Halo,ikut nimbrung satu.
Renungan yg patut dimaknai,apalagi oleh generasi muda seperti saya.
Berhubungan dgn itu,adakah buku cetak yg gampang dimengerti ttg hal ini?
Suksma
Degus
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Bli Surya yang baik, serta yg terhormat sahabat semua,
Belajar dari sastra dan sejarah negeri kita, Kerajaan Kediri memberi banyak renungan. Kediri adalah kiblat. Kediri dari bentukan morfologi Ka+Diri, berkiblat ke dalam Diri. Diri ada karena Urip, maka dijungjung pula Ka(h)uripan. Urip dan Diri adalah keris dan sarungnya. Jiwa dan tubuhnya. Kadiri+Kahuripan menjadi kiblat pencarian, identitas kemanusian. Dari masa ini muncul istilah Jati Diri. Jati berarti lahir, bisa juga ditafsir sujati (hakikat). Kata Jati dalam Dwijati, berarti terlahir kedua kali, artinya di-diksa atau "dibaptis" menjadi abdi Tuhan. Lahir kembali dalam pencerahan diri inilah yang dimaksud dg Jati Diri.
Di jaman Kerajaan Kediri muncul sastra2 yang menuntun pembacanya utk menukik ke dalam Diri, Ka-Diri, selanjutnya Kediri. Paling tegas dalam Kakawin Siwalatri Kalpa, disebutkan: Yan atutur ikang atma ri jati nya... Sampai pada akhirnya Sang Atma bertutur tentang sesujatian (kelahirannya=
Saya setuju dengan berkiblat ke negeri sendiri. Dan, dari negeri sendiri mari kita lanjutkan ke Kediri. Berkiblat pada kahuripan dan kadirian, menukik mengungkap Jati Diri (hakikat diri).
Salam Kediri,
Sugi LANUS
Pemikiran yang melatarbelakangi adl. keprihatinan bahwa dari sejak Indonesia diproklamasikan oleh Sukarno-Hatta, jiwa kebangsaan di tubuh bangsa Indonesia hingga sekarang masih rapuh. Salah satu sebabnya masyarakat Indonesia belum sadar untuk berkiblat ke negeri sendiri.
Ajaran berkiblat ke negeri sendiri adl. ajaran suci yg mulanya diberikan Tuhan kepada bangsa Yahudi. Semua orang Yahudi dimanapun berada diwajibkan berkiblat ke negerinya & dengan ajaran suci tersebut terbangun rasa kebangsaan yang kuat.
Muhammad pada mulanya mengajak bangsa Arab menghadap ke kiblat yang sama dengan kiblat orang Yahudi dan ternyata salah, Muhammad diberitahukan oleh Tuhan agar mengubah arah kiblat orang Arab ke negeri sendiri.
Sejak diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang banyak orang Indonesia mendapat ajaran salah dan sekarang saatnya diluruskan, kita harus sadar bahwa yang benar adalah berkiblat ke negeri sendiri. Jaya Indonesia kita.
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar