Nyepi, Shalat Jumat di Bali Apa Solusinya?
Muhammad Hasanudin | Glori K. Wadrianto | Kamis, 22 Maret 2012 | 12:42
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Umat Hindu mengikuti tradisi Melasti di Pantai Parangkusumo, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (27/2/2011). Tradisi Melasti dilangsungkan untuk menyucikan diri guna menyambut Hari Raya Nyepi.
DENPASAR, KOMPAS.com - Hari Raya Nyepi yang bertepatan dengan hari Jumat sempat menimbulkan kekhawatiran bagi umat muslim di Bali yang harus menunaikan ibadah shalat Jumat. Namun, umat muslim di Bali dapat bernafas lega, karena sesuai kesepakatan forum umat beragama di Bali, ibadah shalat Jumat tetap boleh dilaksanakan dengan catatan menyesuaikan situasi Nyepi.
"Boleh keluar rumah menuju mesjid atau mushala terdekat di sekitar lingkungan atau desa," ujar Ida Bagus Gede Wiyana, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali kepada Kompas.com, Kamis (22/03/2012). Namun, saat menuju mesjid atau mushala tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor dan harus berjalan kaki.
Sementara, bagi yang tempat tinggalnya jauh dari mesjid atau mushala, bisa berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk mendirikan tempat shalat Jumat darurat di fasilitas umum lingkungan setempat atau rumah salah seorang warga. "Bagi yang jauh dari mesjid bisa mencari fasilitas umum untuk digunakan sebagai lokasi shalat sementara," imbuh Wiyana.
FKUB juga menganjurkan kepada umat muslim yang akan shalat Jumat di mesjid untuk mengenakan pakaian muslim yang biasa digunakan untuk shalat seperti baju koko dan sarung. Hal ini supaya tidak menimbulkan kecurigaan ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan momen ini untuk keluar rumah tanpa maksud yang jelas. "Kalau ke mesjid mengenakan pakaian untuk ke mesjid, supaya nanti pecalangnya juga tahu," jelasnya.
Kesepakatan bersama ini juga mengatur waktu yang diperbolehkan untuk keluar rumah. "Jam 11 dipersilahkan menuju mesjid, dan jam 2 harus kembali di rumah," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar