Rabu, 29 Februari 2012

Re: [bali-bali] Re: ngadep uyah,

Wah saya tertarik ..
Ada yang bisa ngasi info gimana spesifikasi uyah bagus

Salam
Tissahadi


From: Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 29, 2012 12:21 PM
Subject: RE: [bali-bali] Re: ngadep uyah,

 
Coba ya kar metakon malu ya….. kepdes Tejakula….
From: bali-bali@yahoogroups.com [mailto:bali-bali@yahoogroups.com] On Behalf Of uci_nuryani
Sent: Thursday, October 20, 2011 5:45 PM
To: bali-bali@yahoogroups.com
Subject: [bali-bali] Re: ngadep uyah,
 
 
mbok, tiang nimbrung niki. ring dije wenten nak ngadol uyah puniki dia badung? tiang biasane nganggo ne garam meja dogen. niki wenten tamu nagih meli....suksma

--- In bali-bali@yahoogroups.com, "Sue Bryant" <suesandi@...> wrote:
>
> dumogi sareng sami manggih kerahayuan,
>
> tiang langsung ke pertanyaan nya,
> begini, setelah petani garam menjual hasil garam mereka, mereka biasanya ke pasar pasar menjual hasil produknya dan kita tahu kadar airnya masih tinggi sekali, karena sewaktu di jemur hanya menghandalkan tenaga matahari, nah disinilah tiang bilang memakai teknologi jepang di bagian finishing , jadi garam garam ini kita beli biasanya diatas harga pasar dan mereka tidak perlu bawa jauh jauh kita ambil ditempat mereka buat, lalu kita masukkan ke GLASS HOUSE ( ini bisa juga dikatakan oven house ) karena setelah diatas 80 derajat celcius garam garam tadi akan membentuk formasi seperti yang tiang katakan bisa dalam bentuk cube, snow atau yang paling mahal dan terhebat adalah PYRAMIDION, ini yang tiang harap bisa melebihi kepopuleran garam CRISTAL.
> ini terjadi semua karena kebaikan hati pak Sinji Okamoto dan juga kerja keras membeli dan memburu garam hampir ke seluruh indo, juga pemburu rumput laut.
> nah satu produk yang tidak kalah hebatnya adalah garam yang kita namai SUPER TEJAKULA , ini setelah kita teliti di lab di jepang, ternyata mengandung kekayaan mineral yang sangat tinggi, tiang sendiri pakai di warung untuk masak dan juga di menu tiang tulis bahwa garam yang kita pakai berasal dari desa tejakula, bali.
> produk ini sangat sulit di jual di bali, karena pengetahuan tentang nutrisi kita sangat kurang , tapi kalo memakai bumbu penyedap masakan seperti ajinomoto mereka mau beli karena keto sube dapet ( kone),
>
> inggih sukseme,
> ketut sandi,
>
> ini info sedikit, garam dari desa Kusamba sudah terkenal ke seluruh dunia, juga garam dari amed.
> ----- Original Message -----
> From: baliwwwdotcom
> To: bali-bali@yahoogroups.com
> Sent: Monday, August 31, 2009 9:42 AM
> Subject: [bali-bali] Re: ngadep uyah,
>
>
> Menarik sekali, apa yang dimaksud dengan finishing dengan bantuan teknologi jepang?
>
> --- In bali-bali@yahoogroups.com, "Sue Bryant" <suesandi@> wrote:
> >
> > dumogi sareng sami manggih kerahayuan,
> >
> > tiang numpang lewat, ngomong ngomong masalah uyah,
> > tiang ngadep uyah di newcastle dan sydney, dan uyah ini asli dari desa tejakula, singaraja.
> > yang tiang jual di warung ada 4 macam, snow, cube, pyramidion, dan satu lagi super tejakula, yang pasti jaaannn gati nok ( tiang sendiri tukang masak di warung ), nah memang betul di desa tejakula produksi ini dibuat dengan memakai bantuan di finishing dengan teknologi jepang, dan kita juga marketing ke jepang yang terbesar, ini karena orang jepang sangat hati hati dengan apa yang mereka makan. dulu petani garam di desa ini sudah mau gulung tikar semua, tapi kita hidupkan lagi petani petani ini walaupun mereka tidak kaya raya, tapi garam ini lambat laun akan terkenal di dunia ( mimpi saya ).
> > kalau ada yang mau lihat silahkan datang ke desa tejakula, singaraja, atau ketemu sama teman saya Shinji okamoto punya perusahaan diving dan rumput laut, karena setahu saya ngadep uyah lebihan gae , batinne cenik gati.
> >
> > matur sukseme
> >
>


Tidak ada komentar: