ANTARA INDUK DENGAN TELOR >> Tulisan ini sudah saya tuliskan setahunan yang lalu. Kelihatannya klop dengan hasil penelitian para ilmuwan yang diberitakan oleh Vivanews. >> Dibagian bawah tulisan saya tentang Suster Theresia itu palsu. Jika anda menghadapi pertanyaan seperti di atas; mana yang lebih dahulu ada; telor atau induk? Berhati-hatilah, sebab pertanyaan ini bisa menjerumuskan anda untuk menerima teori evolusi, yang ujung-ujungnya mengarahkan anda menjadi seorang Atheism yang menolak konsep KEALLAHAN. Anda jangan terjebak pada perkataan: "telor" yang merupakan pertanyaan yang dibentuk sebagai salah satu pilihan dari induk. Sebab telor itu benda mati. Merupakan mata rantai yang terputus. Ti dak ada keterkaitannya sama sekali antara telor dengan induk. "Bahwa telor ada di dalam induk, tetapi induk tidak pernah ada di dalam telor." Maksudnya: Induk bisa bertelor, tetapi telor "sama sekali" bukanlah "calon" induk. > Semua masyarakat indonesia "bisa" menjadi presiden, tetapi mereka bukanlah "calon" presiden. Sebab yang disebut sebagai calon presiden hanyalah orang-orang tertentu yang memenuhi syarat dan yang mendaftarkan dirinya, serta diterima. Itulah "calon" presiden. Telor juga begitu; bisa menjadi Induk Ayam, tapi tak pernah sebagai "calon" anak ayam, apalagi Induk Ayam. Ada tahapan yang harus dilalui oleh telor itu untuk disebut sebagai "calon" anak ayam, yaitu dierami! Manakala telor dierami induknya, atau menerima "kehangatan" tertentu, maka mulai terjadilah "reaksi." Ini masih merupakan "reaksi alamiah", belum menjadi makhluk hidup. Belum menjadi "calon" anak ayam. Kehidupan baru mulai terjadi manakala "otak" sudah terbentuk secara sempurna, maka pada saat itu akan disertai dengan terjadinya pergerakan pertamanya. Sama seperti bayi manusia ketika di dalam kandungan ibunya. Pergerakan bayi baru terjadi pada saat otak bayi itu terbentuk secara sempurna. Pada saat itulah kehidupan bayi itu dimulai. Nah, pertanyaan induk dengan telor itu bermaksud menggiring anda untuk menerima teori/konsep berpikir bahwa segala sesuatu itu dimulai dari "kecil." Dari "telor" menjadi "induk", dari "tidak ada" menjadi "ada", atau dari "nol" menjadi "satu." Ini semua adalah teori konyol yang membodohi dan membohongi kita. Bagaimana telor bisa menetas jika tanpa adanya induk? Bagaimana mungkin "yang tidak ada" bisa menjadikan "ada?" Bagaimana mungkin "nol" bisa melewati "satu?" Teori evolusi berusaha menarik surut kehidupan manusia sebagai bermula dari Monyet, Monyet dari Katak, dan seterusnya. Sehingga kalau itu diurutkan ke diri ALLAH, maka teorinya akan berbunyi: "ALLAH itu pada mulanya adalah makhluk yang kecil atau tidak ada[nihilo]." Lha ini 'kan konyol sekali? Lalu, bagaimana allah yang bayi itu bisa hidup jika tidak ada induk allah yang menyusuinya? Selanjutnya, jika dirunut lagi, maka kita akan menuntut bahwa ibunda allah itu harus juga dimulai dari tidak ada, menjadi ada, menjadi kecil, lalu menjadi induk. Karena itu, jelas sekali bahwa teori demikian itu sangat tidak rasional! Alkitab telah menutup segala macam bentuk perbantahan dengan menyatakan bahwa: "Pada mulanya adalah ALLAH" -ALLAH tidak ijinkan kita untuk mencari keterangan lebih lanjut mengenai Jatidiri ALLAH. Kita diminta untuk membatasi imajinasi kita agar menerima ALLAH sebagai permulaan segala sesuatu nya. Itulah "tembok" pembatas keimanan kita. Kita hanya diijinkan untuk mengetahui bagaimana permulaan atau asal-usul kita, yaitu sebagai yang diciptakan oleh ALLAH YANG MAHA SEMPUR NA. Sementara ALLAH menyatakan diriNYA: "AKULAH AKU........" Keluaran 3:14.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx VIVAnews - Para ilmuwan berhasil menjawab salah satu tebak-tebakan tertua di dunia, mana yang lebih dulu, ayam, atau telur? Melalui komputer super, tim dari Universitas Sheffield dan Warwick, Inggris menemukan jawabannya. Apakah itu? Ayam. Kepada laman Harian The Sun, ketua tim peneliti menjelaskan bagaimana mereka berhasil memecahkan teka-teki tersebut. "Apa yang kami temukan adalah 'kecelakaan' yang menyenangkan. Awalnya, tujuan penelitian kami adalah menemukan bagaimana binatang membuat cangkang telur." Menurutnya, selama ini, masyarakat telah menganggap remeh ayam. Kami tidak menyadari proses luar biasa yang ditunjukan para ayam dalam proses pembuatan telur. "Sadarkah Anda, ketika memecahkan kulit telur rebus di pagi hari, Anda sedang menyaksikan salah satu material luar biasa di dunia." Cangkang telur memiliki kekuatan sangat luar biasa, meski beratnya sangat ringan. Manusia tak bisa membuat benda seperti itu, bahkan yang mendekatinya. "Masalahnya, kita tak tahu bagaimana ayam membuat cangkangnya. Tim peneliti lalu menggunakan komputer super milik Dewan Riset Sains Inggris (UK Science Research Council) yang berbasis di Edinburgh. Komputer itu dinamakan HECToR (High End Computing Terascale Resource). "Kami ingin menelusuri bagaimana telur terbentuk, dengan melihat proses detail telur secara mikroskopis. Yang pertama dicari adalah, mengetahui 'resep' yang digunakan ayam untuk membuat cangkang telur. "Dengan bantuan komputer canggih, Kami memecahkan masalah ini selama berminggu-minggu. Sementara, ayam bisa menyusun cangkang itu hanya dalam semalam." Lucunya, pemilihan cangkang telur ayam sebagai fokus penelitian benar-benar tak disengaja. Para peneliti memilih telur ayam karena proteinnya sederhana untuk ditelaah. Namun hasilnya ternyata sangat mengejutkan. "Kami memecahkan teka-teki sepanjang masa. Ini mengagumkan. Hasilnya, ditemukan protein khusus yang ada di tubuh ayam. Protein itu adalah adalah 'tukang bangunan' tanpa lelah, menyusun bagian-bagian cangkang mikroskopis membentuk cangkang telur. Protein itu menginisiasi proses pembentukan cangkang sebelum menyusun bagian telur yang lain. Tanpa protein pembangun tersebut, telur tak mungkin terbentuk. Dan, protein itu hanya ditemukan di rahim ayam. "Itu berati ayam ada duluan sebelum telur." Tapi, dari mana ayam berasal? Beberapa teori mengatakan, nenek moyang ayam menciptakan telur zaman Dinosaurus. "Penemuan kami sangat potensial. Sebab, cangkang telur dibentuk dari banyak kristal kecil. Kita bisa menggunakan informasi ini untuk mengetahui cara membuat dan menghancurkan struktur kristal lainnya." Sebagai contoh, untuk menghilangkan kerak di ceret maupun pipa. Penelitian ini juga berimplikasi medis. "Karena tubuh kita menggunakan metode yang sama untuk membuat gigi dan tulang, kita bisa belajar lebih banyak tentang bagaimana membangun kembali tulang manusia." (adi) Xxxxxxxxxxxxxxxxxxx SUSTER THERESIA ITU PALSU
Sepuluh tahunan yang lalu saya pernah berkata kepada orang-orang Advent: "Seorang Katolik saja sudah cukup untuk menenggelamkan kita semua." Itu dulu! Tapi beberapa hari ini ROH menyorot pada kata-kata: "Suster"-nya. Bahwa Theresia itu seorang suster, bukan seorang biasa! Maksudnya? Seorang suster itu seorang biarawati yang terikat. Bukan orang merdeka. Secara finansial, mereka hidup dari gaji yang pas-pasan. Bahkan boleh disebut sangat memprihatinkan sekali. Mereka hanya dijamin oleh lembaganya dengan makanan dan pakaian kesusterannya saja. Mereka didisiplin sedemikian rupa untuk hidup sangat-sangat irit, sangat-sangat sederhana dengan alasan menjalankan ritual keagamaannya. Sering diwajibkan berpuasa. Karena itu mana ada suster yang gemuk dan berwajah ceria? Umumnya ekspresi mereka menggambarkan suatu kehidupan yang sangat tertekan sekali. Suatu kehidupan yang terpenjarakan. Jadi, secara finansial sangat tidak memungkinkan bagi seorang suster untuk berbagi dengan orang yang lainnya. Sementara, setiap gerak kebajikan rasanya tidak mungkin jika tanpa bumbu material sedikitpun. Bayangkan, untuk suatu jarak yang nggak mungkin ditempuh dengan berjalan kaki, melainkan harus menggunakan sarana transportasi. Yang jelas, semakin jauh jarak tempuhnya semakin mahal perongkosannya. Ini tidak mungkin bisa diatasi dengan gaji seorang suster. Kecuali kalau sekali-sekali masih mungkin. Tapi kalau sudah menjadi suatu kegiatan yang rutin? Bagai mana pula jika menghadapi keluhan-keluhan perekonomian, mengingat yang menjadi sasaran pelayanan sosialnya adalah masyarakat miskin? Bagaimana untuk keperluan membelikan obat-obatan dan lain-lainnya? Anda nggak akan pernah menemukan seorang suster yang keluyuran di jalan-jalan kayak pegawai negeri yang suka nongkrong di Mall-mall. Sebab jadwal kegiatan ibadah suster itu sudah diatur sedemikian rupa untuk benar-benar menikmati istirahatnya hanya di saat tidur saja. Jikapun harus ke luar, itu hanya untuk keperluan belanja biaranya saja. Yaitu belanja ke pasar. Suster itu juga didoktrin untuk tidak bisa bergaul dengan sembarangan orang saja. Mereka adalah sekelompok orang yang terisolir[mengisoli Karena itu cukup mengagetkan jika ada seorang suster Theresia yang bisa sedemikian merdekanya untuk belusukan di kampung-kampung di kota Calcutta-India. Sementara Vatikan mempunyai kebutuhan untuk "menebus" nama baiknya di masa lampau. Maka itu, jika kebajikan suster Theresia ini bisa mencapai meja lembaga Nobel yang bertaraf internasional, menyatakan bahwa skala kebajikannya itu berukuran besar-besaran. Bukan seorang yang bekerja sosial di sebuah kampung berkelas RT saja, melainkan sudah meliputi setidaknya sebuah Kota. Dan ini berarti tentang biaya operasional yang besar serta tentang kebebasan waktu. Sudah bukan "suster" lagi karena sudah tidak berada di dalam biara lagi sehari-hariannya. Kecuali dia seorang Misionaris Vatikan yang diberi tugas khusus untuk pelayanan kemanusiaan. Dan itu berarti dia seorang pegawai sosial, bukan tentang pribadi yang baik! Sama kayak pegawai Kantor Pos yang membagi-bagikan uang Bantuan Langsung Tunai untuk fakir miskin. Itu pekerja sosial bukan pribadi sosial!
|
Kamis, 15 Juli 2010
BALI INFO - TULISAN SAYA DENGAN HASIL PENELITIAN
__._,_.___
MARKETPLACE
.
__,_._,___
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar