Kamis, 24 Februari 2011

RE: [bali-bali] perlu di sikapi?????



Mbok Vieb...

Iya Mbok....sudah bingung dengan cara apa lagi menyadarkan masyarakat dan terutama para pejabat dan birokrat untuk lebih peduli...
Perhatian pemerintah dan masyarakat umum kepada pelestarian lingkungan khususnya pertanian sudah sangat minim kalau tidak mau dikatakan tidak ada sama sekali..
Daripada berputar-putar dan bermain-main dengan peraturan (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang dari awal sudah ada niat untuk dilanggar dan tidak dilaksanakan, bukankah lebih baik sekalian saja tidak perlu ada peraturan...
Tidak ada lagi kemunafikan dan kebohongan...muak dengan kepura2an pejabat dan pengambil kebijakan...
Sudah legalkan dan umumkan saja bahwa semua wilayah dan lahan di Pulau Bali bisa dan boleh dibangun dengan jenis bangunan apa saja atas nama Investasi dan pertumbuhan ekonomi..mari bersama kita rasakan akibatnya...
Apa gunanya diatur2 kalau memang sudah tidak ada niat mengikuti aturan dan tidak mau diatur...kembali ke HUKUM RIMBA.
dan selamat datang "Bali Island the Lost Paradise..."


Probo

--- Pada Jum, 25/2/11, Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id> menulis:

Dari: Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id>
Judul: RE: [bali-bali] perlu di sikapi?????
Kepada: bali-bali@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 25 Februari, 2011, 9:32 AM

 

P Probo:

 

Pernyataan inikah yang anda anggap P Khun sedang melakukan shock terapi?????

 

Ketua Apindo Bali Panundiana Khun pada keteranganya di Renon (14/2) menegaskan akibat semakin terbatasnya lahan
pertanian maka sudah saatnya pemerintah untuk memberlakukan program trasmigrasi bagi para petani di Bali. Sebagai salah satu contoh program trasmigrasi petani ke Kalimantan.

 

 

From: bali-bali@yahoogroups.com [mailto:bali-bali@yahoogroups.com] On Behalf Of Probo Raharjo
Sent: Thursday, February 24, 2011 8:00 AM
To: bali-bali@yahoogroups.com
Subject: Bls: [bali-bali] perlu di sikapi?????

 

 

SETUJU....shock terapi buat yang merasa hanya bisa hidup dari INVESTASI industri wisata....kalau tidak ada komentar Pak Khun..tidak yakin bakal sadar perlunya tetap menjaga lingkungan Pulau Bali...

dan pertanian bukan hanya sebagai pelengkap industri wisata.

Pertanyaan klasik "lebih dulu mana TELUR atau AYAM?"

 

Probo

--- Pada Rab, 23/2/11, Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id> menulis:


Dari: Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id>
Judul: [bali-bali] perlu di sikapi?????
Kepada: bali-bali@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 23 Februari, 2011, 7:00 PM

 

Industri Pertanian Tak Cocok di Bali
Beritabali.com, Denpasar, Tingginya alih fungsi lahan menyebabkan semakin terbatasnya lahan pertanian di Bali. Kondisi ini yang menyebabkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menilai Bali sudah tidak cocok sebagai lokasi pengembangan industri pertanian.

Ketua Apindo Bali Panundiana Khun pada keteranganya di Renon (14/2) menegaskan akibat semakin terbatasnya lahan
pertanian maka sudah saatnya pemerintah untuk memberlakukan program trasmigrasi bagi para petani di Bali. Sebagai salah satu contoh program trasmigrasi petani ke Kalimantan.

"Kalau hanya petani penggarap itu kenapa tidak dibawa trasmigrasi saja ke Kalimantan. Di Kalimantan itu satu hektar hutan hanya dua juta. Bisa minta gratis. Kaltim, kalteng, Kalbar kebanyakan penduduknya orang Jawa semua. Penduduk lokalnya hanya 30 persen," ujar Panundiana Khun.

Panundiana Khun menambahkan walaupun pertanian dapat tetap dikembangkan di Bali, namun pertanian tersebut hanya sebagai pelengkap pariwisata semata. Selain itu pertanian hanya akan menjadi bagian dari paket wisata di Bali. (mlt)

 




__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: