Selasa, 25 September 2012

[bali-travel] Atasi Kemacetan-Bali Bangun Dua Jalan Layang di Atas Sawah

 

Atasi Kemacetan-Bali Bangun Dua Jalan Layang di Atas Sawah
Wednesday, 26 September 2012
DENPASAR – Kementerian Pekerjaan Umum akan membangun dua jalan layang (flyover) untuk mengatasi kemacetan sekaligus mendukung infrastruktur pariwisata di Bali.

Jalan layang itu akan menghubungkan wilayah Badung, Tabanan,dan Gianyar.hProyek itu masih dalam tahap pengkajian,h kata Kasubdit Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Dirjen Bina Marga Susalit Alius kemarin. Dalam masterplan proyek, ada dua jalan layang yang akan dikerjakan yakni jalan layang Badung-Tabanan dengan rute Kuta-Tanah Lot-Soka dan jalan layang Badung-Gianyar dengan rute Beringkit-Batuan- Purnama.

Lebar jalan layang ini mencapai 30 meter dan terdiri atas empat lajur. Kedua jalan layang itu akan dibangun di atas persawahan sehingga di sepanjang perjalanan wisatawan yang berlibur ke Bali bisa menikmati pemandangan lahan persawahan lengkap dengan terasiringnya. Di jalan layang di atas sawah ini,orang atau petani tetap bisa bertani di bawahnya.

Dalam pembangunan jalan layang ini, tidak akan ada alih fungsi lahan dan akan bisa mengurangi dampak alih fungsi lahan. hYang ada hanya menambah jaringan jalan,h katanya. Untuk menghormati kearifan lokal di Bali, jalan layang ini dibuat lebih rendah dari tinggi pohon kelapa. hBentuknya nanti kirakira seperti jalan yang mau menuju ke Bandara Soekarno- Hatta Jakarta, ada tiang pancangnya,h kata Susalit.

Menurut Susalit,kajian proyek ini diperkirakan akan memakan waktu 3-6 bulan. hRencana proyek juga sudah disampaikan kepada pihak Pemkab Badung dan DPRD Badung,h ujar dia. Saat ini Bali menyelesaikan proyek jalan tol Bali selatan yang menghubungkan rute Benoa- Nusa Dua dan proyek underpass simpang Dewa Ruci, Kuta. Kedua proyek ini dibangun untuk menyambut pelaksanaan KTT APEC 2013.

Bagi masyarakat Bali, jalan itu akan menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan yang makin parah. Sekretaris Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) wilayah Bali Yus Suhartawan mengatakan, kemacetan di Bali terjadi karena pertumbuhan angkutan pribadi yang tidak terkendali dan minimnya angkutan umum. Di Bali Organda mencatat jumlah sepeda motor mencapai 2,2 juta dan mobil berjumlah 350.000. Dilihat dari jenisnya, jumlah sepeda motor mencapai hingga 71,81%, disusul mobil pribadi 19% dan sisanya jenis kendaraan yang lain. miftachul chusna

__._,_.___
Recent Activity:
Sekolah bahasa Jepang http://PandanCollege.com/ 0361-255-225/
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: