kita masing-masing adalah malaikat bersayap satu. Dan hanya bisa terbang bila saling berpelukan", "Mencintai dan dicintai adalah seperti merasakan sinar matahari dari kedua sisi", "Jika kau hidup sampai seratus tahun, aku ingin hidup seratus tahun kurang sehari, agar aku tidak pernah hidup tanpamu".

6. Manusia in English
Tipe manusianya bisa seperti apa saja, apakah melankolis, puitis, sombong dan sebagainya. Tapi dia berusaha lebih keren dengan mengatakannya dalam bahasa Inggwis gicyu Low..
Contoh : "Tie and Chair..", "I can tooth, you Pink sun.." dsb..

7. Manusia Lebay
Updatenya selalu bertema 'gaul' dengan menggunakan bahasa dewa.. ejaan yang dilebaykan..
Contoh.." met moulnin all.. pagiiieh yg cewrah... xixiixi" << lol~

8. Manusia Terobsesi
Mengharap tapi ga kesampaian.. pengen jd artis ga dapat-dapat.
Contoh : "duwh... sesi pemotretan lagi! cape..."

9. Manusia Sok Tau
Sotoy tenarnya. Padahal dia sendiri tidak tahu apa yang ditulisnya.
Contoh : "Pemerintah selalu memanjakan rakyatnya.. bla..bla...bla,"

10. Bioskop Mania
Update film yang abis ditonton dan kasih comment..
Contoh : "ICE AGE 3..Recomended! !", "Transformers 2 mantab euy.."

11. Manusia pedagang
Contoh: "jual sepatu bla bla bla"

12. Manusia penyuluh masyarakat
Contoh: "jangan lupa dateng ke TPS, 5 menit utk 5 tahun bla..bla"

13. Manusia Alay
Ada berbagai macam versi, dari tulisannya yang aneh, atau tulisannya biasa aja, hanya saja kosakata nya ga lazim seperti bahasa alien.
Contoh:Alay 1 : "DucH Gw4 5aYan9 b6t s4ma Lo..7aNgaN tin69aL!n akYu ya B3!bh..!!"
Alay 2 : "km mugh kog gag pernach ngabwarin aq lagee seech? kmuw maseeh saiangs sama aq gag seech sebenernywa? "
Alay 3 : "Ouh mY 9oD..!! kYknY4w c gW k3ReNz 48ee5h d3ch..!!"(Khusus buat tipe ini, ga usah di baca juga gpp..saya pribadi juga mikirdulu buat nulis ini, walaupun jadinya kurang mirip sama yg aslinya..)

14. Tipe Hidden Message
Tipe ini biasanya tidak to the point, tapi tentunya punya niat biar orang yg dituju membaca nya. (bagus kalo baca..kalo ngga? kelamaan nunggu) padahal kan bisa langsung aja sms ya..
Contoh : "For you my M***, I can' t live without you..you are my bla bla bla..","Heh, cewe bajingan..ngapain lo deket2in co gw?! kyk ga laku aja lo.." (padahal ce tersebut tidak ada dalam jaringannya. . mana bisa baca...:p)

15. Tipe Misterius
Tipe yang biasanya bikin banyak orang bertanya tanya atas apa maksud dari status orang tersebut..Biasanya dalam suatu kalimat membutuhkanSubjek + Predikat + Objek + Keterangan. Tapi orang tipe ini mungkinhanya mengambil beberapa atau malah hanya 1 saja..Dan pastinyamengundang kontroversi.
Contoh : "Sudahlah.." , "Telah berakhir.." (apanya??),"Termenung.. ." (so what gitu, loh)

Kalian ngikut yang mana???


Attachment(s) from Nengah Sudja

1 of 1 File(s)


__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: Bls: [bali-bali] manusia di facebook

Walaupun kata orang fb ada segi negatipnya tapi banyak pula segi positipnya. Kenyataanya fb merupakan salah satu alat yang amat populer untuk komunikasi. Sy baru ikut fb beberapa bulan yang lalu dan amat menikmatinya. Sy bisa bertemu dengan teman-teman yang puluhan tahun tidak pernah bersua. Sy mungkin termasuk manusia fb kategori 1 sampai 17... :o)
MS

--- In bali-bali@yahoogroups.com, Probo Raharjo <proboraharjo@...> wrote:
>
>
> Mbok Vieb...ah  jadi malu nih...
> o iya boleh nambah ya..
>
> 16. tipe apatis..numpang di fb, nge add teman..gak pernah isi status
> dan gak pernah kasih komentar teman..sukanya cuma ngintip2 status teman
>
>
> truss...
>
> 17. tipe narsis...gak pernah nulis status isinya upload foto terus..
>
>
> salam,
>
> Probo
>
> --- Pada Sen, 22/2/10, Asana Viebeke Lengkong <asanasw@...> menulis:
>
> Dari: Asana Viebeke Lengkong <asanasw@...>
> Judul: [bali-bali] manusia di facebook
> Kepada: bali-bali@yahoogroups.com, bali@...
> Tanggal: Senin, 22 Februari, 2010, 11:30 AM
>
>
>
>
>
>
>
>  
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Kepribadian Manusia dari Status Facebook
>
>
>
>
>
> 1. Manusia Super Update
>
> Kapanpun dan di manapun selalu update status. Statusnya tidak terlalu panjang
> tapi terlihat bikin risih, karena hal-hal yang tidak terlalu penting juga
> dipublikasikan.
>
> Contoh : "Lagi makan di restoran A..", "Dalam perjalanan
> menujuneraka. .", "Saatnya baca koran..", dan sebagainya.
>
>
>
> 2. Manusia Melankolis
>
> Biasanya selalu curhat di status. Entah karena ingin banyak diberi komentar
> dari teman-temannya atau hanya sekedar menuangkan unek-uneknya ke facebook.
> Biasanya orang tipe ini menceritakan kisahnya dan terkadang menanyakan solusi
> yang terbaik kepada yang lain.
>
> Contoh : "Kamu sakitin aku..lebih baik aku cari yang lain..",
> "Cuma kamu yang terbaik buat aku..terima kasih kamu sudah sayang ama aku
> selama ini..".
>
>
>
> 3. Manusia Tukang Ngeluh
>
> Pagi, siang, malem, semuanya selalu ada aja yang dikeluhkan.
>
> Contoh : " Jakarta maceeet..!! Panas pula..", "Aaaargh ujan,
> padahal baru nyuci mobil..sialan. .!!", "Males ngapa2in.. cape hati
> gara2 si do' i..", dsb.
>
>
>
> 4. Manusia Sombong
>
> Mungkin beberapa dari mereka ga berniat menyombongkan diri, tapi terkadang
> orang yang melihatnya, yang notabene tidak bisa seberuntung dia, merasa kalo
> statusnya itu kelewat sombong, dan malah bikin sebel.
>
> Contoh : "Otw ke Paris ..!!", "BMW ku sayang, saatnya kamu
> mandi..aku mandiin ya sayang..", "Duh, murah-murah banget belanja di
> Singapur, bow,"
>
>
>
> 5. Manusia Puitis
>
> Dari judulnya udah jelas. Status nya selalu diisi dengan kata-kata mutiara,
> tapi ga jelas apa maksudnya. Bikin kita terharu? Bikin kita sadar atas pesan
> tersembunyinya? atau cuma sekedar memancing komentar? Sampai saat ini, tipe
> orang seperti ini masih dipertanyakan.
>
> Contoh : "Kita masing-masing adalah malaikat bersayap satu. Dan hanya bisa
> terbang bila saling berpelukan", "Mencintai dan dicintai adalah
> seperti merasakan sinar matahari dari kedua sisi", "Jika kau hidup
> sampai seratus tahun, aku ingin hidup seratus tahun kurang sehari, agar aku
> tidak pernah hidup tanpamu".
>
>
>
> 6. Manusia in English
>
> Tipe manusianya bisa seperti apa saja, apakah melankolis, puitis, sombong dan
> sebagainya. Tapi dia berusaha lebih keren dengan mengatakannya dalam bahasa
> Inggwis gicyu Low..
>
> Contoh : "Tie and Chair..", "I can tooth, you Pink sun.."
> dsb..
>
>
>
> 7. Manusia Lebay
>
> Updatenya selalu bertema 'gaul' dengan menggunakan bahasa dewa.. ejaan yang
> dilebaykan..
>
> Contoh.." met moulnin all.. pagiiieh yg cewrah... xixiixi" <<
> lol~
>
>
>
> 8. Manusia Terobsesi
>
> Mengharap tapi ga kesampaian.. pengen jd artis ga dapat-dapat.
>
> Contoh : "duwh... sesi pemotretan lagi! cape..."
>
>
>
> 9. Manusia Sok Tau
>
> Sotoy tenarnya. Padahal dia sendiri tidak tahu apa yang ditulisnya.
>
> Contoh : "Pemerintah selalu memanjakan rakyatnya.. bla..bla...bla,"
>
>
>
> 10. Bioskop Mania
>
> Update film yang abis ditonton dan kasih comment..
>
> Contoh : "ICE AGE 3..Recomended! !", "Transformers 2 mantab
> euy.."
>
>
>
> 11. Manusia pedagang
>
> Contoh: "jual sepatu bla bla bla"
>
>
>
> 12. Manusia penyuluh masyarakat
>
> Contoh: "jangan lupa dateng ke TPS, 5 menit utk 5 tahun bla..bla"
>
>
>
> 13. Manusia Alay
>
> Ada berbagai macam versi, dari tulisannya yang aneh, atau tulisannya biasa aja,
> hanya saja kosakata nya ga lazim seperti bahasa alien.
>
> Contoh:Alay 1 : "DucH Gw4 5aYan9 b6t s4ma Lo..7aNgaN tin69aL!n akYu ya
> B3!bh..!!"
>
> Alay 2 : "km mugh kog gag pernach ngabwarin aq lagee seech? kmuw maseeh
> saiangs sama aq gag seech sebenernywa? "
>
> Alay 3 : "Ouh mY 9oD..!! kYknY4w c gW k3ReNz 48ee5h d3ch..!!"(Khusus
> buat tipe ini, ga usah di baca juga gpp..saya pribadi juga mikirdulu buat nulis
> ini, walaupun jadinya kurang mirip sama yg aslinya..)
>
>
>
> 14. Tipe Hidden Message
>
> Tipe ini biasanya tidak to the point, tapi tentunya punya niat biar orang yg
> dituju membaca nya. (bagus kalo baca..kalo ngga? kelamaan nunggu) padahal kan
> bisa langsung aja sms ya..
>
> Contoh : "For you my M***, I can' t live without you..you are my bla bla
> bla..","Heh, cewe bajingan..ngapain lo deket2in co gw?! kyk ga laku
> aja lo.." (padahal ce tersebut tidak ada dalam jaringannya. . mana bisa
> baca...:p)
>
>
>
> 15. Tipe Misterius
>
> Tipe yang biasanya bikin banyak orang bertanya tanya atas apa maksud dari
> status orang tersebut..Biasanya dalam suatu kalimat membutuhkanSubjek +
> Predikat + Objek + Keterangan. Tapi orang tipe ini mungkinhanya mengambil
> beberapa atau malah hanya 1 saja..Dan pastinyamengundang kontroversi.
>
> Contoh : "Sudahlah.." , "Telah berakhir.." (apanya??),"Termenung..
> ." (so what gitu, loh)
>
>
>
> Kalian ngikut yang mana???
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
>


------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
bali-bali-digest@yahoogroups.com
bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Jumat, 26 Februari 2010

[bali-bali] opini: Pro life



Hamil? Astaga!  

:gayatri mantra



Hamil merupakan kemampuan luar biasa yang bisa dimiliki oleh banyak wanita dan tentu saja diharapkan pasangan suami istri (pasutri). Bagi pasutri yang kesulitan memiliki anak, banyak cara dapat ditempuh. Ada yang merencanakan kehamilan dengan mengatur kalender seksualitasnya, mencari tabib, hingga menempuh kehamilan in-vitro (bayi tabung).Di Bali, ada kepercayaan dengan memohon kepada arca Men-Brayut, simbol dewi kesuburan, atau mesesangi (bernasar, berkaul) kepada leluhur dan dewata agar diberkati kehamilan sebagai alternatif terakhir, jika sulit mendapatkan keturunan.



Fenomena kehamilan wanita tanpa terlibat dalam ikatan perkawinan juga cukup marak . Banyak selebriti dan orang biasa yang memilih langkah belakangan ini. Ada juga anggota masyarakat kawin secara kyai, atau kawin siri sehingga status perkawinan mereka tidak dianggap sah oleh negara.Bahkan, para anggota dewan sekarang disibukkan mengurus Rancangan Undang-Undang Kawin Siri yang konon diadopsi dari negeri Arab.



Faktor yang melatarbelakangi Kawin Siri juga beragam. Misalnya, sulitnya proses pencatatan pernikahan apalagi untuk pasangan dengan latar belakang agama yang berbeda. Kantor Pencatatan Sipil seharusnya membuat terobosan untuk mengatasi persoalan ini. Pencatatan agar dipermudah, dipermurah dan bilamana perlu, pencatuman label agama dalam pencatatan perkawinan dapat dihapuskan agar tidak menghambat warga negara untuk mendapatkan hak-hak dasar mereka ,misalnya untuk pengurusan akte perkawinan dan kelahiran anak-anak mereka.




Di Bali beberapa wanita ada yang dikawinkan dan sah secara adat (misalnya :mesakaban beten) namun tidak dilanjutkan hingga ke Kantor Pencatatan Sipil. Perkawinan semacam ini banyak terjadi entah dilatarbelakangi karena sang pria ingkar mengakui kehamilan kekasihnya, atau bisa jadi sang wanita adalah korban perkosaan.



Banyak juga pria-pria feminis Bali bersedia membantu kaum wanita korban penjahat kelamin tersebut dengan mengawinkan mereka secara adat. Setelah kawin, wanita itu langsung dapat kembali pulang ke rumah orang tuanya atau kerabatnya. Dan, pria yang mengawininya tak harus memiliki kewajiban apapun untuk wanita dan keluarganya. Hal itu semata-mata agar meringankan pihak wanita agar tidak terkena sangsi adat. Atau jika kelak janinnya lahir, anak itu tidak diberi cap "bebinjat" atau anak haram.



Bagaimana dengan remaja yang hamil di luar lembaga perkawinan? Inilah inti dari diskusi yang ingin saya tawarkan. Beberapa realitas yang terjadi ketika remaja usia sekolah hamil yakni: kemungkinan besar mereka dipecat, akses melanjutkan studi akan banyak mengalami kendala atau MBA (married by accident ) kawin karena (kecelakaan) hamil. Sekolah umumnya memecat siswi karena hamil. Mereka dianggap melakukan tindakan yang tak bermoral, merusak reputasi dan membawa pengaruh buruk pada teman sekolahnya. Perlakuan yang lebih baik diterima remaja putra yang justru terlibat perkelahian, tawuran, pengguna obat (drug), atau pelaku MBA . Mereka dapat melenggang ke sekolah lain jika dipecat. Memang ada home schooling seperti sekolah kejar paket dapat dijadikan alternatif. Tetapi mereka yang berasal dari sekolah kejuruan akan menemui kendala besar untuk pindah ke sekolah ini.



Inilah dilema dari "Pro-life" yaitu pilihan untuk memelihara kehamilan sebagai versus dari "Pro-Choice" yakni memilih abortus /aborsi sebagai sebuah pilihan (choise) yang harus dihadapi kaum wanita. Tentu saja pilihan terakhir ini masih kontroversial, dari perspektif keagamaan, dan hukum. Meskipun dalam dunia kedokteran, aborsi dapat saja dilakukan dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan medis yang ditujukan untuk keselamatan sang ibu atau janin yang dikandungnya. Di Bali sendiri, pernah mencuat kasus kontroversial adanya dokter gigi karena beralih profesi menjadi "dokter kandungan" gadungan dengan spesialisasi menggugurkan kandungan ,bahkan ditangkap untuk kedua kalinya untuk kasus yang sama.



Jika masyarakat menolak aborsi sebagai jalan keluar, bagaimana seharusnya menyikapi wanita atau remaja putri yang memilih Pro-life? Menurut saya, jika wacana kontrasepsi dan seksualitas masih ditabukan oleh masyarakat, maka peluang untuk mendiskusikan fenomena remaja hamil di luar perkawinan menjadi terbatas. Padahal kita tidak dapat menyangkal jika ini tidak terjadi di lingkungan masyarakat dan kita membutuhkan cara untuk membantu mengatasi persoalan ini.



Ambiguitas sangat tercermin dari ketidaktegasan menyikapi persoalan ini. Di satu sisi, kita menghujat para pelaku abortus, pelaku pembuangan, pembunuhan, mutilasi bayi. Namun di sisi lain, kitapun tak bersikap positif ketika tidak sedikit korban penjahat kelamin ini mengalami kehamilan dan berusaha memeliharanya meskipun tanpa perkawinan. Korban perkosaan, tidak saja mengalami trauma atas kejadian buruk yang dialaminya tetapi juga perlakuan yang tidak membangun dari masyarakat. Tidak jarang mereka malah dituding sebagai sumber malapetaka dan mereka dianggap sebagai biang dari terjadinya peristiwa perkosaan. Bahkan ada korban perkosaan yang melapor malah mendapat hukuman cambuk, dilempari batu.



Saya berharap di masa depan ada sebuah rumah tinggal yang disediakan negara agar menerima para wanita yang memilih "Pro-life" untuk memelihara kehamilannya dengan tenang. Tentu saja rumah ini dapat menjadi tempat aman jika wanita tersebut mengalami kekerasan dalam rumah tangga , dalam keadaan terlantar, atau miskin.Karena tidak menutup kemungkinan ada juga ibu rumah tangga atau wanita dewasa yang menolak paksaan suami atau pasangan seksualnya untuk menggugurkan kandungan.

Rumah ini juga nantinya bisa memberikan layanan konseling berkaitan dengan semangat Pro-life bagi yang membutuhkan.



Jika Kehamilan ini dialami oleh remaja, diharapkan sekolah tetap memberikan akses pendidikan bagi siswanya, dan tindakan pemecatan tidak diperlukan. Jika itu dilakukan, itu sama saja dengan membatasi, memutus kesempatan untuk mendapatkan akses pendidikan yang menjadi haknya sebagai warga negara. Tentu tidak ada keluarga manapun yang berharap akan tertimpa musibah bahwa anak gadis mereka hamil di luar perkawinan.



Karena itu, pendidikan seksual dan pentingnya mengetahui tentang kontrasepsi mendesak untuk didistribusikan negara kepada warga negaranya. Bukankah mengetahui itu lebih baik daripada tidak mengetahui?



Kita tidak bisa menjamin bahwa dengan tidak mengijinkan mereka (para remaja) mengetahui dua hal di atas, kehamilan yang menimpa remaja usia sekolah tidak terjadi, penularan penyakit seksual tidak akan menular , HIV/ AIDS, kematian akan meningkat. Bukankah tindakan prevention, mencegah lebih itu lebih baik?



Dengan tetap memberikan dukungan positif bagi wanita hamil dan keluarganya untuk memelihara kehamilannya bukankah kita membantu mencegah terjadinya kejahatan yang lebih besar, seperti pembuangan dan pembunuhan bayi?



Mendukung Pro-Life, sesungguhnya, mulialah "Wanita-wanita yang ditakdirkan untuk mengandung anak, yang menjamin rahmat pahala, yang layak untuk dipuja dan yang menyemarakkan tempat tinggalnya, dan diantara dewi-dewi yang merahmati rumah lelaki, tak ada bedanya diantara mereka" (Menawa Dharma Sastra IX. 26; Pudja/Sudharta 1995/1996:532; Subali, 2008:45).



Bagaimanapun wanita hamil perlu mendapat bantuan dan perlindungan "Orang yang memberikan bantuan dan didasari dengan belas kasihan dan cinta kasih untuk membebaskan seseorang dari rasa takut (abhaya) akan mendapatkan keselamatan dari segala mahluk di dunia ini dan di akhirat" (Sarasamuccaya:144-146).



"Semoga kebaikan datang dari segala arah"




__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[peaceforbali] Get The Best Hotel Deal In BALI, 2/27/2010, 12:00 am



Reminder from:   peaceforbali Yahoo! Group
 
Title:   Get The Best Hotel Deal In BALI
 
Date:   Saturday February 27, 2010
Time:   All Day
Repeats:   This event repeats every third day.
Location:   http://www.hotelscombined.com/City/Bali.htm?a_aid=7447
Notes:   Get The Best Hotel Deal In BALI

Get the best BALI hotel deals on multiple hotel websites by searching and comparing over 750 hotel rates in BALI with our user-friendly hotel search engines. Just CLICK or COPY AND PASTE into your browser hit :

http://www.hotelscombined.com/City/Bali.htm?a_aid=7447

Hotels Combined is a unique search engine that consumers can use to find hotel availability and rates, and to compare prices and offers from multiple merchants. Using our service, travelers no longer have to search websites one by one to find the best deals and lowest rates. Once you find the supplier suitable for your needs, we link you through to the supplier website to book directly.

We are independent and are not paid to promote any particular website or hotel. We are committed to showing the "complete picture" for any hotel that can be booked on the Internet today.

http://hotelscombined.cjb.net
 
Copyright © 2010  Yahoo! Inc. All Rights Reserved | Terms of Service | Privacy Policy


__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[bali-bali] Guava itu Sotong.

Iseng , buat yang belum dapet.. sotong tasak sotong tasak sotong satak eh...

EATING FRUIT...

It's a bit long but very informative .


We all think eating fruits means just buying fruits, cutting it and just popping it into our mouths.

It's not as easy as you think. It's important to know how and when to eat.

What is the correct way of eating fruits?

IT MEANS NOT EATING FRUITS AFTER YOUR MEALS! * FRUITS SHOULD BE EATEN ON AN EMPTY STOMACH.

If you eat fruit like that, it will play a major role to detoxify your system, supplying you with a great deal of energy for weight loss and other life activities.

FRUIT IS THE MOST IMPORTANT FOOD. Let's say you eat two slices of bread and then a slice of fruit.

The slice of fruit is ready to go straight through the stomach into the intestines,

but it is prevented from doing so.

In the meantime the whole meal rots and ferments and turns to acid.

The minute the fruit comes into contact with the food in the stomach and digestive juices,

the entire mass of food begins to spoil....

So please eat your fruits on an empty stomach or before your meals!

You have heard people complaining — every time I eat watermelon I burp,

when I eat durian my stomach bloats up, when I eat a banana I feel like running to the toilet, etc —

actually all this will not arise if you eat the fruit on an empty stomach.

The fruit mixes with the putrefying other food and produces gas and hence you will bloat!

Graying hair, balding, nervous outburst, and dark circles under the eyes all these will NOT happen if you take fruits on an empty stomach.

There is no such thing as some fruits, like orange and lemon are acidic, because all fruits become alkaline in our body, according to Dr. Herbert Shelton who did research on this matter. If you have mastered the correct way of eating fruits, you have the Secret of beauty, longevity, health, energy, happiness and normal weight.

When you need to drink fruit juice - drink only fresh fruit juice, NOT from the cans. Don't even drink juice that has been heated up. Don't eat cooked fruits because you don't get the nutrients at all. You only get to taste. Cooking destroys all the vitamins.

But eating a whole fruit is better than drinking the juice. If you should drink the juice, drink it mouthful by mouthful slowly, because you must let it mix with your saliva before swallowing it. You can go on a 3-day fruit fast to cleanse your body. Just eat fruits and drink fruit juice throughout the 3 days and you will be surprised when your friends tell you how radiant you look!

KIWI: Tiny but mighty. This is a good source of potassium, magnesium, vitamin E & fiber. Its vitamin C content is twice that of an orange.

APPLE: An apple a day keeps the doctor away? Although an apple has a low vitamin C content, it has antioxidants & flavonoids which enhances the activity of vitamin C thereby helping to lower the risks of colon cancer, heart attack & stroke.

STRAWBERRY: Protective Fruit. Strawberries have the highest total antioxidant power among major fruits & protect the body from cancer-causing, blood vessel-clogging free radicals.

ORANGE : Sweetest medicine. Taking 2-4 oranges a day may help keep colds away, lower cholesterol, prevent & dissolve kidney stones as well as lessens the risk of colon cancer.

WATERMELON: Coolest thirst quencher. Composed of 92% alkaline water, it is also packed with a giant dose of glutathione, which helps boost our immune system. They are also a key source of lycopene — the cancer fighting oxidant. Other nutrients found in watermelon are vitamin C & Potassium.

GUAVA & PAPAYA: Top awards for vitamin C. They are the clear winners for their high vitamin C content.. Guava is also rich in fiber, which helps prevent constipation. Papaya is rich in carotene; this is good for your eyes.

Drinking Cold water after a meal = Cancer! Can u believe this?? For those who like to drink cold water, this article is applicable to you. It is nice to have a cup of cold drink after a meal. However, the cold water will solidify the oily stuff that you have just consumed. It will slow down the digestion. Once this 'sludge' reacts with the acid, it will break down and be absorbed by the intestine faster than the solid food. It will line the intestine. Very soon, this will turn into fats and lead to cancer. It is best to drink hot soup or warm water after a meal.

A serious note about heart attacks HEART ATTACK PROCEDURE': (THIS IS NOT A JOKE!) Women should know that not every heart attack symptom is going to be the left arm hurting. Be aware of intense pain in the jaw line. You may never have the first chest pain during the course of a heart attack. Nausea and intense sweating are also common symptoms. Sixty percent of people who have a heart attack while they are asleep do not wake up. Pain in the jaw can wake you from a sound sleep. Let's be careful and be aware. The more we know the better chance we could survive.

A cardiologist says if everyone who gets this mail sends it to 10 people, you can be sure that we'll save at least one life.

Read this.....It could save your life!

Best of health


------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
bali-bali-digest@yahoogroups.com
bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

[bali-bali] Jaka Tingkir Bag 2.

oleh Damar Sasangka .

Bagian 2

Pangeran Trenggana setelah menduduki tampuk pemerintahan Demak Bintara lantas dikenal dengan gelar Sultan Trenggana. Dia memiliki beberapa orang putra-putri pula. Yang sulung bernama Pangeran Prawata, kelak terkenal dengan nama Sunan Prawata. Yang kedua seorang wanita, sangat masyhur keberaniannya. Mahir olah kanuragan, bernama Ratu Kalinyamat. Ratu Kalinyamat lantas dinikahkan dengan seorang Pangeran pelarian dari Pasai, bernama Raden Thoyyib. Raden Thoyyib adalah salah seorang putra Mughayat Syah, yang kelak mendirikan Kesultanan Aceh (1530 Masehi) dan menjabat sebagai Sultan Aceh pertama. Karena perselisihan dengan ayahnya, Raden Thoyyib meninggalkan Pasai menuju Champa. Di Champa, dia mengabdi di Kerajaan Champa dan berkenalan dengan Patih Kerajaan Champa Cwie-Wie-Hwan.

Karena perselisihan dengan Raja Champa pula, Raden Thoyyib meninggalkan Champa dan berlayar ke Jawa. Cwie-Wie-Hwan ikut serta. Di Jawa, Raden Thoyyib diterima mengabdi di Demak Bintara. Bahkan Raden Thoyyib akhirnya dinikahkan dengan Ratu Kalinyamat. Raden Thoyyib lantas mendapat nama baru, Pangeran Hadiri ( Kata 'HADIRI' berasal dari bahasa Arab yang berarti 'DATANG'. Pangeran Hadiri berarti Seorang Pangeran Yang Datang Dari Seberang : Damar Shashangka). Setelah menikah dengan Ratu Kalinyamat, Pangeran Hadiri terkenal dengan nama Sunan Kalinyamat. Cwie-Wie-Hwan lantas dikenal dengan nama Patih Sungging Bandhardhuwung. ( Makamnya masih ada didaerah Mantingan, Jepara, Jawa Tengah. Satu lokasi dengan makam Sunan Kalinyamat dan Ratu Kalinyamat : Damar Shashangka )

Ratu Kalinyamat sebelum menikah dengan Pangeran Hadiri atau Sunan Kalinyamat, dulu pernah ikut pula dalam armada Demak yang menyerang Malaka pada tahun 1513 Masehi. Walau seorang wanita, Ratu Kalinyamat tidak bisa dianggap remeh. Konon, Ratu Kalinyamat adalah inkarnasi dari Ratu Sima, Ratu wanita penguasa Kerajaan Kalingga pada rentang waktu 400 Masehi yang memang dulu berkedudukan di Jepara.

Putra ketiga Sultan Trenggana adalah seorang putri, yang kelak dinikahkan dengan Mas Karebet atau Jaka Tingkir!


Fatahillah


Pada masa Sultan Trenggana ini pula, sebelum kedatangan Raden Thoyyib, seorang bangsawan dari Pasai, ikut mengabdi ke Demak. Dia adalah Fatahillah. Karena dulu, saat penyerangan Malaka Fatahillah turut serta membantu lasykar Jawa bahkan terkenal dengan keberaniannya, maka Sultan Trenggana mengangkat Fatahillah sebagai Senopati Agung Demak Bintara. Sebuah jabatan yang tidak main-main. Fatahillah menggantikan kedudukan Sunan Kudus. Bahkan, sesungguhnya Sunan Kudus pulalah yang melobi dan menyokong pemngangkatan Fatahillah sebagai pengganti dirinya. Sebaliknya, karena sokongan Fatahillah pula, Raden Thoyyib berhasil mendapat kepercayaan dari Sultan Trenggana dan akhirnya menjadi menantu Sultan. Bahkan Fatahillah-pun menjadi adik ipar Sultan Trenggana. Fatahillahh dinikahkan dengan adik perempuan Sultan Trenggana!

Dari Kesultanan Cirebon, Sultan Cirebon Sunan Gunung Jati memberikan kabar kepada Sultan Demak dan Dewan Wali Sangha bahwasanya Raja Pajajaran Ratu Samian (1521-1535) telah mengijinkan armada Portugis di Malaka untuk mempergunakan pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pangkalan bangsa Eropa tersebut! Kesultanan Cirebon kalang kabut! Musuh Islam telah mendapat angin segar untuk bercokol di Jawa.

Ratu Samian dari Pajajaran sengaja mengundang armada Portugis ke Sunda Kelapa karena kedudukan Pajajaran terus-tyerusan digoyang oleh Kesultanan Cirebon dan Kadipaten Banten. Dengan bantuan armada Portugis, setidaknya pelabuhan Sunda Kelapa sebagai jalur utama perekonomian Pajajaran, bisa aman dari gangguan lasykar-lasykar Islam. Pajajaran dan Portugis telah bersekutu! Portugis menerima permintaan Raja Pajajaran tersebut, karena memang, Portugis-pun juga merasa terus-terusan diganggu oleh armada-arnada Islam dalam aktifitas perdagangannya!

Kabar dari Kesultanan Cirebon membuat Dewan Wali Sangha ikut cemas. Serta merta, Sultan Demak, atas persetujuan Dewan Wali, memerintahkan Senopati Agung Fatahillah merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran! Pasukan Demak, dibantu pasukan Kesultanan Cirebon dan pasukan dari Kadipaten Banten menyerbu Sunda Kelapa! Peperangan dengan prajurid Pajajaran tak dapat dielakkan! Pertempuran yang dahsyat itu memakan banyak korban jiwa dikedua belah pihak. Pajajaran dikeroyok tiga kekuatan gabungan, dari Demak, Cirebon dan Banten! Armada Portugis belum tiba di Jawa, sehgingga Pajajaran terpaksa menghadapi pasukan Islam ini sendirian!

Pajajaran memang tangguh! Beberapakali pasukan gabungan ini terpukul mundur! Namun pada akhirnya, Sunda Kelapa berhasil dikuasai oleh pasukan gabungan pada tahun 1527 Masehi! Kedatangan armada Portugis terlambat! Sunda Kelapa telah jatuh ketangan orang-orang Islam. Armada Portugis, yang tidak tahu menahu situasi tersebut, harus terpukul mundur kembali ke Malaka! Kemenangan ini membuat orang-orang Isdlam bersuka cita! Sunda Kelapa lantas diakui sebagai wilayah Demak Bintara. Atas perintah Sultan Trenggana, nama Sunda Kelapa diganti dengan Jayakarta ( Jaya : Kemenangan, Karta : Kota. Jayakarta : Kota Kemenangan : Damar Shashangka). Lama-lama, nama Jayakarta berubah menjadi Jakarta hingga sekarang.


Fatahillah dikukuhkan sebagai Adipati Jayakarta. Melihat kegagahan Fatahillah, Sunan Gunung Jati meminta ijin kepada Sultan Demak untuk meminjam tenaga Fatahillah guna menundukkan Pajajaran! Sultan Demak memberikan ijin. Maka berturut-turut, pasukan Cirebon dibawah pimpinan Fatahillah dan bantuan pasukan Demak serta Banten, berhasil menjebol pertahanan Kadipaten-Kadipaten wilayah Pajajaran. Kadipaten Talaga yang dipimpin oleh Prabhu Pacukuman pun jatuh!

Namun, Fatahillah harus mengakui kehebatan Kadipaten Galuh. Prabhu Cakraningrat, penguasa Galuh yang didampingi Patih Arya Kiban, terkenal kuat! Berkali-kali pasukan gabungan yang dipimpin Fatahillah terpukul mundur! Korban dari pihak Islam tidak terbilang lagi! Yang sangat aneh, setiap kali keraton Galuh hendak diserang, seluruh keraton tiba-tiba lenyap dan terlihat menjadi samudera luas! Seluruh pasukan Islam kebingungan dan linglung!

Atas siasat jitu Sunan Gunung Jati yang menyusupkan putri angkatnya, Ni Mas Gandasari, yang terkenal cantik luar biasa itu, maka rahasia taksu niskala atau tumbal gaib Kadipaten Galuh, yang berupa batu berbentu Lingga Yoni, berhasil dicuri!

Prabhu Cakraningrat tidak menyadari bahwa Ni Mas Gandasari berasal dari Kesultanan Cirebon! Kecantikan Ni Mas Gandasari memikat hati Prabhu Cakraningrat! Setelah beberapa lama Ni Mas Gandasari mengabdi sebagai istri selir Raja Galuh, pada akhirnya dia berhasil mengorek keterangan dimana ditempatkan taksu niskala sebagai tumbal Kadipaten Galuh berada. Begitu berhasil mengorek keterangan dari bibir Raja Galuh sendiri, Ni Mas Gandasari diam-diam mengambil taksu niskala tersebut dan membawa lari!

Galuh kecolongan! Begitu taksu niskala telah hilang dari Keraton Galuh, pasukan Islam dibawah pimpinan Fatahillah lantas menyerbu Galuh! Prabhu Cakraningrat memimpin pasukan Galuh sendiri. Bersama Patih Arya Kiban, beliau maju ke garis depan! Raja dan Patih Galuh ini mengamuk hebat di palagan! Prabhu Cakraningrat dan Patih Arya Kiban memang sudah berniat Perang Puputan! Perang habis-habisan! Dan pada akhirnya, keduanya gugur mengukuhi bhumi pertiwi Pajajaran! Dan Galuh berhasil dijebol pasukan Fatahillah!

Maka berturut-turut kemudian, wilayah Pajajaran berhasil dijebol pasukan Fatahillah satu persatu! Hingga akhirnya, pada tahun 1543, pada saat Pajajaran diperintah oleh Prabhu Ratu Dewata (1535-1543 Masehi), Pajajaran benar-benar dikuasai tentara Islam!

Keberhasilan Fatahillah membuat Sunan Gunung Jati menyukai bangsawan Pasai tersebut. Fatahillah akhirnya dinikahkan dengan putri Sunan Gunung Jati yang bernama Ratu Wulung Ayu. Begitu Fatahillah meletakkan jabatan sebagai Adipati Jayakarta, Fatahillah-pun meminta berhenti dari jabatan sebagai Senopati Demak Bintara. Jayakarta diserahkan kepada Tubagus Angke, sedangkan Fatahillah memilih tinggal di Cirebon. Fatahillah lantas dikenal dengan gelar Tubagus Pasai.

Namun setelah Sunan Gunung Jati menyerahkan tampuk pemerintahan Kesultanan Cirebon kepada putranya, Pangeran Muhammad Arifin pada tahun 1547 Masehi, Fatahillah atau Tubagus Pasai, diminta menjabat sebagai Penasehat Agung Kesultanan Cirebon mendampingi Pangeran Muhammad Arifin.

Namun lima tahun kemudian, yaitu pada tahun 1552 Masehi, Sultan Muhammad Arifin wafat. Sunan Gunung Jati ;lantas menyerahkan tampuk pemerintahan Cirebon kepada Pangeran Seba Kingkin, salah seorang putra Sunan Gunung Jati dari istri yang lain dan yang selama ini menjabat sebagai Adipati Banten. Maka, pusat pemerintahan Cirebon beralih ke Banten. Pangeran Seba Kingkin lantas dikenal dengan gelar Sultan Hasannuddin (1552-1570 Masehi). Di Cirebon sendiri tampuk pemerintahan oleh Arya Kemuning, menantu Fatahillah. Arya Kemuning hanya berkedudukan sebagai Adipati. Maka dia dikenal dengan gelar Adipati Carbon I.

Pada tahun 1568, tepat berusia 120 tahun, Sunan Gunung Jati wafat.


Mas Karebet menuju Demak Bintara


Putra tunggal Ki Ageng Pengging yang diasuh oleh Nyi Ageng Tingkir, telah tumbuh dewasa. Begitu menginjak dewasa, Nyi Ageng Tingkir selalu dibuat was-was dengan tingkah laku keponakannya ini.

Menginjak usia lima belas tahunan, Mas Karebet gemar pergi ke tengah hutan belantara. Hal ini dilakukannya berhari-hari tanpa pulang. Pulang-pulang cuma sebentar, lantas pergi lagi. Wilayah Tingkir yang masih dikelilingi hutan rimba, kini dipegang oleh pejabat baru yang ditunjuk oleh Sultan Demak. Nyi Ageng Tingkir, sebagai seorang janda bekas Adipati, hidup berkecukupan dari hasil bersawah. Nyi Ageng Tingkir tidak memiliki putra. Praktis, Mas Karebet, keponakannya itu, sangat-sangat beliau sayangi.

Namun, kegemaran Mas Karebet yang sangat suka bepergian dari rumah dan sering memasuki hutan belantara, sangat-sangat mencemaskan Nyi Ageng Tingkir. Manakala Mas Karebet pulang, berkali-kali Nyi Ageng Tingkir mengutarakan kecemasannya. Namun setiap kali pula Mas Karebet menjawab :

"Ibu, jangan khawatir. Di hutan saya banyak memiliki teman pertapa Shiwa Buddha. Saya ke hutan tidak hanya sekedar bermain-main, tapi ngangsu kawruh (menimba ilmu) dari beliau-beliau."

Walau begitu, Nyi Ageng tetap saja mencemaskan keselamatan putra keponakannya yang sudah dianggap sebagai putranya sendiri. Hingga pada suatu ketyika, Nyi Ageng memanggil seorang ulama Islam ke kediaman beliau, khusus didatangkan dan diupah untuk mengajar Mas Karebet. Tapi Mas Karebet sama sekali tidak tertarik. Dia tetap meneruskan kegemarannya mengunjungi para pertapa didalam hutan.

Kebiasaan ini terus berlanjut hingga usia Mas Karebet menginjak dua puluh lima tahun. ( Mas Karebet lahir pada tahun 1499 Masehi : Damar Shashangka) Dan pada akhirnya, kesabaran Nyi Ageng Tingkir benar-benar habis. Dia melarang Mas Karebet pergi dari rumah. Nyi Ageng mengutus dua orang pembantu untuk terus mengawasi Mas Karebet. Mas Karebet diperintahkan Nyi Ageng untuk ikut bekerja bersama pembantu-pembantu yang lain disawah!

Mas Karebet mengalah. Setiap hari, kini Mas Karebet bekerja disawah bersama pembantu-pembantu yang lain.

Pada suatu ketika, manakala Mas Karebet tengah melepas lelah disebuah gubug diareal pesawahan, tanpa sengaja Mas Karebet melihat seseorang berpakaian hitam-hitam dengan membawa tongkat tengah berjalan ditengah pematang pesawahan. Orang itu kelihatan sudah sangat sepuh. Namun masih terlihat tegap saat melangkah. Dia sendirian. Berjalan pelahan ditengah sengatan terik mentari. Pematang yang membujur membelah areal mpesawahan dan pada ujungnya akan melewati gubug dimana Mas Karebet melepas lelah itu dititinya pelahan.

Mata Mas Karebet tak lepas-lepas memperhatikan orang tersebut. Mas Karebet-pun tengah sendirian. Para pembantu yang lain, masih tampak sibuk bekerja. Dan anehnya, mereka semua seolah tidak melihat adanya orang tua berpakaian hitam-hitam yang tengah berjalan dipematang sawah ini.

Dan, begitu sosok tua ini sedemikian dekatnya dengan Mas Karebet, mendadak dia menghentikan langkahnya. Dia menatap Mas Karebat sambil tersenyum. Wajahnya luar biasa cerah. Mas Karebet tertegun...

"Ngger, Aneng kene dede pakaryanira. Ananging sejatine, pakaryanira aneng Keraton Demak. Wis, ngger, pamita marang ibunira, mangkata suwita marang Kangjeng Sultan Demak. Weruha, ngger. Sira iku bebakale Ratu Tanah Jawa!"

(Anakku, disini bukanlah tempatmu bekerja. Akan tetapi sesungguhnya, pekerjaanmu ada di Keraton Demak. Sudahlah anakku, mohon ijinlah kepada ibumu, berangkatlah mengabdi kepada Kangjeng Sultan Demak. Ketahuilah anakku, kamu adalah calon Raja Tanah Jawa!)

Mas Karebet tersentak. Namun dia tidak bisa berkata apa-apa. Dan orang tua itu segera berlalu. Mata Mas Karebet tak lekang-lekang mengikuti kepergian sosok misterius tersebut. Otraknya berputar, mencerna kata-kata yang barusan didengarnya.

Dan hanya sekejap Mas Karebet melepaskan pandangan matanya pada sosok misterius tersebut, dia sejenak menunduk, mengingat kata-kata orang tua tadi, sedetik kemudian dia menoleh mencoba kembali mengamati sosok aneh yang barus saja berlalu. Tapi aneh! Sosok itu sudah tidak ada! Padahal pematang sawah itu masih panjang jaraknya dari jalan desa! Mas Karebet tercengang! Sontak dia bangkit mencari-cari kemana orang tadi berjalan! Tidak ada! Orang berpakaian hitam-hitam itu benar-benar raib! Hilang begitu saja!

Mas Karebet kelimpungan! Masih terngiang kata-kata orang misterius barusan! Segera Mas Karebet memutuskan untuk pulang kerumah, melaporkan kejadian tersebut kepada ibunya, Nyi Ageng Tingkir!

Mendapati cerita Mas Karebet, Nyi Ageng Tingkir mengernyitkan kening dan bertanya :

"Ngger, bagaimana ciri-ciri orang tersebut?"

Mas Karebet menjawab :

"Angagem sarwa wulung. Busana wulung, iket wulung."

(Mengenakan pakaian serba hitam. Berjubah hitam dan berikat kepala hitam)

Nyi Ageng Tingkir memekik kaget :

"Itu Kangjeng Sunan Kalijaga! Sudah, ngger, berangkatlah ke Demak. Aku mempunyai seorang kakak kandung yang menjabat sebagai Lurah Kaum ( Kepala pengurus masjid Istana : Damar Shashangka)), namanya Ki Ganjur. Sudahlah, aku kirim kamu kesana. Ikutlah pamanmu di Demak Bintara!"

Nyi Ageng Tingkir begitu gembira. Secepatnya dia mempersiapkan keberangkatan Mas Karebet ke Demak Bintara. Dua orang pembantu diutus mengiringi keberangkatan putra kesayangannya tersebut.

Keesokan harinya, Mas Karebet diantar dua orang pembantu berangkat ke ibu kota Demak.

Di Demak, ketiganya langsung menuju kediaman Ki Ganjur, Lurah Kaum. Setelah menitipkan Mas Karebet, dua orang pembantu tersebut mohon ijin pulang kembali ke Tingkir. Mas Karebet mulai tinggal diibu kota Demak tepat pada tahun 1524 Masehi.

Ki Ganjur tahu siapa Mas Karebet. Sosok pemuda trah Pengging satu-satunya. Trah pewaris tahta Majapahit yang sesungguhnya. Ki Ganjur-pun tahu, Mas Karebet pemeluk Shiwa Buddha. Tapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi Ki Ganjur, karena dia melihat masa depan Mas Karebet sangat cerah dikemudian hari.

Mas Karebet, lantas dikenal dengan sebutan Jaka Tingkir oleh orang-orang dilingkungan Kaum. Jaka Tingkir berarti seorang perjaka dari Tingkir. Tugas Mas Karebet atau Jaka Tingkir setiap hari hanyalah membersihkan areal masjid Demak. Jaka Tingkir melakukan tugas tersebut dengan sepenuh hati. Walau dia tidak ikut menggunakan tempat ibadah itu bagi dirinya, namun bagi Jaka Tingkir, tak ada bedanya membersihkan sebuah tempat ibadah suci umat lain maupun tempat ibadah suci bagi pemeluk Shiwa Buddha.

Tak ada yang berani protes atas kehadiran Jaka Tingkir ditempat itu. Karena Jaka Tingkir adalah keponakan Ki Ganjur sendiri. Berbulan-bulan Jaka Tingkir tinggal ditempat Ki Ganjur. Hingga pada suatu ketika, Ki Ganjur mendapat ide jitu untuk menarik perhatian Sultan Demak.

Ki Ganjur menyarankan Jaka Tingkir untuk menyengaja terlambat saat membersihkan masjid Demak tepat pada hari Jun'at mendatang. Tujuannya, apabila nanti Sultan Trenggana hadir hendak melaksanakan shalat Jum'at seperti biasanya, Sultan Trenggana biar melihat Jaka Tingkir yang masih sibuk membersihkan areal masjid. Dengan cara itu, Sultan Trenggana pasti akan kurang berkenan. Manakala Sultan Demak marah, biar Ki Ganjurr yang akan memohonkan ampunan, sekaligus Ki Ganjur akan membuka jati diri Jaka Tingkir dihadapan Sultan Demak.

Ki Ganjur akan meyakinkan Sultan Demak bahwasanya sosok Jaka Tingkir sangat-sangat dibutuhkan oleh Kesultanan. Jaka Tingkir masih putra Ki Ageng Pengging. Sosok yang sangat disegani sisa-sisa bangsawan Majapahit. Dengan memanfaatkan Jaka Tingkir, Sultan Demak bisa menaklukkan kekuatan-kekuatan Shiwa Buddha yang dibeberapa daerah masih juga terus mengadakan perlawanan, baik yang terang-terangan maupun gerilya.

Ki Ganjur dan Jaka Tingkir sepakat.

Pada hari Jum'at yang sudah ditetapkan, pagi-pagi sekali masjid Demak sudah ramai-ramai dibersihkan oleh para Kaum. Sultan Trenggana menjelang siang hari pasti akan hadir untuk melaksanakan shalat Jum'at di sana. Beliau akan hadir beserta para pejabat yang lain. Namun Jakatingkir, tidak terlihat.

Menjelang siang hari, baru Jaka Tingkir muncul. Dia menyibukkan diri membersihkan ruangan dalam masjid. Padahal, waktu dilaksanakannya shalat Jum'at sudah sedemikian dekat. Para Kaum keheranan melihat ulah Jaka Tingkir. Dia diperingatkan bahwasanya rombongan Sultan akan segera hadir. Namun Jaka Tingkir seolah tidak peduli.

Dan benar, sesaat kemudian dihalaman masjid terlihat ramai. Rombongan Sultan Trenggana beserta para pejabat Demak telah hadir! Para Kaum kalang kabut, mereka cepat berlarian keluar menyambut kedatangan rombongan Sultan.

Begitu Sultan Trenggana hendak memasuki ruang dalam masjid, dia melihat didalam masih ada seorang pemuda yang tengah sibuk membenahi ruangan. Sultan Demak keheranan. Siapakah orang yang kurang ajar tidak mau menyambut kehadirannya. Kehadiran seorang Sultan Demak Bintara?

Para Kaum geger!

Sultan Trenggana segera memerintahkan prajurid Demak memanggil Jaka Tingkir! Jaka Tingkir pura-pura kaget dan segera berlari menghampiri Sultan Demak begitu beberapa prajurid dengan kasar menghardik dia. Jaka Tingkir menghaturkan sembah seraya memohon ampunan. Dengan posisi bersila dan kedua tangan tercakup didepan wajah.

Sesaat Sultan Trenggana mengamati sosok pemuda yang bersila didepannya. Tampan dan gagah. Bukan keturunan rakyat biasa. Sultan Trenggana lekat-lekat mengamati sosok pemuda itu, lantas dia bertanya :

" Kamu siapa? Tidak tahukah sopan santun seorang kawula apabila Gusti-nya datang?"

Jaka Tingkir menjawab :

"Kasinggihan dhawuh, Kangjeng. Saya Jaka Tingkir, putra keponakan Ki Ganjur. Mohon ampun atas ketidak sopanan hamba..."

Sultan Trenggana heran. Kata-kata Jaka Tingkir sangat tertata dan halus. Siapakah gerangan pemuda ini? Dalam hati Sultan Trenggana bertanya-tanya.

(Dalam Babad Tanah Jawa dikisahkan, begitu Sultan Trenggana hadir, Jaka Tingkir melompati kolam masjid Demak dalam posisi membelakangi Sultan. Hal ini membuat Sultan kaget sekaligus tersinggung. Melompati kolam masjid sambil membelakangi Sultan sesungguhnya melambangkan bahwa Jaka Tingkir telah 'melompati tata aturan tempat suci seorang Sultan' : Damar Shashangka)

Mendadak seseorang tergopoh-gopoh menghampiri Sultan Demak sambil menyembah dan bersila disamping Jaka Tingkir. Dia adalah Ki Ganjur.

"Kasinggihan dhawuh, Kangjeng. Ini adalah putra keponakan saya yang baru datang dari desa. Mohon ampun atas kelancangannya. Tolong dimaklumi, karena dia masih bodoh dan belum menahami tata krama Keraton."

Karena waktu shalat Jum'at sudah harus dimulai, Sultan Trenggana-pun lantas berkata :

"Seusai shalat Jum'at, kamu harus menghadap ke Istana!"

Ki Ganjur dan Jaka tingkir menunduk. Umpan mereka telah dimakan. Dan rombongan Sultan Demak-pun memasuki masjid Agung untuk menunaikan shalat Jum'at.


(Bersambung)

(21 Januari 2010, by Damar Shashangka)


------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
bali-bali-digest@yahoogroups.com
bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/