OSa. sareng sami.... ndak rugi bro Sugi kita belajar sastra Bali di Unud.. fakultas yang peminatnya langka.. dosennya 33 orang mahasiswanya satu orang.. udah dikasi gratis ndak ada juga yang berminat cape deh.... Bro sugi sementara ini saya banyak sharing dengan Ide I dewa mardiana beliau dosen sastra Bali di Unud... barangkali kenal.. ya... suksma sharing nya... kandia
----- Original Message -----From: sugi LANUSTo: pcmibali@yahoogroups.com ; parasparos@yahoogroups.com ; bali-bali@yahoogroups.com ; Mercya ; Goesde ; Gede Nik Sukarta ; Mertha ; Suastika ; Sin ; NI LUH PUTU SUDARWATI ; antara putu ; Darmika ; Agung Bisma Surya White ; Ayu Erika ; Ingke Natalia ; Andi Setiadhi ; SofieSent: Monday, July 19, 2010 6:56 PMSubject: PCMI: Kiblat Kediri dan Gerakan Berkiblat ke Negeri SendiriBli Surya yang baik, serta yg terhormat sahabat semua,
Belajar dari sastra dan sejarah negeri kita, Kerajaan Kediri memberi banyak renungan. Kediri adalah kiblat. Kediri dari bentukan morfologi Ka+Diri, berkiblat ke dalam Diri. Diri ada karena Urip, maka dijungjung pula Ka(h)uripan. Urip dan Diri adalah keris dan sarungnya. Jiwa dan tubuhnya. Kadiri+Kahuripan menjadi kiblat pencarian, identitas kemanusian. Dari masa ini muncul istilah Jati Diri. Jati berarti lahir, bisa juga ditafsir sujati (hakikat). Kata Jati dalam Dwijati, berarti terlahir kedua kali, artinya di-diksa atau "dibaptis" menjadi abdi Tuhan. Lahir kembali dalam pencerahan diri inilah yang dimaksud dg Jati Diri.
Di jaman Kerajaan Kediri muncul sastra2 yang menuntun pembacanya utk menukik ke dalam Diri, Ka-Diri, selanjutnya Kediri. Paling tegas dalam Kakawin Siwalatri Kalpa, disebutkan: Yan atutur ikang atma ri jati nya... Sampai pada akhirnya Sang Atma bertutur tentang sesujatian (kelahirannya =muasalnya), disanalah titik puncak: pencerahan batiniah.
Saya setuju dengan berkiblat ke negeri sendiri. Dan, dari negeri sendiri mari kita lanjutkan ke Kediri. Berkiblat pada kahuripan dan kadirian, menukik mengungkap Jati Diri (hakikat diri).
Salam Kediri,
Sugi LANUS
From: "Made Suryawan" <madesuryawan@santika.com>Sender: pcmibali@yahoogroups.comDate: Mon, 19 Jul 2010 17:02:22 +0700To: <parasparos@yahoogroups.com>; PCMI Bali<pcmibali@yahoogroups.com>; <bali-bali@yahoogroups.com>; mercya soesanto<emailmercya@gmail.com>; Goesde<gustikadesutawa@yahoo.com>; Gede Nik Sukarta<gsukarta@hotmail.com>; Mertha<nyoman_mertha@yahoo.com>; Suastika<suastika_n99@yahoo.com>; Sin<pannyaputta@yahoo.com>; NI LUH PUTU SUDARWATI<poo2_sudarwati@yahoo.com>; antara putu<antara@mamaleon.com>; Darmika<balisbali2005@yahoo.com>; Agung Bisma Surya White<Bboywhiteness@yahoo.com>; Ayu Erika<agungerika@yahoo.co.id>; Ingke Natalia<ingkenatalia@yahoo.com>; Andi Setiadhi<andisetiadhi@santika.com>; Sofie<qualitytraining@santika.com>ReplyTo: pcmibali@yahoogroups.comSubject: PCMI: Gerakan Berkiblat ke Negeri Sendiri
Gerakan Berkiblat Ke Negeri Sendiri
Pemikiran yang melatarbelakangi adl. keprihatinan bahwa dari sejak Indonesia diproklamasikan oleh Sukarno-Hatta, jiwa kebangsaan di tubuh bangsa Indonesia hingga sekarang masih rapuh. Salah satu sebabnya masyarakat Indonesia belum sadar untuk berkiblat ke negeri sendiri.
Ajaran berkiblat ke negeri sendiri adl. ajaran suci yg mulanya diberikan Tuhan kepada bangsa Yahudi. Semua orang Yahudi dimanapun berada diwajibkan berkiblat ke negerinya & dengan ajaran suci tersebut terbangun rasa kebangsaan yang kuat.
Muhammad pada mulanya mengajak bangsa Arab menghadap ke kiblat yang sama dengan kiblat orang Yahudi dan ternyata salah, Muhammad diberitahukan oleh Tuhan agar mengubah arah kiblat orang Arab ke negeri sendiri.
Sejak diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang banyak orang Indonesia mendapat ajaran salah dan sekarang saatnya diluruskan, kita harus sadar bahwa yang benar adalah berkiblat ke negeri sendiri. Jaya Indonesia kita.Mahardika...!!! Kirimkan kepada saudara-saudaranya yang cinta Indonesia :) sebagai wujud dan semangat anak negeri.
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar